Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ini 3 Penyebab Mengapa Timnas Indonesia Hanya Mampu Menang Tipis dari Kamboja

25 Desember 2022   11:35 Diperbarui: 25 Desember 2022   18:08 1527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri (tengah) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Kamboja dalam partai Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (23/12/2022). Foto: Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

Timnas Indonesia berhasil meraih tiga poin dilaga perdana babak penyisihan group piala AFF 2022 usia menumbangkan timnas Kamboja dengan skor tipis 2-1 yang digelar di stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jum'at 23 Desember 2022.

Goal pertama timnas Indonesia berhasil dilesahkan oleh Egy Maulana Vikri pada menit ke tujuh lewat asist Pratama Arhan, tak lama kemudian timnas Kamboja mampu menyamakan kedudukan lewat tandukan Saret Krya pada menit ke lima belas.

Sepanjang babak pertama timnas Indonesia terus menekan dan menghasilkan beberapa peluang. Hingga kemudian pada menit tiga puluh lima, timnas Indonesia mampu mencetak goal kedua melalui sepakan Witan sulaeman yang menerima asist dari Marselino Ferdinan.

Kemenangan Indonesia dilaga perdana piala AFF 2022 ini tentu patut kita apresiasi. Terlepas dari banyaknya catatan dan masih ada beberpa kesalahan yang harus segera diperbaiki dan menjadi evaluasi untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.

Timnas Indonesia yang sebelumnya diprediksi akan menang mudah ketika berhadapan dengan timnas Kamboja ternyata disuguhi perlawanan apik yang cukup menyulitkan timnas Indonesia. Terbukti anak asuh Shin Tae-yong cukup kewalahan dengan perlawanan dari timnas Kamboja sehingga hanya mampu menang tipis hingga akhir laga.

Lalu apa saja yang menjadi catatan dan evaluasi dari hasil pertandingan pertama timnas Indonesia di piala AFF 2022 kali ini?

Setidaknya ada tigal hal yang menyebabkan mengapa timnas Indonesia hanya mampu menang tipis ketika melawan timnas Kamboja diawal laga kemarin.

1). Persiapan yang Kurang Matang

Hal yang tidak terduga justru ditampilkan oleh timnas Kamboja yang mampu bermain lebih tenang dan lebih percaya diri. Mereka terlihat mulai berani memainkan bola dan build up serangan dari bawah dengan kombinasi umpan-umpan lambung ketika melakukan serangan.

Permainan yang semacam itu malah tidak terlihat dari kaki-kaki Skuad Garuda. Diawal permainan timnas Indonesia masih belum percaya diri dan sedikit tegang sehingga seringkali melakukan kesalahan passing sehingga banyak membuang peluang untuk terciptanya goal.

Timnas Indonesia baru mulai bermain impresif usai gawang Nadeo kebobolan dimenit lima belas. Para punggawa garuda mulai bermain lepas dan mencoba terus menekan untuk menambah keunggulan dengan melakukan berbagai kombinasi serangan dari setiap lini.

Menurunnya performa dari timnas Indonesia salahsatunya bisa saja disebabkan oleh sempat vakumnya kompetesi lokal beberapa bulan yang lalu. Tidak adanya laga uji coba sebelum bertanding di pala AFF juga menyebabkan Indonesia belum begitu tune in permainannya dibanding dengan Kamboja yang sebelumnya sudah berhadapan dengan Filipina.

2). Finishing Touch yang Belum Sempurna

Lagi-lagi ini adalah kekurangan dari para pemain kita yang perlu diperbaiki dan menjadi evaluasi bagi coach Shin Tae-yong. Banyak sekali peluang yang terjadi disepanjang pertandingan, bahkan tiga diantaranya adalah peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi goal.

Selain itu chemistry dan kerjasama di lini serang juga belum begitu padu. Masih ada beberapa pemain yang egois dan tidak memberikan kesempatan kepada rekan tim nya untuk menciptkan goal. Padahal posisinya sudah pas untuk menerima umpan, namun seringkali para pemain kita malah menyia-nyiakan peluang itu dan akhirnya tidak menjadi goal.

Kapan harus melakukan tembakan dan kapan harus memberikan umpan perlu menjadi atribut penting bagi para pemain timnas Indonesia untuk dapat memaksimalkan setiap peluang yang ada. Insting, kerjasama yang apik dan cerdik sama sekali masih belum terlihat dari permainan skuad garuda.

3). Kebangkitan Sepak Bola Timnas Kamboja

Satu hal yang tidak banyak orang tahu mengapa Indonesia cukup kesulitan menghadapi Kamboja di awal laga kemarin disebabkan karena mulai adanya perkembangan dan peningkatan kualitas dari timnas Kamboja.

Timnas Kamboja yang sekarang tidak bisa lagi disamakan dengan timnas Kamboja yang dulu. Keinginan mereka untuk mengejar ketertinggalan dan ingin bisa sejajar dengan Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Thailand terbukti sudah mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup signifikan.

Satoshi Saito bersama Lionel Messi muda (Sumber: khmertimeskh.com)
Satoshi Saito bersama Lionel Messi muda (Sumber: khmertimeskh.com)
Adalah Satoshi Saito, sosok sentral dibalik perkembangan dan peningkatan kualitas sepak bola Kamboja. Ia direkrut dan ditunjuk oleh salahsatu pengelola liga Kamboja dan didukung penuh oleh Federasi sepak bola Kamboja sebagai CEO Cambodia Premiere League pada awal 2022 yang lalu.

Salah satu visi dari Saito adalah memperbaiki kualitas liga Kamboja. Dan targetnya adalah memiliki kompetisi lokal terbaik di regional Asia Tenggara. Setidaknya tiga besar melewati liga Indonesia.

Targetnya ini bukan main-main, timnas Kamboja betul-betul serius ingin memperbaiki ranking mereka di Asia Tenggara. Terbukti Bali United sampai dipermalukan Oleh Visakha FC pada gelaran AFC beberap bulan yang lalu. Artinya jelas, timnas Kamboja sudah mulai berbenah dan mencoba terus meningkatkan kualitas sepak bola mereka.

Lebih jauh lagi mereka bahkan sudah mempersiapkan diri untuk gelaran Sea Games tahun depan. Dimana mereka akan menjadi tuan rumah dan menargetkan untuk mampu memperoleh medali emas pada event yang cukup bergengsi itu.

Untuk diketahui, Satoshi Saito ini bukan orang sembarangan. Ia mempunyai profil mentereng sebagai seorang marketer yang punya banyak jam terbang didunia sepak bola. Ia adalah Mantan direktur marketing JFA, AFC, Barcelona dan FIFA serta project leader cabang sepak bola di Olimpiade 2020.

Dengan proyek dan visi misi dari timnas Kamboja yang begitu ambisius apakah kita akan tinggal diam begitu saja? Bukankah ini sebagai warning buat timnas Indonesia yang juga harus segera melakukan evaluasi dan perbaikan secara holistik untuk kemajuan sepak bola kita?

Agar timnas kita tidak berjalan ditempat. Dan jangan sampai kemudian kita tiba-tiba disalip oleh negara-negara yang sebelumnya tidak diperhitungkan namun perlahan-lahan bisa mempecundangi kita.

Kita berharap di laga selanjutnya Indonesia bisa tampil lebih maksimal dan mengeluarkan performa permainan terbaiknya sehingga asa menjadi juara itu benar-benar dapat diwujudkan secara nyata.

Salam Olahraga

Reynal Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun