Tunjukkan padaku yang tak menyulam pendidikan
Ini teater sastra
Para badut memamerkan hidung merahnya
Bagaimana si topi merah?
Tak layakkah duduk bersama para sastrawan?
Bila genderang ditabuhkan
Bagaimana pena mampu berperang?
Silsilah yang tak kunjung diraba
Sibuk mengusung nama
Mati pun penuh tawa
Itulah parodi sastra
Badutbadut ambil peran
Politik dimainkan, dengan satu gores tulisan
Seribu mati, tuan pun senang
Menyenangkan, bukan?
Semarang, 02.03.15
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!