"Si Anu udah mau 3 loh, anaknya!"
Dan berbagai pertanyaan yang meluluh lantakan hati yang sebenarnya terlalu lelah mendengar ucapan tersebut.
Belum lagi jika ditambah dengan pernyataan yang 'menyerang', seperti,
"Kamu sih, terlalu pilih-pilih!"Â Â
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu, membuat banyak orang yang kebetulan belum waktunya berjodoh melakukan manuver pada pola pikir, demi menjaga kesehatan mentalnya.
Sayangnya, hal demikian tidak serta merta membuat orang-orang berhenti untuk bertanya dan menyimpulkan sendiri. Jadi alih-alih sibuk memberikan pembelaan, akan lebih mudah jika mengiyakan semua ucapan orang lain.
Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan selagi menanti jodoh yang Tuhan janjikan. Hidup tak akan berhenti, hanya karena belum menikah.
Bisa mengisi hidup dengan hal-hal yang mungkin tidak bisa dilakukan lagi ketika sudah menikah, apalagi setelah punya anak. Mulai dari serius membangun karir, hingga menambah ilmu dan kemampuan sebanyak-banyaknya.
Libatkan diri kepada hal-hal positif dan bermanfaat untuk diri sendiri, maupun orang lain. Saya yakin, jika kita bisa hidup dengan mindful dan bermanfaat.
Mau menikah ataupun masih menunggu jodoh sehingga terlihat menunda menikah, bukanlah sebuah masalah yang harus dipikirkan lebih mendalam.
Jangan lupakan kenyataan bahwa, menikah adalah kuasa-Nya. Dan tidak ada yang menunda menikah, hanya saja belum bertemu jodohnya.