Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Dari hasil AKPD sebanyak 31 dari 36 siswa atau sebanyak 86% memilih item no 12 dengan butir saya tidak tahu karakter siswa yang berdisiplin. Setelah dilakukan bimbingan klasikal di kelas X TAV nampaknya ada 1 orang siswa yang menunjukkan hasil rekap absen dan wawancara dengan walikelas mengalami permasalahan kurang memiliki karakter yang disiplin. Konseli sering terlambat masuk ke sekolah, sering meninggalkan jam pelajaran dan sering membolos.Â
Konseli sering main hp hingga larut malam yang menyebabkan terlambat ke sekolah karena bangun kesiangan. Konseli juga sering meninggalkan jam pelajaran karena bersama kelompoknya kabur ke kantin untuk bermain hp. Dan yang terakhir konseli sering membolos karena berangkat terlalu siang dan takut di hukum akhirnya membolos sekolah
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan
Praktik ini penting untuk kami bagikan karena sikap  disiplin rendah dapat menggangu perkembangan belajar siswa sehingga dapat menimbulkan hambatan belajar. Konselor mencoba memberikan layanan konseling individu dengan pendekatan realitas agar mencapai identitas keberhasilan dengan cara individu mampu memikul tanggung jawab, yaitu kemampuan untuk mencapai kepuasan terhadap kebutuhan dasarnya. Dalam pemberian layanan kami menggunakan tahapan WDEP
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda
Dalam praktik ini saya berperan aktif sebagai konselor yang memberikan layanan konseling individu dengan pendekatan realitas kepada konseli berdasarkan pada gejala-gejala yang muncul yang menjadi acuan dalam melakukan praktik baik. Dalam proses praktik baik ini kami bertanggungjawab untuk memberikan layanan konseling individu yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan dari konseli terutama.
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Selama proses pelaksanaan praktik baik yang menjadi tantangan kami ialah pada proses perencanaan, kami harus menyiapkan konseli agar mau dikonseling dan di rekam melalui video. Kurangnya fasilitas pendukung seperti ruangan untuk melakukan konseling menyebabkan guru BK mencari ruangan seadanya agar proses konseling tetap berjalan.
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut.Â
langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
membriefing konseli dahulu agar tidak canggung dalam proses konseling meskipun ada kamera
mempersiapkan tempat yang representative meskipun bukan di ruang BK untuk melaksanakan konseling
Strategi apa yang digunakan.Â
Dengan tahapan-tahapan WDEP saat konseling individu dengan pendekatan realitas membuat konseli dalam kegiatan mampu terbuka mengungkapkan segala permasalahannya.
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.
Sumber daya yang diperlukan dalam proses ini ialah guru BK sendiri, dimana kami lebih dahulu mempelajari permasalahan konseli dan menyiapkan tahapan-tahapan yang tepat untuk layanan konseling individu dengan pendekatan realitas
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut.Â
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantanganmembriefing konseli dahulu agar tidak canggung dalam proses konseling meskipun ada kamera. Mempersiapkan tempat yang representative meskipun bukan di ruang BK untuk melaksanakan konseling
Strategi apa yang digunakan.Â
Dengan tahapan-tahapan WDEP saat konseling individu dengan pendekatan realitas membuat konseli dalam kegiatan mampu terbuka mengungkapkan segala permasalahannya.
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.
Sumber daya yang diperlukan dalam proses ini ialah guru BK sendiri, dimana kami lebih dahulu mempelajari permasalahan konseli dan menyiapkan tahapan-tahapan yang tepat untuk layanan konseling individu dengan pendekatan realitas
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah langkah yang dilakukan?
Dampak layanan konseling individu dengan pendekatan realitas yaitu:
1. siswa mampu mengungkapkan perilakunya yang selama ini maladaptif menjadi adaptif
2. setelah dilakukan konseling dampaknya menjadi cukup baik
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Hasil dari kegiatan ini sangat efektif karena siswa
dapat merubah perilaku kurang disiplin menjadi lebih disiplin
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?
Respon dari dosen dan guru pamong pada kegiatan
layanan konseling individu  ini sangat positif dan
mendukung, sehingga diharapkan dapat. Selain itu, respon positif juga muncul dari rekan sejawat Guru BK karena adanya penerapan konseling individu dengan pendekatan realitas cukup efektif dalam menanggulangi permasalahan kedisiplinan siswa
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor keberhasilan dari kegiatan layanan konseling individu dengan pendekatan realitas adalah hasil positif perubahan perilaku setelah diadakan proses konseling
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?
1. Dapat melaksanakan layanan konseling individu lebih tertib dan terstruktur sesuai dengan RPL
2. Siswa dapat tertarik dengan pelaksanaan layanan jika menggunakan metode yang tepat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H