Arkian, apakah kita cukup berani untuk memperjuangkan nilai-nilai yang kita yakini?
Dalam kehidupan modern yang kompleks ini, mungkin bentuk perjuangannya berbeda. Namun, semangat dan ketulusan Suryopranoto untuk membela mereka yang tak bersuara tetap relevan dan senantiasa menginspirasi kita untuk mengambil langkah kecil namun berarti demi keadilan dan kemanusiaan universal.
***
Di balik layar
Salah satu aktor Raymizard Alifian Firmansyah yang berperan sebagai Tjokroaminoto menjelaskan proses kreatif di balik suksesnya pertunjukan Teater Kepahlawanan yang bertajuk "Vergadering Sarekat Islam (Suatu Hari Sebelum Indonesia)".
"Jadi kami hanya berlatih hanya sepuluh kali saja, yang idealnya setidaknya perlu latihan selama tiga bulan penuh untuk menunjukkan performa yang lebih baik lagi," katanya setelah saya temui.
Saat ditanya bagaimana proses dirinya terpilih menjadi salah satu pemeran dalam teater tersebut, seniman muda yang juga aktif di Komunitas Kolektif Arungkala ini mengungkapkan bahwa dirinya sedari awal sudah terlibat dalam agenda ini dan turut serta menulis naskah dialognya.
"Saya yang menulis langsung dialog dari tokoh Tjokroaminoto ini, jadi kami saling menyelaraskan dialog antar tokoh," imbuh pemuda yang akrab disapa Ray ini.
Cast
Jamaluddin Latif - Suryopranoto;
Khuluqul Karim - Semaoen;
Ragil Cahya Maulana - Darsono;
Hamdani - H. Misbach;
Raymizard Alifian Firmansyah - Tjokroaminoto;
Muhim Rifqiy Aziz - Sosrokardono;
M. Ichsanudin Adnan - Agus Salim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H