Kemudian, pertanyaan yang menggantung di udara adalah..
Apakah kita, generasi penerus, telah melanjutkan perjuangan itu? Apakah keadilan sosial yang Suryopranoto perjuangkan sudah benar-benar tercapai? Ataukah kita masih menghadapi bentuk-bentuk baru dari penindasan yang membutuhkan aksi dan solidaritas?
Aula Budi Utomo dan Pergerakan Suryopranoto
Dari makam, seluruh peserta bergeser menuju Aula Budi Utomo yang berada di SMKN 11 Yogyakarta. Selama perjalanan, seluruh peserta dipersilakan untuk mengisi TTS yang telah dibagikan.
Seluruh peserta berpita kuning nampak antusias mengisi TTS, terlihat dari beberapa peserta yang saling bantu hingga mencari jawaban dari mesin pencari Google.
Sementara itu, bus telah memasuki halaman SMKN 11. Di sana, nampak ibu-ibu yang sedang sibuk memasak di Dapur Mardi Kaskaya. Sebuah nama yang diambil dari sebuah lembaga koperasi yang digagas oleh Suryopranoto. Sebuah koperasi yang diperuntukan untuk membantu masyarakat luas dari belenggu kemiskinan dan jerat rentenir.
Berangkat dari spirit itulah, dapur ini dikembangkan sebagai medium yang melibatkan masyarakat lokal. Karenanya, juru masak di setiap lokasi pertunjukan berbeda-beda. Dengan melibatkan masyarakat lokal, dapur ini menjadi ruang kolaborasi yang merayakan keberagaman dan memperkuat sinergitas antara seni, kuliner, dan komunitas.
Sebelum santap siang, salah satu panitia menjelaskan bagaimana sejarah Aula Budi Utomo ini bermula.
"Aula ini dulunya menjadi lokasi penting bagi rapat-rapat organisasi Budi Utomo, organisasi modern pertama di Indonesia yang menjadi tonggak awal kesadaran nasionalisme. Di aula ini, ide-ide besar tentang kesetaraan, pendidikan, dan hak rakyat kecil pertama kali dirumuskan.