Mohon tunggu...
Rhima Andaretha
Rhima Andaretha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rhima Andaretha

Alur hidup, itulah prosesmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partisipatif KKN-T "Kerso Darma" di Masa PPKM

26 Juli 2021   11:05 Diperbarui: 26 Juli 2021   12:41 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan saya Rhima Andaretha Mahasiswi IAIN Surakarta Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah. Saya merupakan salah satu seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi IAIN Surakarta yang sedang melaksanakan Kegiatan KKN yang dilaksanakan diwilayah atau daerah masing-masing. Program KKN IAIN Surakarta yang diberi nama KKN-T Kerso Darma (Kerja Sosial Daring Dari Rumah) Tahun 2021 IAIN Surakarta. 

Saya melaksanakan kegiatan KKN sesuai peraturan atau perintah yang dianjurkan oleh Kampus yaitu pelaksanaan kegiatan KKN di wilayah masing-masing lebih tepatnya saya melaksanakan sejumlah kegiatan dari program kerja KKN dilingkup RT. 

KKN berlangsung dari tanggal 29 Juni - 31 Juli 2021. Mengenai tema KKN masih sama dengan pelaksanaan KKN pada tahun lalu yaitu "Penguatan Ketahanan Masyarakat Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Kearifan Lokal Dan Moderasi Beragama". 

Berdasarkan Buku Panduan KKN yang ditulis oleh Bapak Sulhani Hermawan, M.Ag dkk, menjelaskan pola KKN Tranfromatif Kerso Darma IAIN Surakarta dilaknakan dengan pola: KKN Tranformatif Kerso Darma dilaksanakan sela pandemic Covid-19 yang dilaksanakan secara Individu dalam koordinasi masing-masing kelompok dengan cara melakukan penguatan atas moderasi beragama dan kepedulian masyarakat terhadap pencegahan penularan Covid-19 dan atau penguatan kapasitas masyarakat dalam menanggulangi dampak Covid-19 di wilayah tempat tinggal mahasiswa, wilayah yang dimaksud meliputi cakupan RT/RW/Lingkungan di tempat mahasuswa berada atau tinggal; 

KKN Transformatif Kerso Darma ini lebih mengarah ke kegiatan pengurangan resiko bencana dan penguatan ketahanan sosial melalui kekuatan atau nilai-nilai dan budaya lokal yang dimiliki masyarakat sesuai dengan konteks lokal mereka dalam beberapa aspek kehidupan yang dihadapi dijiwai semangat moderasi beragama, Mahasiswa terlibat langsung bekerja sama dengan komunitas atau lembaga dan atau gugus tugas resmi dibawah pengendalian dan pengawasan pihak berwenang serta mengikuti protokol kesehatan yang dietapkan oleh pemerintah dilingkungan masing-masing; 

KKN Transformatif Kerso Darma diwujudkan dengan melakukan semua upaya berdasarkan riset sosial bersama masyarakat terhadap situasi yang pernah dan sedang dialami serta bahkan merupakan upaya produktivitas pengetahuan yang dilakukan mahasiswa bersama masyarakat dalam bentuk perencanaan dan pelaksanaan kegiatan serta penyusunan karya terkait tema Covid-19. 

Pengambilan data langsung dilapangan secara terbatas pada lingkungan tempat mahasiswa tinggal digunakan untuk mengetahui ketahanan sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, dan pengamalan agama diwilayah tempat tinggal masing-masing mahasiwa, dengan kepastian bahwa mahasiswa mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dan pihak berwenang setempat; 

KKN Tranformatif Kerso Darma ini berada dalam koordinasi kelompok masing-masing yang sudah terbentuk dalam tahapan sebelumnya yang kemudian dilakukan penyesuaian dibanyak kelompok, katema lebih banyak bersifat individual. Komunikasi untuk pelaksanaan dilapangan masing-masing sesuai tempat tinggal mahasiswa, pengumpulan bahan laporan, penyusunan hasil laporan berupa artikel, film, dan hasil-hasil audio visual dan sebagainya dilakukan secara individual oleh masing-masing peserta KKN dalam koodinasi DPL di kelompok masing-masing secara daring, tahapan pembekalan yang dilakukan melalui Channel Youtub KKN LP2M hang harus disubsribe dilihat dan dilike oleh semua peserta KKN. 

Komunikasi LP2M dan DPL dengan masing-masing peserta  dan kelompok, dilakukan melalui media sosial berupa instagram, sehingga masing-masinh peserta KKN harus memiliki dan mengaktifkan media sosial dengan nama yang digunakan saat pendaftraan KKN dan mengikuti (follow) pada akun media sosial KKN LP2M IAIN Surakarta (Sulhani Hermawan, 2020).


Pelaksanakan kegiatan KKN mulai dari Pembekalan hingga Kegiatan KKN yang dilakukan dilingkungan tempat tinggal saya sendiri di Dusun Candi Rt 004/RW 002, Kelurahan Gunung, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Pengumuman penbagian kelompok diumukan pada 13 Juni 2021, dari hasil pengumuman saya berada dikelompok 221 dengan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) KKN Ibu Dr. Hj. Lilik Untari, S.Pd., M.Hum, dalam kelompok 221 terdiri dari 11 anggota dari berbagai Fakultas yaitu Fakultas Ilmu Tarbiyah, Fakultas Adab dan Bahasa, Fakultas Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah serta Program Studi diantarnya Sastra Inggris, Perbankan Syariah, Hukum Ekonomi Syariah, Manajemen Bisnis Syariah, Akuntasi Syariah, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Bimbingan Konseling Islam, Manjemen Dakwah, Pendidkan Bahasa Inggris. 

Kegiatan pembekalan yang dimulai pada tanggal 17 juni 2021melalui Zoom Meeting dan Channel Youtube LP2M IAIN Surakarta, informasi yang didapatkan saat pembekalan yaitu teknis penulisan bisa berupa tulisan bebas seperti artikel atau lainnya dan juga bisa berupa video-video dan bisa di upload di youtube atau sosmed lainnya selama pelaksanaan kkn, KKN-T Kerso Darma 2021 berjumlah 3.333 orang, dibagi menjadi 284 kelompok dengan tema yang sama dengan tahun lalu yaitu "Penguatan Terhadap Masyarakat Tentang Pandemi ini dengan moderasi beragama di masyarakat" Kebijakan, Paradigma, dan metodologi. 

Pembekalan pada 18 Juni 2021 Tata cara pelaksanaan KKN-T Kerso Darma. Pembekalan pada tanggal 19 Juni 2021 moderasi beragama. Pembekalan pada 20 Juni 2021 penulisan artikel ilmiah berbasis jurnal. Pembekalan pada 21 Juni 2021 Penulisan essai dan yang terakhir Pembekalan 22 Juni 2021 mengenai pelaporan kegiatan.

Lingkungan Sosial masyarakat Dusun Candi RT 004/ RW 002, Kelurahan Gunung, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali sebelum dan saat Pandemi. Sebelumnya akan dijelaskan mengenai sejarah dinamakannya Dusun Candi, di Dk. Candi terdapat sebuah candi yang terletak ditengah pemukiman masyarakat tepatnya berada dipekarangan rumah salah satu warga Dusun Candi RT 004. 

Oleh sebab adanya bangunan candi tersebut maka Dukuh tersebut dinamai Dusun Candi. Penelusuran sejarah Dusun Candi dilakukan melalui wawancara yang dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dengan Bapak Jumeri yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi candi tersebut berada. 

Sejak pertama kali orang mendiami Dusun ini sudah ada candi tersebut. Pada saat ini bentuk dari bangunan candi tersebut sudah berubah tidak seperti dulu karena batu dari bangunan candi tersebut sudah banyak yang rusak dan hilang. Beliau mengatakan bahwa candi yang berada di Dusun Candi tersebut lebih tua dari candi di Jogja (Candi Borobudur).

 Beliau juga mengatakan bahwa candi tersebut luasnya seluas Dusun Candi, yang terlihat dalam foto tersebut hanya ujungnya saja, seandainya digali kemungkinan bisa ditemukna bangunan candi lainnya. Konon katanya, pondasi candinya lebih besar dari Dusun Candi.

Terletak di Desa Gunung, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Batas Wilayah Utara: Dusum Candi RT 003, Timur: Dusun Pulung, Selatan: Dusun Candi RT 005, Barat: 

Desa Walen. Kepala Desa Bapak Yody Dwi Kuswantoro, S.T., Ketua RW Bapak Mulyanto, Ketua RT Bapak Suwardi. Dusun Candi RT 004 terdapat 61 bangunan rumah 1 mushola; terdiri dari 70 Kartu Keluarga; Jumlah penduduk 193 jiwa, mayoritas beragama Islam dan 1 Kartu Keluarga beragama Katholik; Mata pencaharian sebagai petani, buruh, pedagang. Pendidikan yang sedang ditempuh oleh masyarakat Dusun Candu RT 004 diantaranya TK (Taman Kanak-kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas), Kuliah; 

Fasilitas Umum yang digunakan di Dusun Candi seperti poskamling, masjid yang juga digunakan untuk kegiatan TPA,  mushola, dan TPU (Tempat Pemakaman Umum); Muda-mudi/karang taruna Dusun Candi RT 004 yang diberi nama "Muda Karya" yang didirikan guna untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial seperti bersih-bersih lingkungan, 

kegiatan sinoman pada hajatan masyarakat tetapi selama pandemi tidak ada dan juga tidak diadakan perkumpulan yang biasanya diadakan 1 bulan sekali;  Kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh semua warga Dusun Candi dengan didirikannya "Hadroh Assalam" dan "Kajian Khoirunissa" yang dilakukan dengan kegiatan pengajian setiap minggu ke-3 dalam sebulan yang diikuti oleh semua ibu-ibu warga Dusun Candi, 

tetapi hanya diadakan beberapa kali selama pandemi dan memenuhi protokol kesehatan; Dan yang terakhir Objek Wisata Dusun Candi yang cukup viral yaitu "Gumuk Salam" yang berada di tengah-tengah perbukitan perkebunan warga, sebelum adanya Pandemi Covid-19 objek wisata tersebut cukup ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

Bagaimana kondisi dan situasi masyarakat selama pelaksanaan kegiatan KKN berlangsung? 

Tentunya tidak berbeda dengan daerah maupun wilayah lain, Dusun Candi RT 004/002 juga merasakan dampak pandemi, terlebih masa pandemi tidak berjalan dengan singkat dan sudah dirasakan satu tahun lebih. 

Kegiatan selama KKN pun harus mengikuti aturan yang dianjurkan oleh pemerintah, karena kegiatan yang dilakukan secara daring atau WFH (Work From Home) tidak dilakukan baru-baru saja tetapi juga sudah satu tahun lebih, jadi saya pun juga sudah terbiasa menggunakan media sosial sebagai komunikasi untuk pelaksanaan kegiatan KKN yang sama dengan kegiata-kegiatan perkuliahaan selama masa Pandemi.


Dalam situasi dan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini tidak mudah untuk melaksanakan Program Kerja KKN (Kuliah Kerja Nyata), apalagi ditambah dengan peraturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang dibuat oleh pemerintah sebagai tindakan untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini. Beberapa program kerja yang seharusnya bisa dilaksanakan oleh banyak masyarakat hanya bisa dilakukan dengan beberapa orang. 

Apalagi di Dusun Candi juga terdapat banyak warga yang terpapar Covid-19 l, semakin sulit untuk melaksanakan program kerja KKN yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, mungkin tidak hanya saya tetapi juga seluruh mahasiswa IAIN Surakarta yang berjumlah 3.333 mengalami kesulitan untuk melaksanakan Program Kerja Kuliah Kerja Nyata yang bertepatan dengan masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). 

Mungkin pada tahun lalu tepatnya tahun 2020 dimana KKN juga dilaksanakan secara online, tetapi kondisi dan situasi belum segenting ini, dimana Virus Covid-19 belum menyerang warga Desa khususnya Dusun Candi RT 004/ RW 002. Sedangkan pada saat ini, Virus Covid-19 sudah menyebar ke seluruh penjuru Indonesia termasuk Dusun Candi, tidak hanya satu atau dua orang yang terpapar virus covid.


Sulit atau tidak dalam melaksanakan program kerja KKN? tentunya sulit, bahkan bisa dibilang Kuliah Kerja Nyata yang sangat berbeda dengan Kuliah Kerja Nyata pada Tahun sebelum adanya Pandemi Covid-19, bahkan banyak orang yang heran dengan kegiatan KKN yang hanya dilakukan dirumah atau dilingkungan masing-masing, tetapi keluarga khusunya orang tua sangat mendukung dan mengambil hikmah dari kegiatan KKN Kerja Sosial Daring Dari Rumah ini, tentunya para mahasiswa tidak perlu jauh-jauh dari keluarga untuk menjalankan kegiatan KKN diluar daerah. 

Saya sendiri juga merasa diuntungkan, tentunya KKN yang dilaksanakan (bisa dibilang lebih irit), fektif dan efisien, pasti. Bisa dilakukan dengan keluarga atau saudara sendiri, dengan teman-teman rumah, dan beberapa orang sekitar lingkungan rumah. 

Saat saya masih sekolah SMP dulu saya pernah berkata kepada diri saya sendiri saat ada yang melaksanakan KKN di Desa saya, apakah saya kelak juga merasakan seperti mereka jika kuliah nanti? Tetapi pada akhirnya dengan kondisi dan situasi yang sangat tidak memungkinkan seperti saat ini, membuat segala sesuati dari segala aspek mengalami perubahan yang harus bisa dimengerti oleh semua masyarakat dari elemen manapun.


Munculnya Covid-19 sejak Tahun 2020 yang juga dirasakan dampaknya oleh masyarakat Dusun Candi RT 004, dengan terjadinya segala perubahan dari segala aspek, mulai dari kesehatan dengan adanya aturan protokol kesehatan hingga aspek ekonomi. 

Segala tindakan untuk mencegah sampainya Virus Corona di Dusun Candi RT 004 yang telah dilakukan didesa Gunung diantaranya seperti melakukan penyeprotan disenfektan pada setiap rumah warga dan lingkungan, pencegahan lain juga pernah dilakukan dengan mengadakan karantina juga untuk para pemudik pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri pada tahun 2020, termasuk didalamnya terdapat warga Dusun Candi RT 004.  

Sejarah Masyarakat Dusun Candi Sebelum dan saat Pandemi Covid-19 sama dengan daerah lain, bahwa Masyarakat Dk. Candi RT 004 sebelum Pandemi Covid terjadi semua dari aspek kesehatan hingga aspek perekonomian masyarakat tentunya sangat berbeda karena dampak dari Pandemi. 

Pada saat sebelum pandemi tentunya banyak sekali kegiatan seperti perkulmpulan-perkumpulan warga pada Dusun maupun RT masing-masing, seperti kegiatan perkumpulan karang taruna dsb. 

Juga seperti adanya acara hajatan warga yang merupakan budaya jawa bahkan dulu sempat dilarang dan sampai sekarang masih minim perizinan untuk mengadakan acara semacam itu. Kegiatan keagamaan pun seperti pengajian ibu-ibu yang jarang diadakan selama pandemi, sebelumnya selalu diadakan setiap 1 bulan sekali.  

Dampak pandemi yang baru hari ini dirasakan oleh warga Dusun Candi RT 004, yaitu akibat adanya Penutupan Pasar Simo akibat adanya beberapa pedagang yang Positif Covid-19, penutupan dilakukan pada Selasa, 29 Juni 2021 s/d Senin, 05 Juli 2021. 

Hal ini tentunya berdampak pada kegiatan ekonomi termasuk didalam nya para masyarakat Dusun Candi RT 004, Para pedagang misalnya, Akibat dari penutupan pasar karena covid-19 membuat pedagang UMKM di Dusun Candi RT 004 tidak bisa menyetok barang dagangannya selama 1 minggu kedepan. Masyarakat juga kesulitan untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang biasanya dibeli dipasar.

Penanganan Desa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Gunung berkerjasama dengan UPT Puskesmas Simo untuk mengadakan Vaksin bagi masyarakat termasuk warga Dusun Candi RT. 004. 

Vaksin bisa didapat oleh warga usia 18-50 tahun dan lanjut usia (50 tahun keatas). Pelaksanaan vaksin dilaksanakan secara bertahap. Pada Surat tersebut Kepala Desa Gunung memerintah Seluruh RT yang ada di Desa Gunung termasuk RT 004 Dusun Candi untuk mendata warga masyarakat yang akan mengikuti Vaksin. Sosialisasi Covid-19 terhadap Masyarakat Dusun Candi RT 004. 

Pemasangan Poster Protokol Kesehatan Selama Pandemi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Pemberian Masker dan Poster Prokes Selama Pandemi kepada Masyarakat Petani. 

Sosialisasi dilakukan dengan pemasangan poster mengenai Protokol Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Lokasi pemasangan poster dilakukan di Masjid Baitul Muttaqien Dusun Candi. 

Dalam kegiatan ibadah Shalat jamaah dimasjid tentunya juga tetap harus mengikuti protokol kesehatan, dan juga pelaksanaan shalat jumat yang sudah dihimbau oleh MUI mengenai  pelaksanaan shalat jumat selama pandemi beserta himbauan kepada pengurus Masjid untuk menyiapkan sejumlah  keperluan Prokes seperti cek suhu tubuh,  sarana untuk cuci tangan dsb. 

Selain itu juga tata cara menjaga kebersihan Masjid dan Musholla dari Covid-19. Sosialisasi juga difokuskan kepada para masyarakat petani yang ada di Dusun Candi RT. 004 untuk mematuhi Protokol Kesehatan saat berada di ladang seperti himbauan untuk mencuci tangan, dilarang bersalaman, menjaga jarak dengan petani lain, tidak menggunakan alat makan bergantian dan sebagainya.

Dikutip dari Jurnal PKS Daud Bahransyaf dan Ratih Probosiw, Madya dan Staf B2P3KS, Badiklit Kesos, Kementerian Sosial. Ketahanan sosial merupakan kemampuan suatu komunitas dalam mengatasi risiko akibat perubahan sosial. 

Menurut Justika Baharsyah (1999), bentuk ketahanan masyarakat dimasa depan adalah terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap total pelayanan sosial yang dinamis, sensitif, dan komprehensif, terbentuknya sistem pengembangan sosial untuk masing-masing individu sehingga mereka mampu melakukan penyesuaian otomatis terhadap perubahan sosial yang sangat cepat, sambil meningkatkan kualitas hidup manusia sesuai dengan hak asasi umiversal. 

Ketahanan sosial, seperti adanya ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional, merupakan suatu konsep yang diperlukan oleh masyarakat untuk menjaga, melindungi dan mengembangkan perlindungan sosial, partisipasi masyarakat, pengendalian terhadap konflik dan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam dan sosial (yang kemudian disebut sebagai empat indikator ketahanan sosial masyarakat). 

Dikutip dari kominfo, Wapres telah menyampaikan, Meskipun pandemi Covid-19 telah mendisrupsi cara hidup masyarakat diseluruh Indonesia, keadaan ini juga telah memberikan pelajaran bagi setiap individu untuk beradaptasi dan bertranformasi dari tata cara hidup yang konvensional menuju tatanan hidup yang baru. Kita semua menyaksikan berbagai inovasi, kreativitas, praktik-praktik dan cara-cara baru yang berkembang begitu cepat, sebagai bagian dari upaya untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini.


Sembari melaksanakan kegiatan, didalam lingkungan Candi RT004/002 hampir sudah terbiasa dengan kondisi pandemi seperti ini, mungkin tidak hanya di lingkungan pada Dusun Candi saja, tetapi juga wilayah atau daerah lain, karena pandemi yang berlangsung tidak secara singkat namun masih terjadi pada saat ini. 

Dengan adanya beberapa kebiasaan yang hilang dari aspek manapun diantaranya seperti aspek kesehatan, ekonomi, agama, budaya. Tentunya dengan berat hati masyarakat meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang dulu dilakukan sebelum adanya Pandemi Covid-19, tetapi masyarakat akhiranya bisa sadar dan mawas diri bahwa semua yang dilakukan semata-mata untuk keselamatan bersama. 

Tidak dipungkiri juga apabila terjadi pro dan kontra diantara masyarakat terhadap beberapa kegiatan yang dibatasi, tetapi dengan berjalannya waktu semua kemufakatan untuk saling melindungi diantara satu sama lain.


Dengan beberapa kegiatan partisipatif Mahasiswa KKN Transformatif "Kerso Darma" Kerja Sosial Daring Dari Rumah Tahun 2021 IAIN Surakarta, tidak ada maksud dan tujuan lain dalam dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata dengan sedikit partisipasi yang dilakukan dengan sedikit melaksanakan kegiatan yang mungkin tidak dapat membantu secara keseluruhan namun setidaknya dapat mengurangi beberapa resiko, seperti resiko penularan covid-19 dengan sosialisasi kepada masyarakat dan kegiatan partisipatif lainnya. 

Doa yang dipanjatkan oleh seluruh manusia didunia semoga pandemi segera berakhir, setiap kejadian atau peristiwa pasti selalu terdapat hikmahnya. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari peristiwa pandemi covid-19 yang mendunia ini.


Untuk melihat lebih banyak lagi dokumentasi dari kegiatan KKN saya bisa mengunjungi https://www.instagram.com/rhimandaretha?r=nametag

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun