Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Adakah "The Blue Wall of Silence" dalam Kasus Kematian Brigadir J?

21 Juli 2022   19:52 Diperbarui: 21 Juli 2022   19:57 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

20220721-190348-62d940d23555e41d977b7442.jpg
20220721-190348-62d940d23555e41d977b7442.jpg

(Sumber: tangkapan layar dari kompas.com)

Dari kejanggalan-kejanggalan tersebut, kita tentu saja sudah bisa menerka-nerka bahwa mungkin saja ada sesuatu yang disembunyikan.

Mengutip sebuah teori yang dikatakan oleh Prof Eddy OS Hiariej, Ahli Hukum Pidana seperti yang tertulis dalam Harian Kompas edisi 16 Oktober 2012  silam menyebutkan bahwa dalam tubuh kepolisian ada semacam kultur yang disebut The Blue Wall of Silence. Yakni salahsatu kultur polisi yang berlaku universal untuk tidak melaporkan tindakan buruk teman sejawat petugas polisi.

Larry E Sulivan dan Marie Simonetti Rosen dalam Encyclopedia of Law Enforcement menulis bahwa The Blue Wall of Silence menggambarkan adanya peraturan atau semacam larangan tidak resmi dalam kultur polisi untuk tidak melaporkan tindakan buruk sesama polisi.

Tindakan buruk tersebut bisa beraneka ragam. Mulai dari tindakan asusila sampai pada tindakan pelanggaran hukum, termasuk kejahatan. Pada awalnya kultur ini berlaku bagi tindakan buruk yang relatif ringan, namun dalam perkembangannya, The Blue Wall of Silence juga bahkan berlaku bagi tindak kejahatan yang serius.

Hal ini kebanyakan untuk melindungi tindakan buruk atasan atau seniornya. Meski pada hakikatnya The Blue Wall of Silence adalah untuk melindungi nama baik Korps Kepolisian.

Pertanyaannya, adakah The Blue Wall of Silence dalam kasus kematian Brigadir J ini? Mampukah Kapolri bersikap tegas dan transparan dalam mengungkap kasus ini?

Tentu kita masih akan menunggu fakta yang sebenarnya dari hasil penyidikan tim khusus yang dibentuk Kapolri dan saya percaya tim ini akan bekerja dengan profesional sehingga bisa membuktikan bahwa Polri memang betul-betul PRESISI dan bisa dipercaya publik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun