Mohon tunggu...
RhetIM
RhetIM Mohon Tunggu... Buruh - Orang biasa

Aneh ajalah. Bingung mau dibuat apa, karena ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Serial KPT

30 November 2015   21:20 Diperbarui: 30 November 2015   21:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kok gue!” Semakin nggak terima, Rhet masih ngotot dirinya benar.

“Yang tadi bilang bungkus siapa?” Mengingatkan perkataannya tadi, kini Nabil merasa yakin akan menang.

“Ya, gue juga bilang gitu demi hajat hidup orang banyak. Nggak apa-apa deh gue pake kamar lama. Nanti kalau kang Ibnu jadi ma tuh banci, kalian semua pake kamar mandi lengkap dengan kamar tidur dalam, hihihi ....”

“Nggaaaakkkkkk maaaaauuuuuu .... eike maunya sama mas Pilot titik!” Jerit semakin menggemakan pertentangan.

“Ya udah kang. Nanti sama mas Pilot. Eike cariin deh mas Pilot buat kang Ibnu,” bujuk Pemulung ikutan latah.

Dengan langkah tergesa, kang Ibnu membuka dan menghampiri yang lain seraya berkata: “serius emangnya Pemulung?”

“Seriuslah!” Jawabnya yakin.

“Pilot pesawat apa?” Kini dengan gemulainya, kang Ibnu kembali bahagia.

“Pesawat Hercules, hihihi ....” Diiringi tawa yang lain, sementara kang Ibnu kembali menggigit bajunya sendiri dengan kesal.

***The end***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun