Mohon tunggu...
Reyne Raea
Reyne Raea Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Influencer Surabaya

Panggil saya Rey, mom blogger di reyneraea.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidak Ada yang Menunda Menikah, Hanya Saja Belum Jodohnya

23 Februari 2024   21:27 Diperbarui: 23 Februari 2024   22:45 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya, tidak ada orang yang bisa menunda waktu menikah, bahkan sedetik lebih lama pun. Sama dengan tidak ada orang yang menikah terlalu cepat. 

Semuanya hanya karena jodohnya sudah sampai, setidaknya ini menurut pandangan saya pribadi, ya.

Bukankah, tidak ada yang bisa menolak semua yang sudah digariskan-Nya?. Bahkan sehelai daun yang gugur ke bumi pun, semua atas kehendak sang Maha Pencipta.

Menikah atau Tidak, Itu Bukan Keputusan Manusia

Ngomongin tentang 'menunda menikah', saya jadi ingat beberapa wanita yang saya kenal dekat, yang akhirnya menua tanpa pernah menikah.

Dipihak keluarga, baik dari pihak mama dan bapak, ada 2 orang nenek saya yang sampai tua tidak pernah menikah.

Apakah mereka menunda menikah? Tentu saja tidak sama sekali. Dari cerita keluarga lainnya, saya mengetahui kalau kedua nenek saya itu bernasib hampir sama.

Ketika muda, bolak balik dilamar lelaki, ujungnya tak jadi menikah, hanya karena selalu saja ada sebuah hal tidak kunjung bisa bersatu.

Jika orang awam yang melihat nasib kedua nenek saya tersebut, pasti langsung menyimpulkan, kalau nenek-nenek saya itu, terlalu pilih-pilih calon suami.

Meskipun menurut saya, itu bukanlah hal yang salah, karena menikah toh buat seumur hidup, karenanya jangan sampai salah pilih pasangan. Tapi kenyataannya kedua nenek tersebut sama sekali tak pernah pilih-pilih calon yang melamar mereka.

Lalu, mengapa selalu gagal?.

Bermacam masalah selalu muncul ketika itu. Entah yang melamar adalah suami orang, ada juga yang melamar ternyata anak dari keluarga yang dibenci orang tua si nenek saya (buyut), dan banyak masalah lainnya, yang ujungnya gagal.

Buyut saya bahkan melakukan berbagai cara, semacam menolak aura negatif yang mereka pikir bersemayam di tubuh nenek, sehingga jodohnya selalu gagal.

Kenyataannya, sampai orang tuanya meninggal, lalu perlahan nenek-nenek saya itu menua, hingga akhir hayatnya pun, tak pernah menemukan jodohnya.

Cerita tersebut saya dapatkan dari kakek nenek lainnya, dan mereka juga mengatakan kalau nenek-nenek yang selalu gagal menikah itu, tak pernah bisa menemukan jodohnya karena dihalangi aura negatif.

Saya yang sejak kecil memang tidak pernah percaya hal-hal yang kurang bisa masuk di logika, hanya tersenyum sambil mengguman dalam hati,

"Memang kedua nenek ditakdirkan nggak punya jodoh di dunia, kali!"

Jika nenek-nenek saya menjadi perawan seumur hidup dan menimbulkan gosip dengan mitos yang nggak masuk akal. Hal itu mungkin adalah wajar, karena kita semua tahu bagaimana kehidupan manusia zaman dahulu dalam menyikapi mitos yang ada.

Tapi, di zaman modern, saya kembali bertemu dengan seorang wanita yang sampai sekarang usianya 50 tahunan lebih, belum juga menikah.

Adalah Mbak Yuyu (nama samaran), dia merupakan teman kos saya ketika masih single dulu. 

Melajang sampai usia sekarang, sama sekali bukanlah rencana hidupnya.

Jodohnya mulai terasa sulit diraih, sejak rencana pernikahannya dengan sang pacar gagal karena terhalang restu orang tua. Sejak saat itu, seolah jodohnya tak pernah bisa diraih.

Dia bahkan punya seorang kekasih, tapi hingga bertahun-tahun, berkali-kali merencanakan pernikahan, tak pernah bisa benar-benar terwujud.

Sampai akhirnya usianya tak lagi muda, Mbak Yuyu akhirnya memutuskan untuk legowo menjalani masa lajangnya, dan pasrah meski mungkin seumur hidup tak pernah menemukan jodohnya.

Di lain cerita, beberapa hari lalu tanpa sengaja saya melihat konten di media sosial, yang bercerita tentang wanita yang baru menemukan jodohnya ketika berusia di atas 50 tahun.

 

Dari cerita-cerita nyata itulah, saya lalu menyimpulkan, bahwa sebenarnya tidak ada seorang yang bisa menunda menikah. Kecuali memang belum waktunya dia bertemu jodohnya.

Karena, bahkan ketika seseorang telah merencanakan akan menikah usia seperti keinginannya, jika memang belum takdirnya bertemu jodohnya, tidak akan bisa pernikahan itu terjadi.

Demikian juga, orang-orang yang berniat menunda pernikahan, jika memang sudah ditakdirkan menikah usia segitu, dihindari sampai ke ujung dunia pun, jodohnya pasti akan bertemu.

Ditanya Mengapa Menunda Menikah? Tidak Perlu Galau, Hidup Tak Berhenti Hanya Karena Belum Menikah

Saya pikir, semua manusia pasti menyadari bahwa waktu yang tepat untuk menikah itu, adalah di luar kendali mereka. Hanya saja, tekanan lingkungan yang harus mereka hadapi, membuat mereka harus membangun pola pikir tertentu, untuk menjaga mentalnya tetap terkendali.

Seperti yang kita ketahui, meski zaman semakin modern, tapi pertanyaan ajaib dari orang-orang ajaib juga seolah tak pernah tenggelam.

"Kapan nikah?"

"Makanya nggak usah pilih-pilih!"

"Si Anu udah mau 3 loh, anaknya!"

Dan berbagai pertanyaan yang meluluh lantakan hati yang sebenarnya terlalu lelah mendengar ucapan tersebut.

Belum lagi jika ditambah dengan pernyataan yang 'menyerang', seperti,

"Kamu sih, terlalu pilih-pilih!"   

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu, membuat banyak orang yang kebetulan belum waktunya berjodoh melakukan manuver pada pola pikir, demi menjaga kesehatan mentalnya.

Sayangnya, hal demikian tidak serta merta membuat orang-orang berhenti untuk bertanya dan menyimpulkan sendiri. Jadi alih-alih sibuk memberikan pembelaan, akan lebih mudah jika mengiyakan semua ucapan orang lain.

Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan selagi menanti jodoh yang Tuhan janjikan. Hidup tak akan berhenti, hanya karena belum menikah.

Bisa mengisi hidup dengan hal-hal yang mungkin tidak bisa dilakukan lagi ketika sudah menikah, apalagi setelah punya anak. Mulai dari serius membangun karir, hingga menambah ilmu dan kemampuan sebanyak-banyaknya.

Libatkan diri kepada hal-hal positif dan bermanfaat untuk diri sendiri, maupun orang lain. Saya yakin, jika kita bisa hidup dengan mindful dan bermanfaat.

Mau menikah ataupun masih menunggu jodoh sehingga terlihat menunda menikah, bukanlah sebuah masalah yang harus dipikirkan lebih mendalam.

Jangan lupakan kenyataan bahwa, menikah adalah kuasa-Nya. Dan tidak ada yang menunda menikah, hanya saja belum bertemu jodohnya.

Reyne Raea

Parenting Blogger Surabaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun