Artika juga menjelaskan bahwa Museum Basoeki Abdullah adalah saksi bisu, atas peristiwa perampokan yang dialami oleh Pak Basoeki Abdullah, beliau meninggal akibat pukulan keras dibagian kepalanya saat peristiwa perampokan itu terjadi di rumahnya.
Piyama, senjata, serta barang hasil curian dipajang didalam museum sebagai tanda menghormati dan mengenang kepergian sang maestro tersebut.
Hari semakin siang, museum yang berlokasi di Jakarta Selatan itu mulai banyak kebanjiran pengunjung. Sebagian besar dari mereka merupakan anak muda.
Aswita misalnya, seorang mahasiswi yang berkunjung ke Museum Basoeki Abdullah mengatakan bahwa, museum seperti ini layak sebagai tempat edukasi bagi para mahasiswa/I saat ini, karena banyak sejarah yang bisa diambil.
“Tempat (Museum Basoeki Abdullah) ini, layak untuk dijadikan edukasi bagi para mahasiswa, karena banyak sejarah dan budaya dari beliau (Basoeki Abdullah) yang bisa diambil, dari yang tadinya ga tau jadi tau.” ucapnya saat diwawancarai pada ahad, 12 Juni 2022.
Aswita juga menambahkan bahwa, museum diseluruh Indonesia perlu di tingkatkan dari segi fasilitas dan promosi nya sehingga anak-anak muda di Indonesia tertarik untuk pergi ke museum daripada hanya berkumpul tanpa alasan yang jelas.
Harga yang sangat terjangkau nampaknya juga menjadi salah satu alasan kenapa Museum Basoeki Abdullah dijadikan tempat healing bagi mereka, pasalnya tiket masuk per-seorangan untuk orang dewasa hanya dibanderol seharga 2000 rupiah sedangkan anak-anak cukup membayar 1000 rupiah.
Tuti Sukmawati yang bekerja sebagai edukator dimuseum Basoeki Abdullah juga mengatakan bahwa pandemi covid-19 kemungkinan menjadi salah satu alasan para mahasiswa/I datang berkunjung.
“Semenjak dibuka (setelah PPKM) banyak para mahasiswa (yang berkunjung), mungkin karena bosan kuliah online jadi mungkin ingin tur (ke museum) bersama teman-temannya, sebenernya masyarakat umum juga ada, tapi banyaknya mahasiswa” tuturnya.
Museum Basoeki Abdullah memang termasuk kedalam museum yang aktif, meski sempat ditutup karena pandemi covid-19. Museum Basoeki Abdullah tetap gencar melakukan berbagai seminar, workshop dan lomba secara daring untuk tetap bisa mengedukasi masyarakat.