Brak! semangat ngeblog auto nyungsep ke semak-semak mager, hahaha.
Saya yang baru mengenal manisnya penghasilan ngeblog sejak 2018 saja merasa sedih dengan fee blogger saat ini. Apalagi para blogger senior, yang memang sudah terbiasa menerima kerjasama blogger dengan jumlah yang jauh lebih memuaskan di tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa orang mungkin menyalahkan kemajuan zaman yang mulai tidak bersahabat dengan para blogger, di mana blog semakin ditinggalkan, karena banyak yang lebih suka dengan konten video di media sosial.
Meskipun tidak bisa sepenuhnya setuju, karena menurut saya, masih banyak loh orang yang lebih suka membaca, ketimbang menonton video. Saya salah satunya.
Bisa dilihat dari beberapa aplikasi baca yang masih terus jadi sumber pendapatan beberapa orang.
Aplikasi baca KBM atau Komunitas Bisa Menulis misalnya, yang masih terus berkembang dengan mengandalkan pembaca-pembaca yang rela membayar untuk bisa membaca tulisan-tulisan di aplikasi tersebut.
Demikian juga dengan aplikasi baca berbayar lainnya.
Jadi, kata siapa semua orang pindah ke platform video? Tidak semua kok, masih ada yang gemar membaca, meskipun memang tidak semua tulisan, menarik untuk dibaca banyak orang.
Kembali ke masalah fee blogger.
Jadi, menurut saya salah satu penyebab fee blogger jadi nyungsep, adalah karena ulah kita-kita juga, yang tidak bisa menghargai profesi dan jerih payah diri, sebagai seorang penulis mandiri, di mana hal itu juga tidak semudah yang dilihat.
Kita seringnya mengalah pada penawaran kerja sama dengan fee yang makin hari makin mengecil jumlahnya, sementara tuntutannya semakin banyak.