Aksara berpola
Merajut sukusuku kata
Seni ukir pena menggores angan
Bukanlah malapetaka
Perkata yang dicipta
Pun gelandangan punya
“Ini sastra, bukan tuna susila sang empunya! Bukan pula tuna wicara!” geram sang penyair terkenal angkat bicara.
Telah banyak diperkosa
Gelar menjadi predikat pemegang sastra
Kemarilah!
Tunjukkan padaku yang tak menyulam pendidikan
Ini teater sastra
Para badut memamerkan hidung merahnya
Bagaimana si topi merah?
Tak layakkah duduk bersama para sastrawan?
Bila genderang ditabuhkan
Bagaimana pena mampu berperang?
Silsilah yang tak kunjung diraba
Sibuk mengusung nama
Mati pun penuh tawa
Itulah parodi sastra
Badutbadut ambil peran
Politik dimainkan, dengan satu gores tulisan
Seribu mati, tuan pun senang
Menyenangkan, bukan?
Semarang, 02.03.15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H