Korupsi di era pemerintahan Kolonial Hindia Belanda, sifatnya politik untuk menjatuhkan lawannya. Penguasa ingin menjatuhkan lawannya misalnya menjatuhkan kekuasaan bupati dan ingin digantikan oleh bupati pilihan penguasa, dengan menyodorkan isu korupsi. Namun ada juga yang murni korupsi untuk memperkaya diri sendiri. Kebiasaan pemimpin atau calon pemimpin daerah memberikan gratifikasi juga sudah ada di era masa itu. Termasuk keterlibatan tuan tanah, orang di pemerintahan dan calon penguasa atau penguasa telah terpola dalam lingkaran korupsi di masa lalu. Pola seperti ini kalau di era sekarang bisa digambarkan antara aparat pemerintahan, pihak swasta dan partai politik. Atas dasar itu dan komitmen Komisi Pemberantasan Korupsi bersama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mendirikan Pusat Studi Pemberantasan Korupsi di wilayah Warung Buncit, Jakarta Selatan. Gedung tiga lantai itu merupakan gedung hasil sitaan KPK dalam kasus korupsi melibatkan Nazaruddin, mantan politisi Partai Demokrat. Dua lantai dimanfaatkan untuk penyimpanan arsip-arsip kasus korupsi sejak era VOC sampai sekarang. "Arsip-arsip yang tersimpan di sini sudah inkracht di pengadilan. Adanya arsip-arsip ini agar bisa dipelajari juga adanya kasus-kasus serupa dan bagaimana penyelesaiannya pada saat itu. Contohnya ada arsip korupsi Jiwasraya pada tahun 80-an. Dan sekarang kembali lagi terjadi korupsi. Ini bisa dipelajari kasus penyelesaian hukumnya seperti apa," ujar arsip aris muda ini. Disebutkannya bahwa era VOC, hukuman yang dijatuhkan bagi koruptor beragam. Mulai dari diasingkan hingga hukuman mati dengan digantung di lapangan danditonton masyarakat agar memiliki efek jera. Sementara di era Indonesia merdeka, belum ada koruptor yang dihukum mati. Bahkan saat VOC berakhir di Indonesia akibat bangkrut karena korupsi. "Padahal di awal-awal itu VOC paling rutin melaporkan keuangan dan tidak ada kasus korupsi. Namun masa-masa terakhir pemasukan mulai menurun karena sudah masuk ke kantong pribadi masing-masing. Akhirnya ketahuan dan prosesnya (proses hukum) di Belanda," paparnya. baca juga: Korupsi arsip Tujuan lainnya kehadiran Pusat Studi Arsip Pemberantasan Korupsi ini, selain sebagai penelitian yakni sebagai pengingat bagi warga Indonesia bahwa korupsi bukan sebagai budaya tetapi sebagai aib yang harus dihilangkan dari bumi Indonesia. Pusat Studi Pemberantasan Korupsi ini dibuka untuk umum setiap Senin-Jumat pukul 8.00-15.00 selama Ramadan. Sedangkan pada hari biasa operasional dibuka pukul 7.30-16.00. Pusat Studi Arsip Pemberantasan Korupsi baru dibuka 20 Desember 2020 ini menyuguhkan beragam kasus korupsi yang melibatkan dari berbagai institusi pemerintah dengan didukung empat tenaga kearsipan yang profesional.
GAYA KEPEMIMPINAN CATUR MURTI RM SOSROKARTONO PADA UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI DI INDONESIA
Â
Seorang pemimpin dapat melayani masyarakat dengan baik jika ia menempatkannya sebagai umat Allah SWT dan ia sebagai pelayan umat, bukan penguasa. Karena itu seorang pemimpin harus memahami pedoman Catur Murti. Seperti yang dijelaskan diatas catur murti adalah bersatunya empat gejala jiwa utama, yaitu pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan. Keempat elemen ini harus bersatu padu supaya negara tidak hancur lebur. Jika ego kita lebih besar negara tidak akan maju, berkembang, berkembang, dan berkembang saja. Maka dari itu ajaran Drs. R. M. P. Sosrokartono memimpin dengan ilmu catur murti patut kita contoh.
Gaya kepemimpinan Drs. R. M. P. Sosrokartono pada pencegahan korupsi di Indonesia. Said menambahkan, Sosrokartono tepat dijadikan rujukan keteladanan pemimpin di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis kepemimpinan. Menurutnya, dengan mengadopsi konsep kepemimpinan para tokoh besar terdahulu Indonesia akan besar dan sigap mengatasi masalah-masalah kekinian. Sementara, peneliti dan penulis buku, R. Yudi Prastiawan, memaparkan, bukti bahwa Sosrokartono tokoh Islam Jawa adalah dia memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan laku spiritual Islam ala Jawa. Sosrokartono dikatakan sering menjalani lelakon demi terwujudnya kemerdekaan Indonesia. "Misalnya beliau sering berpuasa berpuluh-puluh hari di luar bulan puasa. Pernah juga melakukan lelakon dengan berdiri berhari-hari sebagai wujud spiritualisme ala Islam Kejawen," ungkapnya. Yudi menambahkan, Sosrokartono adalah tokoh nasionalis yang terkenal sebagai seorang sufi ala Islam Jawa. Yaitu seseorang yang melandaskan laku sufistiknya pada nilai-nilai spiritual Jawa. Hal itu terlihat dari beberapa pemikiran filosofisnya. "Sugih tanpa bandha, digdaya tanpa adji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorke. Itu semua adalah nilai filosofis dari beliau (Sosrokartono - red) yang bisa kita teladani maknanya," kata Yudhi. Senada dengan Said, Yudhi juga meyinggung persoalan krisis kepemimpinan negeri ini. Menurutnya, saat ini Indonesia butuh sosok pemimpin sekaliber Sosrokartono dan mampu memberikan keteladanan kepada rakyatnya. "Kalaupun tidak ada sosok yang sekaliber beliau, setidaknya kita dan para pemimpin bangsa saat ini harus mempelajari dan mengamalkan filosofi - filosofi Sosrokartono untuk menyelamatkan bangsa," tandasnya.
Sosrokartono mengajarkan kita semua untuk sugih tanpo bondo (manusia kaya itu tidak harus memiliki harta yang banyak melainkan banyak teman yang baik hati dan ilmu yang bermanfaat), digdoyo tanpo aji (manusia yang kuat itu memiliki tekad yang kuat, ikhlas dan niat yang baik), nglurung tanpo bala (menyerang tanpa menggunakan bala tentara, namun menyentuh hatinya untuk menaklukannya), menang tanpo ngasorake (saat dikalahkan tidak
merasa malu namun mereka yang dikalahkan merasa selalu membutuhkan kita). Keempat ajaran ini disebut Etika Sosial yang sangat relevan untuk generasi kekinian. Selain keempat ajaran tersebut filsafat hidup R. M. P. Sosrokartono di antaranya adalah bahwa titah manusia dihadapan Tuhan itu tiada berbeda, tiada yang saling mengungguli. Di dalam tubuh setiap manusia memiliki potensi besar untuk menjadi manusia berguna bagi sesamanya, untuk itu sudah selayaknya manusia menerapkan ajaran kantong bolong, artinya bila dia mendapatkan rezeki apapun, seharusnya segera dibagikan kepada sesamanya dan jangan ditahan dalam saku pribadi.
R. M. P. Sosrokartono adalah seorang yang amat sangat spiritualistis yang dimana agamanya sangat kuat ia menerapkan ilmu catur murti dalam kepemimpinannya. Korupsi di Indonesia sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat nya, maka jika R. M. P. Sosrokartono melakukan upaya pencegahan korupsi di Indonesia akan cepat terselesaikan. Karena watak ia yang tidak gegabah dan sabar yang seluas samudra, dan karena ia dijuluki si jenius dari timur. R. M. P. Sosrokartono dikenal sangat kental adat jawanya, namun ia dilupakan oleh tanah airnya karen aterlalu menyibukkan diri di negara orang.
SPIRITUALISME TIMURÂ
Â