Timnas Indonesia baru mulai bermain impresif usai gawang Nadeo kebobolan dimenit lima belas. Para punggawa garuda mulai bermain lepas dan mencoba terus menekan untuk menambah keunggulan dengan melakukan berbagai kombinasi serangan dari setiap lini.
Menurunnya performa dari timnas Indonesia salahsatunya bisa saja disebabkan oleh sempat vakumnya kompetesi lokal beberapa bulan yang lalu. Tidak adanya laga uji coba sebelum bertanding di pala AFF juga menyebabkan Indonesia belum begitu tune in permainannya dibanding dengan Kamboja yang sebelumnya sudah berhadapan dengan Filipina.
2). Finishing Touch yang Belum Sempurna
Lagi-lagi ini adalah kekurangan dari para pemain kita yang perlu diperbaiki dan menjadi evaluasi bagi coach Shin Tae-yong. Banyak sekali peluang yang terjadi disepanjang pertandingan, bahkan tiga diantaranya adalah peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi goal.
Selain itu chemistry dan kerjasama di lini serang juga belum begitu padu. Masih ada beberapa pemain yang egois dan tidak memberikan kesempatan kepada rekan tim nya untuk menciptkan goal. Padahal posisinya sudah pas untuk menerima umpan, namun seringkali para pemain kita malah menyia-nyiakan peluang itu dan akhirnya tidak menjadi goal.
Kapan harus melakukan tembakan dan kapan harus memberikan umpan perlu menjadi atribut penting bagi para pemain timnas Indonesia untuk dapat memaksimalkan setiap peluang yang ada. Insting, kerjasama yang apik dan cerdik sama sekali masih belum terlihat dari permainan skuad garuda.
3). Kebangkitan Sepak Bola Timnas Kamboja
Satu hal yang tidak banyak orang tahu mengapa Indonesia cukup kesulitan menghadapi Kamboja di awal laga kemarin disebabkan karena mulai adanya perkembangan dan peningkatan kualitas dari timnas Kamboja.
Timnas Kamboja yang sekarang tidak bisa lagi disamakan dengan timnas Kamboja yang dulu. Keinginan mereka untuk mengejar ketertinggalan dan ingin bisa sejajar dengan Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Thailand terbukti sudah mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup signifikan.
Adalah Satoshi Saito, sosok sentral dibalik perkembangan dan peningkatan kualitas sepak bola Kamboja. Ia direkrut dan ditunjuk oleh salahsatu pengelola liga Kamboja dan didukung penuh oleh Federasi sepak bola Kamboja sebagai CEO Cambodia Premiere League pada awal 2022 yang lalu.
Salah satu visi dari Saito adalah memperbaiki kualitas liga Kamboja. Dan targetnya adalah memiliki kompetisi lokal terbaik di regional Asia Tenggara. Setidaknya tiga besar melewati liga Indonesia.