Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berlagak Jual Mahal Tidak Akan Membuatmu Terlihat Lebih Menarik

10 Desember 2020   17:31 Diperbarui: 17 Desember 2020   07:13 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya ilustrasi (Sumber: freepik.com/drobotdean)

Setuju atau tidak, produk atau barang yang mahal belum tentu berkualitas? Karena ada juga produk yang harganya murah, ternyata mempunyai kualitas yang tidak kalah dari produk yang mahal.

Namun kita terlanjur mengasosiasikan yang mahal pasti selalu berkualitas. Padahal tidak selamanya begitu, kadangkala sesuatu yang tampak mahal juga memiliki kekurangan dan tidak selamanya bisa memuaskan.

Fenomena itu pun berlaku dalam interaksi sosial. Ada sebagian orang yang berusaha menaikkan harga, menjadi sosok yang jaim (jaga imej), jual mahal, dengan tujuan supaya terlihat menarik dan banyak dilirik oleh lawan jenis.

Namun sayangnya, aksi itu seringkali tidak diimbangi dengan kualitas yang sesuai, tidak ada isinya, tidak terbukti ada sesuatu yang langka atau unik, tidak terbukti ada bakat spesial atau kehebatan yang ditemukan dalam dirinya.

Di balik sikapnya yang berlagak jual mahal, ternyata hanya tersimpan gumpalan kosong melompong, hanya ada ruang hampa, tidak menarik, tidak berkualitas, hanya ada rasa insecure dan keminderan yang dibungkus atas nama: "Aku terlalu berharga."

Sekarang pertanyaannya adalah, siapa yang paling banyak jual mahal, laki-laki atau perempuan?.

Pertanyaan ini agak sensitif, namun saya berani memastikan bahwa, yang paling banyak jual mahal biasanya adalah perempuan dibanding laki-laki. Kenapa bisa begitu? Dan apa tujuannya?

Sebelumnya saya ingin menegaskan bahwa, tulisan ini bukan untuk membela laki-laki atau untuk memojokkan perempuan, tidak. Justru tulisan ini seharusnya bisa menjadi referensi agar kita bisa lebih lihai dan lebih santai dalam bergaul.

Terutama dalam hal relationship, hanya orang-orang yang proaktif dan mau membuka dirinyalah yang kelak akan mendapatkan pasangan yang berkualitas dan sesuai dengan keinginannya.

Menjadi jual mahal adalah mindset kuno yang seharusnya dihilangkan di abad modern ini. Karena sudah tidak lagi efektif diaplikasikan dalam era yang sudah sedemikian memudahkan komunikasi ini.

Untuk menjadi menarik dan banyak dilirik lawan jenis justru kita harus menunjukkan dan mencitrakan diri sebagai pribadi yang hangat dan mudah diajak berinteraksi. Bukan menunjukkan dan mencitrakan diri sebagai pribadi yang dingin, tertutup dan kaku.

Berlagak jual mahal seperti itu justru akan semakin menjauhkan kita dari kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang keren, menarik, dan berkualitas. 

Jadi, bukan kamu yang sebenarnya kesulitan menemukan pasangan terbaik, melainkan kamu yang tidak pernah bersedia membuka diri dan mau proaktif mendekati

Tapi sebenarnya wajar saja jika perempuan kadangkala bersikap agak tertutup, defensif, dingin, dan acuh tak acuh ketika di awal perkenalan. Namun bisa berubah menjadi sangat posesif ketika sudah ada dalam hubungan yang sudah serius.

Semua itu terjadi karena insting biologis yang sudah tertanam dalam diri kita masing-masing.

Begini penjelasan sainsnya...

Setelah akil baligh, pria dilengkapi dengan milyaran sperma yang diproduksi setiap harinya untuk memastikan agar ia memiliki kesempatan untuk membuahi wanita dan memiliki keturunan.

Sementara wanita memiliki sel telur yang sangat terbatas yang hanya diproduksi sebulan sekali saja setelah akil baligh. Dan total jumlah sel telur yang bisa diproduksi semasa hidupnya pun sudah ditentukan dari sejak ia dilahirkan.

Dari informasi biologis sederhana ini saja kita bisa melihat adanya perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita. Ini jelas sangat mempengaruhi interaksi antara keduanya ketika memilih pasangan.

Karena kelimpahannya itu, pria cenderung mengumbar insting biologis-nya dan cukup mudah tertarik pada wanita mana pun yang menurutnya menarik.

Sementara karena keterbatasannya, wanita cenderung menjaga dengan hati-hati, karena jelas, dia tidak bisa membiarkan sembarang pria untuk membuahi sel telurnya.

Sel telur wanita adalah sesuatu yang sangat terbatas. Maka itu menjadi aset yang sangat berharga. Itulah sebabnya selama ini kita sering melihat banyak pria mengejar atau memperebutkan satu wanita. Hal itu terjadi karena wanita memiliki sesuatu yang sangat berharga yang diinginkan para pria, namun dijaga ketat oleh wanita.

Karena setelah dibuahi, wanitalah yang akan menderita selama sembilan bulan pada masa kehamilan dan berisiko kematian pada saat melahirkan. Belum lagi ditambah risiko ditinggalkan setelah melahirkan dan dia jadi harus mengurus anaknya sendirian. Ada begitu banyak risiko dan pertimbangan yang harus dijaga oleh wanita.

Karena insting biologis itulah wanita menjadi sangat berhati-hati dan tidak mau terlalu mengumbar insting biologis-nya seperti pria. Hal ini otomatis berpengaruh ketika dia berinteraksi dengan pria.

Namun dalam konteks interaksi sosial, berlagak jual mahal justru bisa menjauhkan kita dari kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang yang berpotensi menjadi pasangan terbaik kita.

Kita harus bisa membedakan antara membuka diri dan membuka hati. Membuka diri itu tidak murahan, dengan membuka diri, kita justru sedang menciptakan banyak kemungkinan untuk menemukan pasangan yang tepat.

Dengan membuka diri, kita jadi bisa jeli membedakan mana orang yang baik dan mana orang yang punya catatan kurang baik.

Mana mungkin kita bisa menemukan yang terbaik, kalau kita sendiri tidak punya pembanding? Kita hanya punya satu pilihan orang yang hendak dijadikan pasangan. Padahal, bisa saja diluar sana masih ada sosok yang jauh lebih baik dan berkualitas dari orang yang akan kita pilih itu.

Membuka diri artinya kita bersedia untuk diajak berinteraksi, diajak ngobrol. Ini bukan tindakan murahan, melainkan kelihaian dan skill bersosial yang perlu dilatih.

Apalagi jika kamu adalah seorang wanita yang pro aktif memulai percakapan, memulai interaksi dengan pria manapun yang menurutmu menarik, ini menjadi nilai tambah buat kamu, otomatis kamu menjadi wanita kren yang beda dan maju dari wanita-wanita lain.

Mengajak ngobrol pria incaranmu, tidak akan membuat kualitas dirimu turun drastis, ini tidak akan menjadikan mu terlihat murahan.

Ingat, kamu hanya mengajaknya untuk (ngobrol). Mengajak ngobrol bukan sebagai tanda pengejaran, ngobrol adalah aktivitas sehari-hari yang sering kita lakukan dan kita sudah terbiasa melakukan itu. 

Maka, kamu juga harusnya tidak sungkan-sungkan untuk mengajak ngobrol siapapun yang ingin kamu ajak ngobrol termasuk orang yang kamu minati dan kamu sukai itu.

Ngobrol adalah sesuatu yang normal dan wajar dalam interaksi sosial. Lewat obrolan juga chemistry itu biasanya akan terbangun. Maka, perbanyaklah mengobrol dengan pasangan kamu, atau dengan orang yang kamu sukai dan minati untuk meningkatkan keintiman.

Ngobrol seharusnya memang dilakukan dengan santai, tidak perlu serius, tidak perlu sampai berdebat, atau menggurui, atau berlagak sok bijak. Apalagi jika kamu sedang ngobrol dengan gebetan kamu, buatlah percakapan dan interaksi itu semenyenangkan mungkin.

Kalau kamu menginginkan sosok pria yang serius dan tulus, kamu juga seharusnya bersedia tulus membuka diri. Sosok pria yang baik, serius dan tulus itu tidak akan mungkin datang menghampiri, apabila kamu terus menutup dan mengurung diri dari interaksi sosial.

Pria baik, serius, tulus, keren, menarik itu sebenarnya ada dimana-mana, bahkan tanpa sadar mungkin dia ada disekeliling mu, lingkaran pergaulanmu. Hanya tinggal bagaimana kamu bersedia untuk membuka diri dan bergaul dengan siapapun tanpa perlu membuka hati.

Ya, masalah hati itu belakangan. Tugas kamu hanya memperluas pergaulan dan memperlebar jangkauan. Semakin sering bertemu dengan sosok pria yang baik, keren, dan menarik, kamu jadi punya pembanding dan pilihan untuk menentukan mana yang paling pantas untuk mendapatkan cinta dan hatimu.

Percayalah, berlagak jual mahal tidak akan menjadikanmu terlihat lebih menarik. Justru kamu akan semakin menjauh dan terseret dari kesempatan dan peluang emas untuk menemukan sosok pasangan terbaik yang kamu idam-idamkan itu.

Sahabat Kamu

Reynal Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun