Bahkan, beberapa di antara blogger juga terang-terangan mewadahi atau bertindak sebagai jembatan penghubung antara blogger dengan klien yang fee-nya terbatas, masih dipotong fee si penghubung pula.
Jadi, memang kadang kita sendiri yang harus bisa belajar tegas untuk menghargai upaya dan hasil keringat sendiri. Jika tidak, siapa lagi, kan?
2. Blogger, tapi dituntut jadi Influencer Media Sosial juga
Blogger, sejatinya adalah seseorang yang menulis di platform blog milik pribadi kan ya. Jika seorang blogger dituntut untuk bisa menghasilkan tulisan yang baik dan menarik, tentunya sangat wajar.
Tapi, zaman sekarang tuh, blogger tidak hanya dituntut menghasilkan tulisan yang menarik, tapi juga menghasilkan konten foto dan video yang menghasilkan banyak like komen di media sosial, hahaha.
Sementara, jika seorang blogger memakai cara boost konten media sosial dengan cara manual, kena nyinyir juga. Katanya nggak natural.
Kenapa tidak sekalian mengajak influencer yang memang fokus di dunia tersebut sih, seperti Fuji misalnya, hehehe.
3. Saling menyemangati tapi malah bikin down
Saya menganggap diri sebagai sosok yang mudah baper (bawa perasaan) atau mudah tersinggung. Tapi serius, hal lain yang bikin down dalam dunia blogger itu adalah, jika ada blogger yang tujuannya (katanya) untuk menyemangati, tapi yang paling terlihat kok kayak dinyinyirin ya?.
"Jadi blogger itu harus mau belajar SEO, biar tulisanmu bermanfaat!"
"Nulis kok curhat melulu, tulisan curhat itu nggak mutu!"
Dan semacamnya.
Iya, mengerti sih, kalau kalimat tersebut mungkin bertujuan untuk memberi semangat, biar para blogger Indonesia semakin maju dalam berkarya, tidak semata cuman asal menulis saja.