Yang terjadi kemudian, 18 juli, presiden piñera melakukan perubahan kabinet. Piñera mengganti menteri pendidikan jaoquin lavin oleh felipe bulnes, namun demo terus berlangsung,  bahkan dukungan terhadap demo semakin meluas, diantaranya dukungan dari konfederasi buruh tambang tembaga dan serikat buruh chile serta sedikitnya 40 organisasi lainnya.
Menurut para pengamat setempat, tuntutan yang diajukan mahasiswa dan pelajar  ini relatif sulit diselesaikan. Khususnya tuntutan terhadap pendidikan yang gratis dan bermutu, namun mereka tetap "ngotot" menuntut pendidikan gratis dan bermutu serta menghendaki agar sektor pendidikan tidak dibisniskan. Terlebih lagi demo mereka mendapat dukungan penuh dari serikat buruh, para orang tua pelajar dan mahasiswa. Para pelajar dan mahasiswa menganggap bahwa sekolah dan perguruan tinggi yang baik hanya diperuntukkan bagi orang kaya dan tidak bisa dijangkau oleh masyarakat tingkat menengah apalagi masyarakat bawah. Mereka menganggap ada kesenjangan yang tinggi dan  ketidakadilan. Kalaupun sebagian masyarakat menengah dapat membiayai anaknya ke jenjang pendidikan yang tinggi, adalah karena para orang tua mereka terpaksa mengambil kredit di bank dengan bunga yang dianggap cukup tinggi.
Di sisi lain, pemerintah chile juga tidak kalah "ngotot", yaitu menginginkan masalah ini dibawa dan diselesaikan di kongres, sedangkan para pelajar tidak mau tuntutan mereka dibawa ke kongres, karena menganggap masalah ini bisa diselesaikan oleh pemerintah. Di sisi lain lagi, pemerintah chile seperti "serba salah", karena tidak sedikit politisi  pihak pemerintah maupun oposisi yang punya andil atau saham di perguruan tinggi swasta.
Lain tuntutan pelajar dan mahasiswa versus pemerintah yang sama-sama dianggap "ngotot",  juga rasa "serba salah" pemerintah, lain pula yang disuarakan kamar dagang nasional yang menganggap konflik yang berkepanjangan ini sangat merugikan sektor perdagangan chile, terlebih lagi adanya kerusakan bahkan penjarahan di toko-toko jalur demonstrasi. Diperkirakan pemogokan yang berlangsung selama tiga hari  akan membuat sektor perdagangan rugi sekitar US$ 400  juta per hari, dan tentu saja merusak citra chile yang selama ini dianggap memiliki politik dan ekonomi yang stabil.
cacatan : tulisan bersumber dari berbagai surat kabar di santiago dan narasumber
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H