Ini adalah keterangan tentang artikel Sampah Plastik? Itu Duit yang Dibuang, Boss! yang terburu-buru saya posting.
-----
Setiap daerah hampir dipastikan selalu memiliki masalah yang sama soal penanganan sampah yang dihasilkan oleh warganya. Sampah yang menggunung tentu menimbulkan masalah kesehatan dan kenyamanan baik dari bentuk fisik maupun bau yang ditimbulkan.
Saat ini memang sudah ada pekerja lepas yang akan memiliah dan memilih sampah sesuai dengan jenisnya. Mereka adalah pemulung yang kadang dipandang sebelah mata oleh sebagian dari kita, padahal tanpa disadari para pemulung yang ikut membantu program SAVE THE WORLD secara sukarela tanpa harus digerakkan oleh program-program hebat yang memakan banyak biaya.
Pemulung memilih sampah berdasarkan tingkat laku jualnya di lapak para pengepul sebelum dibawa ke pabrik pengolahan untuk dijadikan barang baru yang layak jual. Umumnya pemulung akan memisahkan sampah an organik seperti besi/logam, kertas, dan plastik.
Jika anda kebetulan tinggal di wilayah Jabodetabek maka anda akan mudah menemukan lapak-lapak di beberapa tempat yang biasanya dimiliki oleh orang Madura dan Sunda. Mereka terkumpul dalam komunitas yang khas dan kompak dalam mengirimkan barang ke pabrik pengolahan.
Bisnis besi/logam biasanya di kuasai oleh orang Madura dan orang Sunda lebih banyak bergerak di limbah kertas dan plastik. Tetapi sebenarnya tidak hanya orang Madura dan Sunda yang ikut meramaikan bisnis GO GREEN ini karena sekarang juga banyak orang Jawa, Batak, Bugis, dll yang mulai tertarik dan menggeluti bidang per-sampah-an ini. (Ini berdasarkan pengalaman pribadi, relasi bisnis saya berasal dari berbagai suku bangsa bahkan ada orang Korea dan India yang datang ke Indonesia untuk berinvestasi di bisnis sampah)
Sampah adalah tumpukan uang yang terbuang di setiap daerah. Asalkan kita jeli maka banyak hasil yang bisa didapatkan dalam bisnis ini.
Kali ini, Saya akan sedikit berbagi tentang sampah plastik yang sulit diurai secara alami.
Secara teori ilmiah, jenis plastik dibedakan menjadi PETE/PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS dan campuran. Tapi kalau kita bicara dengan nama ini akan menemukan banyak kendala di lapangan. Pemulung di tingkat bawah (biasanya) adalah profesi yang banyak dikerjakan oleh komunitas dengan tingkat pendidikan yang ala kadarnya dan minim. Mereka akan pusing jika harus menghafalkan nama ilmiah plastik seperti itu.
Komunitas pemulung mengenal sampah plastik dalam kategori: - Plastik Kerasan - Plastik Daun/Lembaran