Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Miris! Suami Selingkuh dengan Ibu Kandung Sendiri, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil

29 Desember 2022   07:21 Diperbarui: 29 Desember 2022   07:28 2722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah akun tiktok bernama Norma Risma secara mengejutkan membagikan sebuah kisah bahwa dirinya telah diselingkuhi oleh suaminya sendiri. Kabar perselingkuhan ini menjadi viral lantaran sang suami tega berselingkuh dan terpergok sedang berhubungan int*m dengan Ibu Kandung (mertuanya sendiri).

Kisah ini ramai di twitter, fb, tiktok bahkan kabarnya kejadian perselingkuhan ini sampai masuk disalahsatu TV swasta karena mungkin ini adalah kasus yang langka dan bahkan beberapa orang menilai kasus ini mirip seperti sinetron atau sebagaimana FTV Jepang.

Tidak terduga, tidak disangka-sangka dan sangat menggemparkan jagat media sosial. Tentu saja banyak orang yang menaruh empati pada gadis bernama Norma Risma ini lantaran ia adalah gadis baik-baik yang begitu tulus mencintai suaminya itu malah mendapat balasan yang begitu pahit dan menghancurkan hatinya.

Mendengar kabar itu saya tidak lantas kaget atau pun terlalu heboh sebagaimana yang dilakukan oleh banyak orang dijagat media sosial, namun sebagai manusia saya tentu menaruh empati dan merasa kasihan dengan nasib rumah tangga Risma yang telah hancur itu.

Sebab dua tahun yang lalu di Kompasiana ini saya sudah terangkan panjang lebar dan detil mengenai perselingkuhan. Jika ingin membaca artikelnya silahkan baca disini.

Ketika mendengar kasus-kasus yang demikian bagi saya hal tersebut adalah hal biasa dan "lumrah" terjadi. Mengapa demikian? Karena seperti yang sudah saya terangkan dalam artikel saya dua tahun lalu berjudul "Perselingkuhan Pasti Terjadi, Tapi Bisa "Diaborsi" dengan Cara Ini" saya secara tegas mengatakan bahwa, kita semua "berpotensi" selingkuh.

Artinya anda, saya, atau siapa pun itu tak peduli apa status sosial, pendidikan, gelar atau jabatannya, atau orang rohaniawan sekalipun bisa berpotensi selingkuh. Itulah kenapa dengan sangat percaya diri saya memberi judul artikel saya itu dengan narasi "Perselingkuhan Pasti Terjadi" yang mengisyaratkan bahwa semua orang siapa pun itu amat sangat berpotensi berselingkuh.

Pendapat saya ini diperkuat oleh hasil penilitian yang dilakukan oleh David Buss dan Cari Goetz dari University Of Texaz dan California State University dalam sebuah jurnal berjudul, "The Mate Switching Hypothesis" tentang studi relasi manusia dilihat dari aspek psikologi.

Kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa manusia secara naluriah sulit sekali bertahan dengan satu pasangan saja seumur hidupnya. Manusia telah berevolusi untuk terus menguji hubungannya dan mencari pilihan yang lebih baik ditempat lain.

Teori ini pun akhirnya terbukti dan tulisan saya dimasa lampau yang mungkin bagi sebagian orang dianggap tidak penting dan omong kosong mulai terbukti dan presisi menunjukan bukti bahwa begitulah fakta cinta yang sebenarnya dalam kehidupan ini.

Risma nampaknya telah melakukan kesalahan besar dalam perjalanan cintanya yang sampai kapan pun mungkin akan ia sesali. Ia secara tidak sadar akibat terpengaruh oleh biokimia yang bernama "cinta" itu secara ikhlas dan rela mema'afkan bahkan bersedia dinikahi oleh pria brengsek yang amat tidak pantas bersanding dengannya.

Kabarnya Risma dan pria berinisial R yang telah mengkhianatinya itu telah sama-sama saling mengenal dan menjalin kasih sejak SMA. Dari masa pacarannya yang cukup lama itu sebanarnya logika nya telah berkata bahwa R ini bukanlah pria baik dan mulai banyak menunjukan sifat-sifat buruk semenjak pacaran.

Hal ini diketahui dari sebuah dokumen putusan MA tentang gugatan cerai Norma Risma atas mantan suaminya yang telah beredar luas diinternet, putusan itu menyebutkan:

"Bahwa sebelum Penggugat dan Tergugat melangsungkan perkawinan, Penggugat menduga Tergugat mempunyai hubungan khusus/istimewa dengan Ibu Kandung Penggugat (saat itu masih berstatus calon Mertua Tergugat). Bahkan hubungan tersebut diduga berlanjut sampai pada hubungan badan antara Tergugat dengan Ibu Kandung Penggugat. Hal itu Penggugat ketahui dari percakapan chatting antara Tergugat dan Ibu Kandung Penggugat. Namun saat itu Penggugat masih berpikir positif bahwa hubungan badan itu rasanya tidak mungkin terjadi, sehingga akhirnya Penggugat tetap menikah dengan Tergugat."

Begitulah kira-kira potongan keterangan dari dokumen putusan MA terkait kasus perselingkuhannya itu.

Saya sedih sekaligus gemetar tak kuasa ketika membaca keterangan tersebut. Bagaimana mungkin Risma masih begitu bersedia "mentolerasi" kelakukan buruk dari pasangannya itu sementara dugaan daripada kecurigaanya itu mengarah pada kebenaran bahwa kekasihnya ada hubungan istimewa dengan Ibu Kandungnya sendiri?

Saya tidak mau mengatakan kalau Risma itu adalah gadis yang "bodoh" karena terbukti dari pengakuan teman-temannya ia adalah perempuan pekerja keras, cerdas dan rajin ditempat kerjanya. Saya lebih nyaman menyebut Risma ini sebagai gadis yang "baik".

Bahkan saking "baiknya" ia begitu ikhlas dan rela menerima dan mema'afkan seluruh perlakukan mantan suaminya itu atas dasar "cinta", sehingga yang terpenting dapat hidup bersama dan mempunyai kehidupan rumah tangga yang langgeng dan bahagia.

Namun bukannya kehidupan rumah tangga yang langgeng dan bahagia yang ia dapatkan setelah menikah. Malah ia jarang mendapat perhatian, sering di KDRT dan hanya penderitaan yang diterima sehingga rumah tangganya itu pun hanya mampu bertahan seumur jagung.

Muak rasanya apabila membeberkan semua kebusukan dan kebrengsekan laki-laki yang telah mengkhianati gadis baik berjiwa malaikat ini. Saya hanya menyayangkan, mengapa Risma begitu tulus mentoleransi dan menerima kekasihnya yang jelas-jelas hanya memanfa'atkanya itu?

Saya tentu tidak menyalahkan Risma karena bagaimanapun itu telah menjadi keputusannya dan saya yakin keputusannya itu ia ambil akibat terlalu percaya pada "kekuatan cinta" yang dapat merubah seseorang. Begitulah memang seorang wanita ketika telah memutuskan untuk "cinta" dan "mencintai" seseorang.

Ketika kita yakinkan dengan "logika" bahwa laki-laki yang dicintainya itu tidak baik, wanita seringkali menimpali, "Gue juga gak tahu kenapa bisa cinta sama dia." Ah begitulah cinta. Yang kadang dapat menumbuhkan kekuatan, tapi juga tidak sedikit hanya gara-gara "cinta" orang sampai tega membunuh, menikung dan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak pantas dilakukan.

Pelajarannya, ketika kita sudah tahu kualitas pasangan kita misalnya ia sudah sering menunjukan sifat-sifat dan karakter buruk di masa pacaran, maka ini menjadi warning agar hubungan ada baiknya tidak dilanjutkan kejenjang pernikahan.

Sifat-sifat dan karakter buruk yang tidak boleh ditoleransi itu sebut saja seperti selingkuh, sering berbohong, tertutup dan tidak mau berdiskusi soal masalah hubungan, kekanak-kanakan, toxic, pemarah, tempramental, abusive, posesif, sulit dinasehati, sulit dikasih masukan, dan karakter-karakter yang menurut kita akan menurunkan kualitas hubungaan. 

Apabila anda nekat menjalin hubungan dengan orang yang bermasalah demikian, maka anda tidak akan mendapatkan kualitas hubungan yang sehat dan malah justru menjadi petaka yang bisa membawa anda pada penderitaan dan kesengsaraan.


Untuk Risma, 

Saya ingin sekali menyampaikan rasa empati yang begitu tulus dari hati yang paling dalam. Kamu telah melewati ujian yang begitu berat dan mungkin cukup mengguncang jiwa mu dengan hebat. Tapi percayalah setelah kejadian ini kamu akan berubuah menjadi lebih baik. Lebih dewasa dan lebih cerdas dalam mengambil keputusan.

Bukan kamu yang salah, tapi laki-laki bejat itu saja yang telah menyianyiakan kebaikan dan ketulusan mu. Kamu berhak bahagia dengan kehidupan yang baru. Teruslah bergerak, teruslah berjalan biarkan semuanya berlalu, fokus dengan kehidupan mu yang baru dan yakinlah ada rencana Tuhan yang indah dibalik peristiwa ini. Be patient and moving on, you're great woman..

Dari Sahabat Mu
Reynal Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun