Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Tani Nasional, Menelisik Minat Generasi Muda terhadap Pertanian Indonesia

24 September 2021   17:18 Diperbarui: 24 September 2021   17:20 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jed Owen via Unsplash

Selain itu pemuda juga harus dibekali tata cara pertanian yang baik dan benar, sehingga sewaktu-waktu mereka dibutuhkan mereka telah siap untuk menghadapinya.

Minimnya minat generasi millenial untuk terlibat dan terjun langsung dalam sektor pertanian menandakan bahwa pertanian hari ini dinilai sudah tidak menguntungkan lagi. 

Selain itu, secara status masih dipandang rendah oleh sebagian orang. Oleh karena itu kaum muda sudah mulai kehilangan gairah untuk bertani. 

Situasi ini juga berimplikasi kurang baik terhadap target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045. 

Oleh karena itu perlu di tekankan bahwa melibatkan generasi muda adalah kuncinya, dan pertanian modern adalah solusi untuk menarik generasi muda agar terlibat dalam bisnis pertanian. 

Kaum muda di kalangan millenial perlu di dorong untuk menjadi petani. Sebab jadi petani saat ini adalah termasuk gaul dan perlu melek teknologi.

Menelisik hal ini juga perlu dilakukannya sebuah regenerasi petani. Hal ini dilakukan karena masalah usia dan penuaan petani menjadi fenomena penting. 

Usia disinyalir dapat berpengaruh terhadap keputusan petani dalam melakukan adopsi inovasi suatu teknologi pertanian dan kemampuan untuk meningkatkan produktivitas hasil usaha di bidang pertanian. 

Jika kegiatan produksi pertanian hanya dilakukan oleh generasi tua, maka perlahan tapi pasti, jumlah petani akan semakin berkurang dari tahun ke tahun. 

Akibatnya produksi pertanian juga tentu akan ikut menurun, dan selanjutnya sangat dimungkinkan akan terjadi ketidak-seimbangan antara ketersediaan produksi dengan kebutuhan konsumsi. 

Permintaan produk pangan diperkirakan akan terus naik seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kemajuan ekonomi dan pertumbuhan industri pengolahan makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun