Mohon tunggu...
chens
chens Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

I Never Lose I Either Win or Learn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Penerapan Tes UKBI terhadap Kemampuan Mahasiswa Menulis Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan

27 November 2023   13:10 Diperbarui: 27 November 2023   13:13 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan kuesioner yang telah isi dapat dianalisis hasil secara deskriptif yaitu sebagai berikut:

  • Pada pertanyaan pertama rata rata orang lebih banyak memilih jawaban A dimana mereka belum pernah mengikuti dan belum mengetahui tentang Tes UKBI yang rata rata memberikan alasan karna kurang mendapat informasi mengenai tes UKBI ini. Kemudian ada beberapa orang yang memilih jawaban B karena sudah pernah mengikuti tes UKBI.
  • Pada pertanyaan kedua dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 8% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak mengerti, sebanyak 8% memilih jawaban 2, sebanyak 28% memilih jawaban 3, sebanyak 48% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 8% memilih jawaban 5 yang artinya sangat mengerti.
  • Pada pertanyaan ketiga dari hasil jawaban yg terkumpul, sebanyak 92% memilih jawaban IYA, sebanyak 8% memilih jawaban MUNGKIN dan tidak ada responden yg memilih jawaban TIDAK.
  • Pada pertanyaan keempat rata rata orang lebih banyak memilih jawaban sudah memiliki persiapan untuk meningkatkan kemampuan menulis proposal penelitian dan proposal kegiatan. Kemudian ada beberapa orang yang menjawab belum memiliki persiapan dalam meningkatkan kemampuan menulis proposal penelitian dan proposal kegiatan.
  • Pada pertanyaan kelima dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 16% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak membantu sebanyak 8% memilih jawaban 2, sebanyak 40% memilih jawaban 3, sebanyak 16% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 20%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat membantu.
  • Pada pertanyaan keenam dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 16% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak bermanfaat, sebanyak 4% memilih jawaban 2, sebanyak 28% memilih jawaban 3, sebanyak 28% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 24%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat bermanfaat.
  • Pada pertanyaan kedelapan dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 4% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak berharap, sebanyak 0% memilih jawaban 2, sebanyak 16% memilih jawaban 3, sebanyak 36% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 44%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat berharap.
  • Pada pertanyaan kesembilan dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 8% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak sering, sebanyak 12% memilih jawaban 2, sebanyak 48% memilih jawaban 3, sebanyak 24% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 8%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat sering.
  • Pada pertanyaan kesepuluh rata rata orang lebih banyak memilih jawaban sudah sangat puas dengan proposal yang sudah pernah dibuatnya. Kemudian ada beberapa orang yang menjawab masih belum puas dengan proposal yang pernah dibuatnya.
  • Pada pertanyaan keempat rata rata orang lebih banyak memilih jawaban belum percaya diri kemampuan menggunakan tata bahasa dan kemampuan olah kata yang baik dan benar dalam menulis khususnya Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan. Kemudian ada beberapa orang yg menjawab sudah percaya diri dengan kemampuan-nya menggunakan tata bahasa dan kemampuan olah kata yang baik dan benar dalam menulis khususnya Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan.
  • Pada pertanyaan terakhir dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 4% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak tertarik, sebanyak 0% memilih jawaban 2, sebanyak 20% memilih jawaban 3, sebanyak 30% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 44%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat tertarik.

Pandangan Mahasiswa Terhadap Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia

Pemahaman kalangan mahasiswa mengenai Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia masih sangat rendah. Banyak kalangan mahasiswa yang sama sekali tidak mengetahui tes tersebut. Ada beberapa factor yang membuat terjadi kesenjangan ilmu pengetahuan dengan revolusi teknologi saat ini yang tentu mengharuskan setiap generasi untuk memiliki kemampuan komunikasi. Hal tersebut mengharuskan setiap perguruan tinggi mulai menerapkan Tes UKBI kepada para mahasiswa. Upaya tersebut mensejajarkan bahasa Indonesia dengan bahasa inggris yang selalu menjadi persyaratan kelanjutan studi setiap mahasiswa. Saat ini mayoritas Perguruan Tinggi menggunakan tes kemahiran bahasa inggris sebagai syarat kelulusan seperti TOEFL. Hal ini tersebut mendorong Perguruan Tinggi harus bergerak untuk menyelaraskan bahasa Indonesia dengan bahasa asing untuk memupuk rasa cinta tanah air meskipun menguasai bahasa asing. Program menerapkan Tes UKBI untuk menyaring masuk Perguruan Tinggi juga merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas mahasiswa di Perguruan Tinggi .

Berdasarkan analisis deskriptif melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden bahwa hampir 96% tidak mengetahui Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dan masih ambigu mengenai Tes tersebut. Hanya 4% responden yang mengetahui dan pernah mengikuti Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Tes tersebut dilakukan saat responden masih berada di tingkatan pertama perkuliahan (Semester 1).

Pandangan Mahasiswa Terhadap Kemampuan Menulis Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan dengan Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia

            Selama menempuh ilmu pendidikan, khususnya di kalangan mahasiswa, keterampilan dalam pembuatan teks ilmiah, terutama proposal, menjadi suatu aspek yang sangat penting. Kemampuan untuk menyusun proposal penelitian, skripsi, dan proposal kegiatan menjadi keahlian yang sangat diperlukan oleh setiap mahasiswa. Dalam konteks ini, analisis deskriptif yang dilakukan melibatkan responden menunjukkan bahwa hampir 92% dari mereka menyatakan keinginan untuk meningkatkan keterampilan penulisan proposal ilmiah dan proposal kegiatan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Hal ini mencerminkan bahwa para mahasiswa inginmeningkatkan pemahaman dan penerapan aturan ejaan bahasa Indonesia dalam konteks akademis. Dalam penyusunan proposal baik proposal penelitian, proposal skripsi, maupun proposal kegiatanmemerlukan pemahaman mendalam terhadap struktur, konteks, dan ketentuan bahasa.

Dalam lingkup akademis, keterampilan menulis proposal tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk mengomunikasikan ide, merancang kerangka kerja, dan menyajikan argumen yang kuat. Hal tersebut membuat diperlukannya pemahaman yang baik terhadap pedoman ejaan bahasa Indonesia, seperti yang tercantum dalam PUEBI. Pemahaman bacaan dan ejaan tersebut akan menjadi landasan yang sangat penting bagi kemampuan mahasiswa dalam menulis khususnya membuat proposal.Tingginya persentase responden yang ingin meningkatkan keterampilan penulisan proposal menunjukkan bahwa para mahasiswa menyadari pentingnya mengasah kemampuan tersebut. Secara konteks akademis, proposal tidak hanya menjadi dokumen formal untuk memenuhi persyaratan, tetapi juga menjadi alat untuk menyampaikan gagasan dan merancang langkah-langkah yang akan diambil dalam suatu proyek penelitian atau kegiatan. Hal itu yang membuat diperlukannya kejelasan dan ketepatan dalam menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan PUEBI sehingga menjadi kunci untuk memastikan proposal dapat dipahami dan dinilai dengan baik oleh pembaca.Selain itu, dorongan para responden untuk mengikuti Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) menunjukkan keinginan mahasiswa untuk mengukur dan memvalidasi kemampuan bahasa Indonesia mereka secara lebih formal.

Tes UKBI menjadi sarana objektif untuk mengevaluasi tingkat penguasaan bahasa, termasuk aspek ejaan dan tata bahasa. Partisipasi dalam Tes UKBI ini dapat memberikan umpan balik yang berharga kepada para mahasiswa mengenai sejauh mana kemampuan mereka sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang berlaku.Pengembangan keterampilan penulisan proposal, selain memahami aturan ejaan, penting juga untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang melibatkan penulisan. Ini bisa termasuk mengikuti workshop penulisan proposal, bergabung dalam kelompok diskusi, atau bahkan menjadi asisten pengajar dalam mata kuliah terkait. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya memperkuat pemahaman terhadap aturan ejaan, tetapi juga membantu mahasiswa dalam menyusun argumen yang kohesif, logis, dan terstruktur dengan baik.

Pemahaman aturan ejaan PUEBI dan partisipasi aktif dalam kegiatan penulisan, mahasiswa dapat mengasah keterampilan proposal mereka secara holistik. Dengan demikian, proses penyusunan proposal, baik untuk penelitian maupun kegiatan, bukan lagi sekadar tugas formal, tetapi menjadi wadah untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan analisis mahasiswa. Meningkatkan keterampilan penulisan proposal bukan hanya menjadi tujuan akademis semata, melainkan investasi dalam pengembangan diri yang akan membawa manfaat jangka panjang dalam karir dan kehidupan profesional mahasiswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis deskriptif melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden bahwa hampir 96% tidak mengetahui Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dan masih ambigu mengenai Tes tersebut. Hanya 4% responden yang mengetahui dan pernah mengikuti Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Tes tersebut dilakukan saat responden masih berada di tingkatan pertama perkuliahan (Semester 1). Pemahaman bacaan dan ejaan tersebut akan menjadi landasan yang sangat penting bagi kemampuan mahasiswa dalam menulis khususnya membuat proposal.Tingginya persentase responden yang ingin meningkatkan keterampilan penulisan proposal menunjukkan bahwa para mahasiswa menyadari pentingnya mengasah kemampuan tersebut. Secara konteks akademis, proposal tidak hanya menjadi dokumen formal untuk memenuhi persyaratan, tetapi juga menjadi alat untuk menyampaikan gagasan dan merancang langkah-langkah yang akan diambil dalam suatu proyek penelitian atau kegiatan. Hal itu yang membuat diperlukannya kejelasan dan ketepatan dalam menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan PUEBI sehingga menjadi kunci untuk memastikan proposal dapat dipahami dan dinilai dengan baik oleh pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun