Mohon tunggu...
Reyzeta Nabila
Reyzeta Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswa yang gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Book

Kritik Sastra: Strukturalisme dalam Novel Mariposa Karya Luluk HF

15 Desember 2022   12:22 Diperbarui: 15 Desember 2022   12:29 17518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Selanjutnya, ada beberapa kalimat yang seharusnya tidak dimasukkan penulis di dalam novel. Seperti kalimat:

Lonceng berbunyi, seorang pembeli masuk ke dalam kafe, membuat beberapa pasang mata refleks menatap ke arahnya. Penasaran atau tidak, itu sudah menjadi jalannya impuls manusia yang dapat menghubungkan reseptor ke efektornya. (Mariposa, halaman 7).

Kalimat seperti itu seharusnya tidak perlu dimasukkan ke dalam novel. Supaya tidak terkesan info dumping.

Kemudian dari segi amanat masih sangat kurang. Sejujurnya, peneliti tidak menemukan pesan moral selain, "kejarlah gebetanmu sampai dapat dan buatlah harga dirimu jatuh demi seorang lelaki."

Sebenarnya novel ini memiliki potensi yang besar dan bisa menjadi sesuatu yang "segar" jika diramu dengan formula yang pas. Novel ini juga cocok untuk pembaca yang suka dengan bacaan ringan tanpa harus berpikir berat dengan humor kekinian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun