Palestine Tersenyumlah Pray To Gaza
Oleh. Rey Seniman Langit
Sang perintang yang hambar
membedah bumi dengan tudingan
memaksa membuat perangkap
pada tali yang dibelitkan
hurufnya sebagai canda
menjadi tumbuh parang keritis
selampit kepang pun terkuncit
memandang sayu pada gerimis
keranjang hatinya terlihat sudah
terjatuh berseling silih berganti
seperti apa yang dihembuskan sebuah malam
gigil menjerit kedinginan kain langit tertenun
tertegun laras selempang khawatir
Bertahun-tahun
mengembara dengan sudi tercemohkan seleksi alam
hingga kisaran
kembali memboyong deretan lentik
menghubungkan belutas sarung-sarung angin keindahan
terdiam disebuah lubang menjepit palung hati
tiada bergerak
setelah memperdayakan sebuah kunci islam sejati
Palestine Tersenyumlah
Kami di sini menyuguhkan Do'a
Melaknat kaum yang membawa penindasan
Rindu terbungkus bukti bukan merenda
buih air nan beradu akrab pecah mengajarkan rengkuh
telah anggun dimata hati
membungkuk antri pelita warna
adalah arus yang kembali ke asrama bukit
dan kita mengasah asyik
aneka warna di atas salim tak berbalik
bangkit membahu berbalai bentuk
bingkai benak mewarna cagak
adalah jabat
saling mengangkat deru gubuk pintu hakikat
Palestine Tersenyumlah
Tangismu adalah tangis kami
Palestine
Bangkitlah Semangat sampai akhir menutup mata
Kami ada untukmu
rambut malam tersisir angin dibelai taupan
cerutu panjang
terbakar api bergumpal asap
senyum bengis
menghadap awan berbagi tandang
melunta picis dengus hipnotis keserakahan
kemudi waktu medali jasa tertegun bisu
jiwa berlabuh
nakhoda malang menghantam karam
angin menyisir
padang samosir jalan terjegal
hatinya menangis
terbawa arus terjebak kubangan
wahai penyejuk hari
kami tak kan permisi
akan kami hadang senapan baja
walau kami mati di hadapan Tuhan
Rela
Demi Syahid
cinta murni Islam Sejati
Rey Seniman Langit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H