Orang biasa, tidak mungkin mampu melakukan tindakan yang serupa. Kalau diserang seperti itu kemungkinan akan bereaksi keras dan melawan. Tapi tidak dengan apa yang dilakukan oleh Syekh Ali Jaber. Bahkan beliau sendiri yang melerai amukan jema'ah yang tengah memukuli pelaku pada saat itu.
Beliau bukan hanya memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, namun juga memiliki kekuatan spiritual yang tinggi. Ketenangan, kesabaran, kesantunan dan sikap pasrah kepada Tuhan inilah yang menjadi kekuatan terbesarnya.
Beliau juga tidak ingin jika kasus penusukan terhadap dirinya ini dikait-kaitkan dengan isu-isu tertentu, atau gerakan tertentu. Beliau merasa bahwa semua nya terjadi karena Takdir Allah dan Allah pula yang menyelamatkan dirinya waktu itu. Beliau juga menerima apapun hasil dari proses hukum yang nanti keluar setelah penyelidikan.
Baca juga :Â Pencak Silat Tradisi Seni Bela Diri Dari Indonesia
Bagi penulis, beliau telah menjadi inspirasi. Sifat dan tindakannya mencerminkan sikap seorang ksatria sejati. Pribadi yang berhati bersih, santun, pema'af dan berjiwa besar. Sikap seperti itu pula yang seharusnya dimiliki oleh seorang pendekar sejati.
Seorang pendekar sejati bukan hanya memiliki skill dalam bela diri, seorang pendekar sejati adalah dia yang juga memiliki karakter dan budi pekerti yang luhur, serta mempunyai kesucian dan kerendahan hati.
Seperti Motto Tapak Suci berikut ini, "Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat. Tanpa Iman dan Akhlak saya menjadi lemah."
Salam Ksatria
Reynal Prasetya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H