Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tuhan Selalu Tahu Apa yang Terbaik Untukmu

17 Januari 2021   21:02 Diperbarui: 17 Januari 2021   21:11 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: tangkapan layar dari Kompasiana akun Reynal Prasetya)

Ahh, pokoknya menyedihkan dan memalukan jika diceritakan. Lebih baik tidak, karena terlalu privasi.

Namun saya harus kuat dan terus melanjutkan perjalanan ini meski penuh dengan ujian dan kepahitan. Saya harus ikhlas dan tetap berbaik sangka kepada-Nya, karena mungkin saja kejadian-kejadian yang tidak mengenakan itu adalah sebagai bentuk kasih sayang-Nya agar saya lebih siap untuk menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dan berat.

Perlahan-lahan saya harus bangkit dan move on, tidak menyimpan dendam, lalu mema'afkan orang-orang yang telah menyakiti saya itu. Saya mulai kembali mencari peruntungan baru. Saya merasa mulai bosan bekerja dan hanya beraktivitas dirumah. Akhirnya saya mencoba melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan.

Kebetulan waktu itu ada lowongan untuk Penyiar di radio yang cukup populer di daerah saya. Sudah sejak dulu saya ingin sekali bisa masuk dan siaran di radio tersebut. Karena merasa punya pengalaman, akhirnya saya mencoba mengirimkan CV dan mengikuti interview sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan.

Namun hasilnya nihil. Tiga kali saya mengirimkan lamaran ke radio tersebut untuk jadi marketing dan penyiar selalu ditolak. Entah apa kriteria yang mereka cari untuk seorang penyiar. Faktor jarak juga mungkin menjadi pertimbangan mereka, karena letak radionya ada di pusat kota dan hampir dua jam perjalanan dari rumah saya.

Sebut saja inisialnya radio N. Radio N ini masih satu manajemen dengan radio F. Dua-duanya sama-sama populer. Radio N lebih fokus ke program acara anak muda, sedangkan radio F lebih berfokus ke kalangan umum dan dewasa.

Meski saya sangat ingin sekali masuk dan bisa siaran di salahsatu radio tersebut, ternyata hati dan feeling ini justru berkata sebaliknya. Ada rasa tidak nyaman semenjak saya menginjakkan kaki dan masuk ke dalam studio tersebut. 

Entahlah, mungkin karena orang-orangnya terlalu kaku dan lingkungan yang terlalu formil membuat saya merasa tidak nyaman. Karena setahu saya, kerja di radio itu santai, fleksibel, menyenangkan, fun, casual dan tidak formil kayak di pabrik atau di perkantoran.

Di moment inilah saya mulai tahu bagaimana cara kerja semesta untuk menunjukkan bahwa apa yang saya inginkan atau pilih itu bukanlah yang terbaik untuk saya.

Karena baik menurut kita belum tentu baik menurut Tuhan, sekeras apapun kita berusaha ngotot mati-matian mengejar apa yang kita inginkan itu, kalau ternyata menurut Tuhan itu bukan yang terbaik untuk kita, maka semesta akan berkonspirasi dan berusaha untuk menjegal kita agar jangan sampai atau mendapatkan apa yang kita inginkan itu.  

Bagaimana pun caranya. Pasti ada saja halangan-nya. Cuaca yang tidak mendukung lah, motor tiba-tiba mogok lah, orang-orangnya rese lah, apapun itu. Seakan-akan ada tembok atau penghalang yang tidak terlihat yang sedang berusaha menghalang-halangi langkah saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun