Dulu ketika menghentak Divisi Utama, Persekabpas asuhan Subangkit yang ditopang Zah Rahan Krangar memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Wilis, Madiun.Â
Sebabnya stadion merek di Pogar, Bangil masih belum layak. Malangnya ketika mereka sudah bisa berkandang di Pasuruan, prestasi Persekabpas justru terus anjlok.
Ketika Liga 1 2017 bergulir ada Persija dan Bhayangkara FC yang harus berbagi dengan Persipasi Bekasi dan Patriot Candrabhaga FC untuk bermain di Stadion Patriot, Bekasi.Â
Gelora Bung Karno sedang dipugar menjelang Asian Games 2018 dan Bhayangkara baru pindah dari Jawa Timur. Menyusul kemudian ada Persiba yang mengungsi ke Malang menggunakan Stadion Gajahyana menunggu pembangunan Stadion Batakan selesai.
PSM dan Persik juga dipusingkan oleh masalah kandang. Stadion Andi Matalatta jauh dari kata layak dan memaksa PSM mendaftarkan Stadion Pakansari, Bogor sebagai kandangnya di kompetisi Piala AFC.Â
Sedangkan Persik ketika itu pernah menjadikan Stadion Manahan, Solo sebagai pengganti Stadion Brawijaya yang dianggap tak memenuhi standar.
Kini sebab sistem bubble to bubble yang dipakai PT LIB untuk Liga 1 2021/22 akhirnya menjadikan seluruh klub peserta liga serasa tim musafir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H