20° to F=15°-0°-25°, MCP I: S=0°-0°-30° to the S=0°-0°-55°, MCP II-V: S=0°-0°-35° to
S=20°-0°-70°, MMT on the flexor-extensor elbow: 3 to 4, pronator - elbow supinator: 2
to 3, flexor - extensor wrist: 1 to 3, radial - ulnar deviator wrist: 2 to 4, MCP flexor I: 2 to
4, extensor MCP I: 3 to 4, flexor MCP II-V: 2 to 4, and extensor MCP II-V: 3 to 4,
Antopometri the atrophy remains Proc. Styloideus ulna 17cm, 5cm to 19cm distal,
proximal to the 13.5 cm 5cm, 17cm and 10cm proximal to, and functional ability in
Duruoz Hand Index from 56 to 30.
PENDAHULUAN
   Â
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan
mekanis), pelatihan fungsi, dan komunikasi Fraktur colles adalah salah satu dari macam fraktur yang biasa terjadi pada pergelangan tangan. Umumnya terjadi karena jatuh dalam keadaan tangan menumpu dan biasanya terjadi pada anak-anak dan lanjut usia. Bila seseorang jatuh dengan tangan yang menjulur, tangan akan tiba-tiba menjadi kaku, dan kemudianmenyebabkan tangan memutar dan menekan lengan bawah. Jenis luka yang terjadi akibat keadaan ini tergantung usia penderita. Pada anak-anak dan lanjut usia, akan menyebabkan fraktur tulang radius.Problematik yang ditemui pada kasus post fraktur colles antara lain nyeri, atropi otot, keterbatasan lingkup gerak sendi, kelemahan otot, dan gangguan kemampuan fungsional dalam kehidupan sehari-hari.Peran fisioterapi pada kondisi post fraktur colles sangat ditentukan oleh kondisi yang problemnya diidentifikasi berdasarkan hasil-hasil kajian fisioterapi yang meliputi : assesment, diagnosis, tujuan, rencana/planning, prognosis, intervensi, dan evaluasi.Intervensi fisioterapi yang diberikan berupa aspek: promotif, preventif, dan rehabilitatif dengan modalitas dasar fisioterapi.