Mohon tunggu...
Rhiken Dasa A
Rhiken Dasa A Mohon Tunggu... Lainnya - ᵃ ᶜᵒˡˡᵃᵍᵊ ˢᵗᵘᵈᵊⁿᵗ 🌎

You Only Live Once.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru yang Hebat

11 Juni 2021   11:14 Diperbarui: 11 Juni 2021   11:31 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut wikipedia, salah satu enklopedia bebas, (bahasa Sanskerta: yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu.

Dalam artian yang lebih umum, guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.

Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.

Guru adalah seorang memiliki kemampuan dan kelebihan untuk mentrasferkan ilmu kepada muridnya. Kata guru miliki makna "digugu dan ditiru" di dalamnya yang artinya mereka adalah contoh dan panutan.

Di sini dapat kita simpulkan bahwa guru adalah seseorang yang memiliki ilmu dan mentransferkan ilmu-ilmunya tersebut kepada muridnya sehingga dapat memberikan manfaat.

Namun yang diberikan oleh guru bukanlah sekedar ilmu dalam bidang pengetahuan dan materi pelajaran saja, tapi juga mengajarkan karakter, akhlak yang baik, serta membimbing muridnya menjadi manusia kamil yang dapat berguna di kehidupannya.

Inti dari kesuksesan seorang guru tak lain ialan kesuksesan para muridnya, baik dalam pendidikan ilmu pengetahuan dan juga karakter serta akhlak dan perilaku yang baik.

Guru adalah seseorang yang tugasnya memberikan inspirasi dan semangat kepada anak didiknya. Ia harus selalu berkobar-kobar untuk menyemangati anak didiknya. Karena jika bukan guru, maka siapa lagi yang akan menyemangiati mereka.

Guru adalah seorang panutan, setiap langkah dan ucapannya akan diikuti oleh anak didiknya. Seorang guru dituntut untuk menjadi sempurna. Memang benar jika guru hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.

Namun ada baiknya ketika seseorang sudah memutuskan menjadi seorang guru, hendaknya ia berusaha untuk belajar menjadi guru yang baik dan dihormati. Karena ketika ia menjadi seorang guru, ia memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan murid-muridnya, baik cerdas dalam prestasi maupun karakternya.

Guru adalah komponen utama dan terpenting dalam di bangunnya sebuah sekolah. Tanpa seorang guru, kegiatan belajar mengajar tidak akan bisa tersalurkan dan terlaksanakan.

Guru biasanya disebut sebagai ujung tombak pendidikan atau ujung tombak pengembangan sekolah. Dikatakan demikian karena sorang guru yang unggul menjadi faktor penentu bagaimana sebuah sekolah akan maju.

Seringkali kebanyakan dari kita luput untuk mengetahui dan mengenali karakteristik sebagai guru. Padahal hal ini adalah komponen penting dalam membangun karakter menjadi seorang guru yang baik.

Dalam proses pentransferan ilmu, materi dan ilmu pengetahuan sebagai modal awal guru mengajar tidaklah cukup. Guru tersebut harus membekali dirinya dengan karakter. Guru harus memilki karakter yang hebat sehingga nantinya ia pun dapat membantu murid-muridnya untuk mengembangkan diri secara maksimal dan optimal.

Adapun karakter yang dimaksud yaitu :

1. Guru yang hebat menjadikan semua topik menarik

Dalam proses belajar mengajar, guru pasti akan menghadapi masalah dalam mengajar. Salah satunya adalah tingkat kesulitan materi yang akan diajarkan. Guru perlu merancang kegiatan belajar dengan baik sehingga materi tersulitpun bisa terasa lebih mudah.

Ini adalah tantangan tersendiri bagi guru. Guru harus bisa membuat anak didiknya keluar dari zona nyaman dan merasa tertantang serta bersemangat untuk melakukan kegiatan belajar. Rasa semangat dan ketertarikan ini nantinya akan menjadi pondasi dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih maksimal.

2. Guru itu hebat karena kreatif (runtuhkan rutinitas)

Rutinitas atau kegiatan berulang yang sama setiap harinya seringkali menimbulkan kebosanan. Begitu pula dengan kegiatan sekolah. Harus datang ke sekolah setiap hari, melakukan apel pagi, memulai berdoa bersama di kelas, pembelajaran yang begitu- begitu saja. Bahkan bisa saja murid-murid datang ke sekolah dengan perasaan terpaksa karena itu hanyalah suatu kewajiban.

Maka di sinilah tugas kita sebagai seorang guru untuk membuat pelajaran di kelas terasa lebih menarik dengan metode-metode baru yang kreatif. Kita dituntut untuk bisa selalu berinovasi dalam metode yang kita pakai agar anak didik merasa bersemangat dan selalu menanti pelajaran kita.

3. Guru yang hebat melayani siswa secara individual

Guru sebagai orang kedua bagi murid-muridnya diharapkan dapat mengenali siswanya peindividu, apalagi jika guru tersebut adalah seorang wali kelas. Namun tidak perlu menjadi wali kelas dahulu untuk bisa mengerti para muridnya. Karena ini adalah tugas yang dimiliki guru pada umumnya.

Layanan seperti menyapa, menanyai kabar, dan memperhatikan murid secara merata seringkali luput dari tugas seorang guru. Umumnya guru lebih fokus kepada anak-anak berprestasi atau anak yang bermasalah, sehingga anak-anak yang biasa saja sering terabaikan.

Guru harus bisa melayani siswa secara personal sehingga tidak ada anak yang merasa tertinggal, tenggelam, ataupun hilang di dalam kelas yang besar. Guru harus mampu menyamaratakan layanan yang diberikan kepada setiap anak didiknya, sehingga tidak ada lagi siswa yang tidak terdeteksi kelebihan dan kekurangannya, tidak ada siswa yang kurang memperoleh kesempatan belajar dan berprestasi. Semua murid mendapatkan layanan dan kesempatan secara adil.

4. Guru yang hebat tau cara menata perilaku anak

Di dalam suatu kelas pastilah terdapat anak dengan karakter yang berbeda-beda. Mulai dari yang sangat pemalu sampai yang tidak bisa diam di tempat duduknya. Guru tidak bisa membuat anak didiknya selalu patuh terhadap apa yang ia perintahkan. Sangat memungkinkan menemui anak-anak yang tidak mau mendengar, melanggar, atau bahkan melawan gurunya di kelas.

Guru yang baik adalah mereka yang pandai menyikapi hal ini. Cara menghadapi anak-anak seperti ini adalah dengan bagaimana kita menyikapinya tanpa mempermalukan diri sendiri dan tanpa melukai si anak yang kita tangani. Serta dapat mengontrol diri dari hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang guru.

5. Memahami Setiap Kekurangan Muridnya

Jika ada siswa yang tidak menguasai pelajaran, itu bukan karena mereka tidak pintar, melainkan karena kurangnya motivasi dalam diri mereka untuk belajar. Tidak ada manusia yang dilahirkan di dunia dalam keadaan bodoh, namun bagaimana cara dunia memperlakukan merekalah yang membuat mereka telihat bodoh.

Mari kita lihat salah satu contoh tokoh dunia. Thomas Alva Edison yang hiperaktif dan dianggap bodoh oleh gurunya ternyata mampu membuka mata dunia dengan penemuan bohlamnya, atau Isaac Newton, Albert Einstein, Ludwig Van Beethoven dan orang-orang terkenal lainnya yang dulunya dianggap bodoh.

Sayangnya banyak para guru yang kurang mengerti dengan potensi yang dimiliki oleh para anak didiknya sehingga tak jarang tindakan kurang terpuji akhirnya dilakukan seperti mengintimidasi, menghukum bahkan memukul, bahkan yang lebih ekstrim mengeluarkan sang anak dari sekolah. Butuh guru hebat dan luar biasa untuk mengenali kemampuan murid-murid yang luar biasa.

6. Guru yang hebat memiliki kematangan emosi

Poin ini masih berhubungan dengan dua poin sebelumnya. Umumnya anak-anak di usia sekolah memiliki emosi yang belum stabil. Mereka bisa mengalami kondisi psikologis seperti kecemasan, depresi, dan bisa jatuh dalam penyimpangan tertentu. Kita sebagai guru memiliki peran untuk membimbing mereka menuju kedewasaan mental.

Selain membimbing emosi mereka, guru juga harus mengontrol emosi dirinya sendiri. Karena dalam prosesnya pasti kita menemui anak-anak yang berperilaku menjengkelkan bagi kita.

Di sinilah pentingnya bekal pembelajaran ilmu psikologi dan psikologi anak bagi guru. Karena peranan psikologi dalam pendidikan sangat berkaitan karena untuk memudahkan guru mengetahui, memahami dan mengenal karakter siswa, supaya guru tersebut dapat menyesuaikan dirinya untuk mendidik siswa tersebut.

7. Guru yang hebat mengajar dalam konteks dengan contoh nyata

Ketika mengajar dengan buku pegangan tertentu, jangan lupa untuk memasukkan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Karena jika hanya menyampaikan materi berupa teori-teori, sebagian siswa pasti merasa kesulitan untuk memahami materi tersebut. Sebaliknya, pembelajaran yang menggunakan perumpaan dan contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari akan lebih mudah diingat dan dipahami oleh anak.

Akan lebih baik lagi apabila contoh yang diberikan relate dengan lingungan dan kebiasaan kesehariaannya.

8. Guru yang hebat memiliki standard tinggi

Dalam sebuah pembelajaran guru wajib untuk menerapkan standar pencapaian kepada siswa. Dimana standard yang tinggi akan menarik siswa untuk mengejar standard tersebut. Jika standard yang diberikan terlalu rendah, maka siswa juga hanya akan mengejar pencapaian yang rendah itu.

Tentu saja perlu diingat bahwa standard yang dipatok guru harus realistis. Bukan berarti tidak mensyukuri atas pencapaian anak muridnya. Tapi dengan menetapkan standar yang tinggi juga dapat meningkatkan mutu siswa karena dengan begitu mereka memiliki target yang harus terus dikejar.

Guru perlu menata pencapaian belajar agar standard itu sungguh-sungguh bisa menantang siswa. Jangan biarkan siswa merasa tidak ada lagi tantangan.

9. Guru yang hebat bersikap supportive

Poin sebelumnya tentunya tidak terlepas dari sikap suportif seorang guru. Sesudah menetukan standar, yang harus dilakukan oleh guru selanjutnya adalah tidak lupa untuk selalu membersamai siswa. Tantangan terbesar bagi seorang guru ialah tetap bersikap sabar dalam menanggapi komentar dan pertanyaan anak didiknya.

Guru sebagai manusia biasanya tentu juga bisa merasakan perasaan jengkel ketika muridnya terus mananyai pertanyaan sepele. Namun guru yang hebat adalah mereka yang mampu tetap berada di belakang siswa dan siap melayani proses belajar, proses ingin tahu, proses jatuh bangun yang dialami siswanya.

Mereka senantiasa selalu menyiapkan diri untuk mendukung siswa. Bentuk lain dari membersamai siswa adalah dengan memberikan support melalui lisan berupa semangat dan semisalnya.

10. Guru yang hebat adalah juga pembelajar

Di era modern yang serba mudah ini tidak memungkinkan bahwa murid lebih pintar dari guru. Sebagai seorang guru, kita jangan mau kalah untuk mempelajari hal-hal baru, khusunya teknologi. Dengan mempelajari hal baru maka guru pun dapat bertahan di tengah lajunya arus modernisasi ini.

Guru tidak boleh berhenti belajar dan mengupdate pengetahuannya. Guru juga dapat mendorong pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menangkap begitu banyak ilmu dan informasi yang bisa saja datang dari siswanya.

Jika Anda seorang guru, guru yang bagaimanakah Anda? Guru yang biasa-biasa saja, atau guru yang hebat?

Guru yang hebat bukanlah hanya sekadar menyandang sederet titel akademik, tapi ia memiliki kemauan, kamampuan dan kesempatan untuk memberikan perhatian dan kepedulian terhadap anak-anak didiknya

Guru yang hebat itu ialah guru yang produktif dan efektif dengan karakteristik yang hebat pula. Ia akan selalu mencari dan berusaha untuk menguasai beragam teknik, metode, atau pendekatan mengajar melalui cara-cara baru yang menyenangkan dalam menyampaikan materi. Senantiasa memodifikasi teknik mengajarnya dan membuat anak-anak senantiasa menunggu kejutan apa yang akan disajikan di saat ia masuk kelas.

Jadilah salah satu dari guru hebat itu!

Link Full Article

Source:

https://id.wikipedia.org/wiki/Guru

http://www.nurulfajri.sch.id/Artikel/Artikel-Guru/Jadilah-Guru-yang-Hebat.html

https://pgsd.binus.ac.id/2019/04/16/sepuluh-karakteristik-guru-hebat/

https://www.kompasiana.com/makrusamin/56fc84dc6d7e61d81241c4c8/pentingnya-psikologi-perkembangan-di-dunia-pendidikan?page=all

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun