Mohon tunggu...
chens
chens Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

I Never Lose I Either Win or Learn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Penerapan Tes UKBI terhadap Kemampuan Mahasiswa Menulis Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan

27 November 2023   13:10 Diperbarui: 27 November 2023   13:13 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk memahami bagaimana kemampuan mahasiswa dalam menulis proposal penelitian dan proposal kegiatan yang baik dan berkualitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah pembagian kuesioner kepada Mahasiswa di berbagai Univesitas di Indonesia dengan populasi terdiri dari 23 Responden serta dengan melakukan penelusuran ilmiah dengan studi kepustakaan. Tes UKBI menjadi sarana objektif untuk mengevaluasi tingkat penguasaan bahasa, termasuk aspek ejaan dan tata bahasa. Partisipasi dalam Tes UKBI ini dapat memberikan umpan balik yang berharga kepada para mahasiswa mengenai sejauh mana kemampuan mereka sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang berlaku.

Kata Kunci: Tes UKBI, Proposal, Responden

Abstract

This research was conducted to understand how students' ability to write good and quality research proposals and activity proposals. The data analysis technique used is descriptive analysis technique. The data collection method used for this research is the distribution of questionnaires to students at various universities in Indonesia with a population of 23 respondents and by conducting scientific searches with literature studies. The UKBI test is an objective means of evaluating the level of language mastery, including aspects of spelling and grammar. Participation in the UKBI Test can provide valuable feedback to students on the extent to which their abilities are in accordance with the prevailing Indonesian language standards.

Keywords:UKBI Test, Proposal, Respondents

PENDAHULUAN

Dewasa ini, banyak perkembangan yang terjadi karena kemajuan teknologi atau tuntutan zaman. Salah satunya adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi yang penting dan sebagai faktor penyatuan bangsa. Bahasa Indonesia adalah sebuah sistem yang fleksibel dan terus berubah seiring perkembangan zaman. Kemajuan dalam berbahasa pentingnya merujuk pada perbaikan, maka diperlukan sarana dan usaha untuk mencapai hal tersebut. Salah satu inisiatif yang diadakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk menilai kemampuan berbahasa Indonesia adalah melalui penyelenggaraan Tes UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia).Pendidikan tinggi memegang peranan penting dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa, tidak hanya dalam bidang akademik, namun juga keterampilan penting lainnya dalam kehidupan profesional. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikanpengembangan mahasiswadalamketerampilan menulis, terutama ketika menyusun rencana dan kegiatan penelitian. Proposal merupakan salah satu jenis tulisan ilmiah yang memerlukan kemampuan analisis, argumentasi, dan pemilihan kata yang baik.

Dalam menilai kemampuan menulis mahasiswa, Tes Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) merupakan alat penilaian yang penting. Tes Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) menilai kemampuan seseorang dalam memahami mendengarkan dan membaca, serta kemampuan menulis dan berbicara. UKBI dirancang untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia, termasuk kemampuan menulis, secara akurat. Penerapan tes UKBI dalam menganalisis kemampuan siswa dalam menulis proposal penelitian dan proposal kegiatan dapat memberikan wawasan berharga mengenai kemampuan berbahasanya. Oleh karena itu, penerapan UKBI sebagai alat untuk menilai kemampuan menulis rencana penelitian dan rencana kerja merupakan salah satu cara evaluasi yang menarik.

Analisis penerapan tes UKBI untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menulis rencana penelitian dan rencana kerja diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mentransfer ide, menciptakan pemecahan masalah dan presentasi rencana bisnis. Tes UKBI menilai berbagai keterampilan berbahasatermasuk menulis. Hal yang terpenting yaitu untuk tujuan akademik dan profesional. Menganalisis kinerja mahasiswa dalam menulis proposal penelitian dan proposal kegiatan melalui tes UKBI dapat membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menyesuaikan program pembelajaran bahasa untuk meningkatkan kemahiran mereka.

Ujian UKBI diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan dan memelihara penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai konteks, termasuk lingkungan akademis dan profesional. Menganalisis penerapan tes UKBI dalam mengevaluasi kemampuan menulis siswa dapat berkontribusi pada peningkatan berkelanjutan pendidikan bahasa dan penilaian kemahiran di Indonesia. Pemahaman hasil tes ini dapat membantu dalam pelaksanaan pembelajaran dan kurikulum di perguruan tinggi. Melalui proses penelitian ini, kami berharap dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan mahasiswa dalam menulis proposalnya. Selain itu, hasil penelitian juga dapat menjadi dasar untuk merancang program pengembangan keterampilan menulis tingkat ketiga yang lebih efektif. Oleh karena itu, mengikuti ujian UKBI tidak hanya sekedar penilaian kemampuan, namun juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi dengan fokus pada peningkatan kemampuan menulis mahasiswa.Penelitian ini juga bertujuan untuk membantu dalam memahami hubungan antara tes kemampuan berbahasa dan kemampuan menulis siswa. Oleh karena itu, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perguruan tinggi dan membuat jurnal tentang evaluasi kemampuan menulis mahasiswa.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan secara mahasiswa secara luas dari berbagai universitas di Indonesia dan program studi yang ditekuni. Penelitian ini dilakukan untuk memahamibagaimana kemampuan mahasiswa dalam menulis proposal penelitian dan proposal kegiatan yang baik dan berkualitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Sumber penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah referensi yang relevan dengan topic penelitian. Penelitian ini terfokus pada peran Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dikalangan mahasiswa untuk menulis karya ilmiah khususnya proposal penelitian dan proposal kegiatan.

 

 

 

Teknik Pengumpulan Data 

 

  

UNIVERSITAS

FAKULTAS/PROGRAM STUDI

JUMLAH RESPONDEN

Politeknik Negeri Lampung

Ilmu Ekonomi

1 responden

Politeknik Negeri Media Kreatif PSDKU Medan

Teknik Grafika

1 responden

Poltekkes Kemenkes Medan

Kesehatan Lingkungan

1 responden

Universitas HKBP Nommensen Medan

Sastra Inggris

1 responden

Universitas HKBP Nommensen Medan

Pertanian

1 responden

Universitas Indonesia

Fakultas Bahasa dan Sastra

1 responden

Universitas Jember

Teknologi Informasi

1 responden

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Ilmu Komunikasi

1 responden

Universitas Nusa Cendana

Kedokteran Hewan

1 responden

Universitas Pamulang

Teknik Informatika

1 responden

Universitas Sanata Dharma

Manajemen

1 responden

Universitas Udayana

Biologi

1 Responden

Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ilmu Budaya

1 Responden

Universitas Negeri Medan

Ilmu Ekonomi

8 Responden

Universitas Negeri Medan

Pendidikan Bisnis

1 Responden

Universitas Negeri Medan

Pendidikan Bahasa Inggris

1 Responden

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah pembagian kuesioner kepada Mahasiswa di berbagai Univesitas di Indonesia dengan populasi terdiri dari 23 Responden serta dengan melakukan penelusuran ilmiah dengan studi kepustakaan.

PEMBAHASAN DAN HASIL

            Menulis teks akademik tentu selalu berkaitan dengan kegiatan belajar belajar seorang mahasiswa. Menulis teks ilmiah khususnya Proposal dapat mengasah kemampuan mahasiswa secara kritis untuk menuangkan ide ataupun argumen dalam sebuah tulisan. Mahasiswa akan menyusun rangkaian kalimat, pendapat, ide, atau gagasan orang lain yang diambil dari beberapa sumber tertentu sebagai bahan rujukan. Hal tersebut mendukung mahasiswa untuk memperkuat argument yang dimuat dalam tulisan tersebut. Jika berbicara terkait penulisan teks ilmiah khususnya proposal tentu akan berkaitan dengan kaidah penulisan dan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Dalam pembuatan teks proposal tata bahasa yang digunakan harus sesuai dengan PUEBI yang sangat penting untuk diperhatikan. Kaidah kebahasaan dan kaidah penulisan membantu penulis dan pembaca untuk memahami dan mengingat setiap kata yang telah disampaikan dengan baik dan terstruktur.

            Sebagai mahasiswa yang tidak dapat terlepas dari teks akademik khususnya teks proposal tentu harus memiliki bekal yang kuat dan akreditasi dengan baik untuk mengukur sejauh mana kemampuan kebahasaan seorang mahasiswa. Hal tersebut sejalan dengan peraturan pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 70 tahun 2016 dimana dijelaskan bahwa kemahiran berbahasa Indonesia mahasiswa harus berada di level unggul. Sehingga mahasiswa diharapkan mampu untuk mengetahui posisi berbahasa yang mereka miliki lewat tes UKBI. Terdapat tujuh (7) level UKBI yaitu; (1) Terbatas (2) Marjinal (3) Semenjana (4) Madya (5) Unggul (6) Sangat Unggul (7) Istimewa. Kemampuan bahasa Indonesia yang terpuji dan teruji mampu menjadi landasan yang baik untuk mencerdaskan bangsa. Mahasiswa harus memahami bahwa segala kegiatannya yang berhubungan dengan berbahasa akademik seperti membuat makalah, tugas-tugas, skripsi, dan keterampilan berbahasa Indonesia dengan baik saat menyampaikan argument atau gagasan di depan khalayak ramai.

            Sama halnya dengan Tes TOEFL yang mengukur kemampuan berbahasa inggris yang baik dan terstruktur setiap kaidah bahasanya sehingga menjadi salah satu persyaratan administrasi untuk melakukan study abroad, student exchange's, students conference, dan keperluan pendidikan lainnya. Tes UKBI sebagai Kompentensi UJi Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI)  harus memiliki posisi yang setara dengan alat ukur kemampuan bahasa besar (Bahasa Inggris). UKBI berperan multifungsi dan memiliki jumlah penutur yang besar, diperlukan sarana evaluasi yang menilai mutu penggunaan bahasa Indonesia. Tes UKBI menguji kemahiran membaca, menulis, mendengarkan, hingga kemahiran berbicara. Hasil tersebut akan memberikan pandangan sejauh mana pemahaman seorang mahasiswa dalam penggunaan bahasa Indonesia tidak hanya secara lisan namun juga tertulis dan secara tersirat.

Kuesioner ini dilakukan secara mendalam bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu:

Apakah anda sudah mengetahui Tes UKBI dan telah mengikuti Tes UKBI?

Sejauh mana kemampuan anda dalam menulis proposal penelitian sejauh ini?

Apakah anda butuh meningkatkan kemampuan menulis proposal penelitian?

Bagaimana persiapan anda untuk meningkatkan kemampuan menulis proposal penelitian dan proposal kegiatan?

Jika anda telah pernah mengikuti tes UKBI, bagaimana Anda merasa Tes UKBI membantu meningkatkan kemampuan anda dalam menulis khususnya proposal penelitian dan proposal kegiatan?

Bagaimana anda merasa Tes UKBI memberikan umpan balik yang bermanfaat terkait dengan kemampuan menulis proposal anda?

Jika anda belum mengikuti Tes UKBI, Bagaimana anda dapat mengukur tingkat kesiapan anda untuk mengikuti Tes UKBI dalam untuk meningkatkan kemampuan anda dalam menulis khususnya menulis Proposal Penelitian atau Proposal Kegiatan (Jika sudah mengikuti Tes UKBI, jelaskan bagaimana persiapan anda saat itu dan mengapa anda menganggapnya penting)?

Apakah anda memiliki harapan tertentu terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari mengikuti Tes UKBI untuk membantu meningkatkan kemampuan dalam menulis khususnya menulis Proposal Penelitian atau Proposal Kegiatan?

Seberapa sering anda berlatih menulis atau membuat menulis Proposal Penelitian dan Proposal kegiatan?

Bagaimana penilaian anda terhadap kualitas proposal yang selama ini anda buat. Apakah Pemahaman struktur kalimat, substansi kalimat, pokok pikiran, dan pengembangan ide dalam proposal sudah tepat?

Seberapa percaya diri anda dalam kemampuan menggunakan tata bahasa dan kemampuan olah kata yang baik dan benar dalam menulis khususnya Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan?

Setelah mengerjakan kuesioner ini apakah anda tertarik untuk menguji kemampuan bahasa Indonesia anda melalui Tes UKBI sebagai dasar untuk kemampuan menulis?

Berdasarkan kuesioner yang telah isi dapat dianalisis hasil secara deskriptif yaitu sebagai berikut:

  • Pada pertanyaan pertama rata rata orang lebih banyak memilih jawaban A dimana mereka belum pernah mengikuti dan belum mengetahui tentang Tes UKBI yang rata rata memberikan alasan karna kurang mendapat informasi mengenai tes UKBI ini. Kemudian ada beberapa orang yang memilih jawaban B karena sudah pernah mengikuti tes UKBI.
  • Pada pertanyaan kedua dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 8% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak mengerti, sebanyak 8% memilih jawaban 2, sebanyak 28% memilih jawaban 3, sebanyak 48% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 8% memilih jawaban 5 yang artinya sangat mengerti.
  • Pada pertanyaan ketiga dari hasil jawaban yg terkumpul, sebanyak 92% memilih jawaban IYA, sebanyak 8% memilih jawaban MUNGKIN dan tidak ada responden yg memilih jawaban TIDAK.
  • Pada pertanyaan keempat rata rata orang lebih banyak memilih jawaban sudah memiliki persiapan untuk meningkatkan kemampuan menulis proposal penelitian dan proposal kegiatan. Kemudian ada beberapa orang yang menjawab belum memiliki persiapan dalam meningkatkan kemampuan menulis proposal penelitian dan proposal kegiatan.
  • Pada pertanyaan kelima dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 16% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak membantu sebanyak 8% memilih jawaban 2, sebanyak 40% memilih jawaban 3, sebanyak 16% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 20%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat membantu.
  • Pada pertanyaan keenam dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 16% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak bermanfaat, sebanyak 4% memilih jawaban 2, sebanyak 28% memilih jawaban 3, sebanyak 28% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 24%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat bermanfaat.
  • Pada pertanyaan kedelapan dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 4% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak berharap, sebanyak 0% memilih jawaban 2, sebanyak 16% memilih jawaban 3, sebanyak 36% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 44%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat berharap.
  • Pada pertanyaan kesembilan dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 8% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak sering, sebanyak 12% memilih jawaban 2, sebanyak 48% memilih jawaban 3, sebanyak 24% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 8%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat sering.
  • Pada pertanyaan kesepuluh rata rata orang lebih banyak memilih jawaban sudah sangat puas dengan proposal yang sudah pernah dibuatnya. Kemudian ada beberapa orang yang menjawab masih belum puas dengan proposal yang pernah dibuatnya.
  • Pada pertanyaan keempat rata rata orang lebih banyak memilih jawaban belum percaya diri kemampuan menggunakan tata bahasa dan kemampuan olah kata yang baik dan benar dalam menulis khususnya Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan. Kemudian ada beberapa orang yg menjawab sudah percaya diri dengan kemampuan-nya menggunakan tata bahasa dan kemampuan olah kata yang baik dan benar dalam menulis khususnya Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan.
  • Pada pertanyaan terakhir dari hasil jawaban yang terkumpul, sebanyak 4% memilih jawaban 1 yang artinya sangat tidak tertarik, sebanyak 0% memilih jawaban 2, sebanyak 20% memilih jawaban 3, sebanyak 30% memilih jawaban 4, dan terakhir sebanyak 44%  memilih jawaban 5 yang artinya sangat tertarik.

Pandangan Mahasiswa Terhadap Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia

Pemahaman kalangan mahasiswa mengenai Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia masih sangat rendah. Banyak kalangan mahasiswa yang sama sekali tidak mengetahui tes tersebut. Ada beberapa factor yang membuat terjadi kesenjangan ilmu pengetahuan dengan revolusi teknologi saat ini yang tentu mengharuskan setiap generasi untuk memiliki kemampuan komunikasi. Hal tersebut mengharuskan setiap perguruan tinggi mulai menerapkan Tes UKBI kepada para mahasiswa. Upaya tersebut mensejajarkan bahasa Indonesia dengan bahasa inggris yang selalu menjadi persyaratan kelanjutan studi setiap mahasiswa. Saat ini mayoritas Perguruan Tinggi menggunakan tes kemahiran bahasa inggris sebagai syarat kelulusan seperti TOEFL. Hal ini tersebut mendorong Perguruan Tinggi harus bergerak untuk menyelaraskan bahasa Indonesia dengan bahasa asing untuk memupuk rasa cinta tanah air meskipun menguasai bahasa asing. Program menerapkan Tes UKBI untuk menyaring masuk Perguruan Tinggi juga merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas mahasiswa di Perguruan Tinggi .

Berdasarkan analisis deskriptif melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden bahwa hampir 96% tidak mengetahui Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dan masih ambigu mengenai Tes tersebut. Hanya 4% responden yang mengetahui dan pernah mengikuti Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Tes tersebut dilakukan saat responden masih berada di tingkatan pertama perkuliahan (Semester 1).

Pandangan Mahasiswa Terhadap Kemampuan Menulis Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan dengan Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia

            Selama menempuh ilmu pendidikan, khususnya di kalangan mahasiswa, keterampilan dalam pembuatan teks ilmiah, terutama proposal, menjadi suatu aspek yang sangat penting. Kemampuan untuk menyusun proposal penelitian, skripsi, dan proposal kegiatan menjadi keahlian yang sangat diperlukan oleh setiap mahasiswa. Dalam konteks ini, analisis deskriptif yang dilakukan melibatkan responden menunjukkan bahwa hampir 92% dari mereka menyatakan keinginan untuk meningkatkan keterampilan penulisan proposal ilmiah dan proposal kegiatan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Hal ini mencerminkan bahwa para mahasiswa inginmeningkatkan pemahaman dan penerapan aturan ejaan bahasa Indonesia dalam konteks akademis. Dalam penyusunan proposal baik proposal penelitian, proposal skripsi, maupun proposal kegiatanmemerlukan pemahaman mendalam terhadap struktur, konteks, dan ketentuan bahasa.

Dalam lingkup akademis, keterampilan menulis proposal tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk mengomunikasikan ide, merancang kerangka kerja, dan menyajikan argumen yang kuat. Hal tersebut membuat diperlukannya pemahaman yang baik terhadap pedoman ejaan bahasa Indonesia, seperti yang tercantum dalam PUEBI. Pemahaman bacaan dan ejaan tersebut akan menjadi landasan yang sangat penting bagi kemampuan mahasiswa dalam menulis khususnya membuat proposal.Tingginya persentase responden yang ingin meningkatkan keterampilan penulisan proposal menunjukkan bahwa para mahasiswa menyadari pentingnya mengasah kemampuan tersebut. Secara konteks akademis, proposal tidak hanya menjadi dokumen formal untuk memenuhi persyaratan, tetapi juga menjadi alat untuk menyampaikan gagasan dan merancang langkah-langkah yang akan diambil dalam suatu proyek penelitian atau kegiatan. Hal itu yang membuat diperlukannya kejelasan dan ketepatan dalam menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan PUEBI sehingga menjadi kunci untuk memastikan proposal dapat dipahami dan dinilai dengan baik oleh pembaca.Selain itu, dorongan para responden untuk mengikuti Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) menunjukkan keinginan mahasiswa untuk mengukur dan memvalidasi kemampuan bahasa Indonesia mereka secara lebih formal.

Tes UKBI menjadi sarana objektif untuk mengevaluasi tingkat penguasaan bahasa, termasuk aspek ejaan dan tata bahasa. Partisipasi dalam Tes UKBI ini dapat memberikan umpan balik yang berharga kepada para mahasiswa mengenai sejauh mana kemampuan mereka sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang berlaku.Pengembangan keterampilan penulisan proposal, selain memahami aturan ejaan, penting juga untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang melibatkan penulisan. Ini bisa termasuk mengikuti workshop penulisan proposal, bergabung dalam kelompok diskusi, atau bahkan menjadi asisten pengajar dalam mata kuliah terkait. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya memperkuat pemahaman terhadap aturan ejaan, tetapi juga membantu mahasiswa dalam menyusun argumen yang kohesif, logis, dan terstruktur dengan baik.

Pemahaman aturan ejaan PUEBI dan partisipasi aktif dalam kegiatan penulisan, mahasiswa dapat mengasah keterampilan proposal mereka secara holistik. Dengan demikian, proses penyusunan proposal, baik untuk penelitian maupun kegiatan, bukan lagi sekadar tugas formal, tetapi menjadi wadah untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan analisis mahasiswa. Meningkatkan keterampilan penulisan proposal bukan hanya menjadi tujuan akademis semata, melainkan investasi dalam pengembangan diri yang akan membawa manfaat jangka panjang dalam karir dan kehidupan profesional mahasiswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis deskriptif melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden bahwa hampir 96% tidak mengetahui Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dan masih ambigu mengenai Tes tersebut. Hanya 4% responden yang mengetahui dan pernah mengikuti Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Tes tersebut dilakukan saat responden masih berada di tingkatan pertama perkuliahan (Semester 1). Pemahaman bacaan dan ejaan tersebut akan menjadi landasan yang sangat penting bagi kemampuan mahasiswa dalam menulis khususnya membuat proposal.Tingginya persentase responden yang ingin meningkatkan keterampilan penulisan proposal menunjukkan bahwa para mahasiswa menyadari pentingnya mengasah kemampuan tersebut. Secara konteks akademis, proposal tidak hanya menjadi dokumen formal untuk memenuhi persyaratan, tetapi juga menjadi alat untuk menyampaikan gagasan dan merancang langkah-langkah yang akan diambil dalam suatu proyek penelitian atau kegiatan. Hal itu yang membuat diperlukannya kejelasan dan ketepatan dalam menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan PUEBI sehingga menjadi kunci untuk memastikan proposal dapat dipahami dan dinilai dengan baik oleh pembaca.

REFERENCE

Anindyatri, A. O. (2013). INDONESIA: Hasil Uji pada Guru Tahun 2016---2018. In Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (Vol. 53, Issue 9).

Detik.com. (2023). Mendikbud Nadiem: UKBI Adaptif Merdeka Setara dengan Tes TOEFL-IELTS. Detik.Com. https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6595456/mendikbud-nadiem-ukbi-adaptif-merdeka-setara-dengan-tes-toefl-ielts

Kemahiran, U. J. I., & Indonesia, B. (2022). Uji kemahiran berbahasa indonesia. 11, 110412.

Salsabila, I. F. (2022). Sinyal Kebijakan Wajibnya UKBI di Perguruan Tinggi. Kumparan.Com. https://kumparan.com/imelda-febi-salsabila/sinyal-kebijakan-wajibnya-ukbi-di-perguruan-tinggi-1yQLj0nO82a

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun