Waktu terasa berhenti ketika momen itu terjadi. Â Wenda pun mulai ketakutan dia yakin bahwa ini bukanlah sahabatnya.Â
"Jangan-jangan mereka itu setan. Menyamar. Bukanlah sahabatku" pikir Wenda sambil memandang ketakutan kepada sahabatnya dan bersiap untuk melarikan diri.Â
Tiba-tiba Angie berkata kepada Yantie.Â
"Sudahlah.. Relakan saja kepergiannya.. Jangan nanti kau ini malah jadi menyusahkan diri sendiri" ujar Angie kepada Yantie. Dan Yantie pun hanya terisak menangis sedih. "Sudah Ku Coba Angie.. Sulit sekali rasanya ditinggalnya."
Wenda yang setengah ketakutan menjadi lebih tenang karena ternyata ternyata mereka mulai berbicara satu sama yang lain. Dan dia berpikir apa yang terjadi disini, apakah mereka sedang curhat karena Yantie memang sedang sedih karena ditinggal pacarnya Si deRni yang memang dikenal playboy dan tukang selingkuh.Â
Wenda pun mengurungkan niatnya mencampuri urusan curhat mereka dan memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua saja.Â
Namun.. Ketika ia akan keluar, Angie tiba-tiba berkata "Gue rasa dia juga ngga mau lo kayak gini.. Sudah Seminggu ini lo kayak begini.. Ngga sehat itu.." ujar Angie kepada Yantie.Â
"Aku juga nggak mau terus-terusan begini Gie.. Mungkin jika dia bisa melihat ini juga akan merasakan hal yang sama. "lanjutnya.Â
Wenda terenyuh menyaksikan sahabatnya Yantie menangis sedih karena ditinggalkan kekasihnya.Â
"Kurang ajar memang si deRni ini. Bikin sahabatku sedih. Kalau ada didepanku akan ku buat dia merasakan siksa kubur didunia. " batinnya sambil merasa geram. Lalu diapun menghampiri perlahan para sahabatnya dan berkata
"Yan.. Biarkan saja si bajingan itu.. Dia pastinya tertawa puas melihat penderitaanmu disini.. Kalau kamu dilihatnya sedang meratap begini, maka puaslah dia. Kamu harus bisa menahan rasa sedih itu.. Lagian cowok banyak didunia ini.. Nggak cuma dia aja kan? " ujarnya memotong pembicaraan kedua sahabatnya itu.Â