Mohon tunggu...
Reysabel Ruviana
Reysabel Ruviana Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tentang Clickbait, Memangnya Wanita Selalu Salah?

9 Oktober 2018   11:42 Diperbarui: 9 Oktober 2018   12:24 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tangkapan layar salah satu berita di pekanbaru.tribunnews.com
tangkapan layar salah satu berita di pekanbaru.tribunnews.com
Berita ini memberitakan seorang remaja yang masih di bawah umur ditangkap di rumah kontrakannya oleh anggota Satreskrim Polresta Sidoarjo dan Polsek Krian. Remaja berjenis kelamin laki-laki itu berusia 15 tahun dan berinisial MF.

MF ditangkap karena membunuh remaja putra berusia 18 tahun yang bernama Rachmat Nur Habib. Pembunuhan terjadi ketika mereka sedang berduel.

Pada awalnya, Rachmat mengirimkan pesan ke MF lewat aplikasi chatting WhatsApp. Rachmat menantang MF untuk duel. Alasannya, Rachmat cemburu karena MF dekat dengan pacar korbannya yang bernama Als.

MF menerima tantangan Rachmat dengan membawa pedang sepanjang 30 cm. Ketika bertemu, mereka sempat adu mulut dan akhirnya mulai berduel. MF merasa kalah dan akhirnya mengeluarkan pedangnya dan melukai korban hingga meninggal.

Lagi-lagi pihak wanita disalahkan dalam berita ini. Judul berita tersebut memberi kesan bahwa Als merupakan biang kerok atas meninggalnya sang korban. Padahal di dalam isi beritanya, amarah dari MF dan Rachmat yang memicu perkelahian hingga akhirnya kematian.

Judul berita serupa masih banyak beredar di internet. Situs media online ini memiliki laman yang membahas KEJ. Sayangnya, KEJ yang terpampang di laman website tidak diindahkan oleh media tersebut.

tangkapan layar kode etik dalam merdeka.com
tangkapan layar kode etik dalam merdeka.com
tangkapan layar isi kode etik dalam merdeka.com
tangkapan layar isi kode etik dalam merdeka.com
tangkapan layar kode etik dalam pekanbaru.tribunnews.com
tangkapan layar kode etik dalam pekanbaru.tribunnews.com
tangkapan layar isi kode etik dalam pekanbaru.tribunnews.com
tangkapan layar isi kode etik dalam pekanbaru.tribunnews.com
Sebaiknya, media juga mempertimbangkan kode etik yang menaungi jurnalisnya. Menurut Simarmata, perlu diingat bahwa media dapat membentuk pikiran khalayaknya dengan konten yang mereka diproduksi. Diskriminasi perempuan yang dilakukan secara tidak sadar oleh media akan membentuk stigma yang tidak benar mengenai kaum wanita, yaitu wanita merupakan penyebab dari segala pertikaian. Stigma ini akan amat merugikan kaum wanita. Wanita-wanita hebat akan diremehkan dan  tertekan ketika mereka menjalani kehidupannya.

Referensi Buku:

  1. Wendratama, Engelbertus. (2017). Jurnalisme Online. Yogyakarta : Bentang B-first
  2. Simarmata, Salvatore. (2014). Media dan Politik: Sikap Pers terhadap Pemerintahan Koalisi di Indonesia. Jakarta : Obor
  3. Thalib, Prof. Dr. Syamsul Bachri. (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta : Kencana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun