Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Syekh Ali Jaber Ternyata adalah Seorang Pendekar Silat

17 September 2020   17:05 Diperbarui: 27 Mei 2021   13:48 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syekh Ali Jaber (Sumber: Tribunnews via kompas.tv)

"Syekh Ali berhasil menghindari serangan dengan cara menggerakkan tubuhnya bagian kanan ke arah belakang. Syekh Ali Jaber ternyata seorang Pendekar Silat."

Ada satu pertanyaan yang pernah ada dalam benak penulis ketika terjadi kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber pada hari Minggu 13 September yang lalu.

Pertanyaan itu timbul tatkala penulis melihat video detik-detik penusukannya yang sempat viral. Dimana ketika insiden itu terjadi, Syekh Ali Jaber berhasil menghindari tusukan yang sangat cepat itu, sehingga tidak mengenai area tubuh yang cukup vital dan beresiko tinggi ketika tertusuk.

Akhirnya bagian lengan kanan atasnya-lah yang terkena tusukan dengan pendarahan yang cukup serius dan harus mendapatkan penanganan dengan 10 jahitan.

Kalau anda perhatikan dengan teliti, hanya dalam waktu sekian detik saja, Syekh Ali berhasil menghindari serangan dengan cara menggerakkan tubuhnya bagian kanan ke arah belakang.

Seandainya beliau tidak cepat menghindar dan menepis serangannya itu, entah apa kemungkinan yang akan terjadi. Anda pasti sudah bisa menebaknya sendiri.

Serangan yang dilakukan oleh pelaku terlihat mengejutkan dan dilakukan secara tiba-tiba, ketika Syekh Ali sedang fokus ke samping kiri yang kala itu beliau sedang berinteraksi dengan salah seorang anak dan Ibunya diatas panggung.

Baca juga : Syekh Ali Jaber, Mengajarkan Cinta Al Quran dengan Cara Berbeda

Pelaku berlari, lalu meloncat dan menghampiri Syekh Ali dengan sangat cepat sambil langsung menusukkan pisaunya itu ke area tubuhnya bagian kanan. Pelaku jelas tidak terlihat mempunyai indikasi gangguan jiwa, karena dia bisa tahu bahwa waktu itu Syekh Ali sedang agak lengah dan tidak terlalu memperhatikan area bagian kanannya.

Karena sebelumnya beliau menyangka si pelaku itu adalah orang yang mau meminjamkan HP untuk dipakai berfoto bersama jama'ah nya, namun dirinya mengaku terkejut beberapa detik karena ternyata orang itu sebenarnya ingin mencelakai dirinya.

Dalam waktu yang begitu singkat itu, beliau mampu menghindar dan menepis serangan si pelaku dengan cara menggerakkan tubuhnya bagian kanan sambil mengangkat tangannya dengan cepat.

Menurut penulis, kemampuan refleks seperti itu hanya bisa didapat melalui latihan beladiri yang intensif. Meski sebenarnya kita memiliki sistem defensif yang otomatis ketika terancam, namun gerakan refleks yang cepat baru bisa kita kuasai melalui jalur latihan beladiri.

Mungkin itulah yang pernah dilakukan oleh Syekh Ali Jaber. Karena baru-baru ini diketahui bahwa, beliau merupakan seorang pendekar silat dari perguruan Tapak Suci.

Baca juga :Syekh Ali Jaber Sang Lentera Al-Quran Nusantara

Ternyata beliau pernah di lantik sebagai Pembina perguruan silat Tapak Suci bersama dua pendakwah lainnya yaitu Ustadz Yusuf Mansur dan Ustadz Abi Makki yang dilaksanakan di kota Jambi.


(Video pengukuhan Syekh Ali Jaber sebagai Pembina perguruan silat Tapak Suci)

Tapak Suci merupakan perguruan silat yang tidak asing lagi bagi para pecinta ilmu beladiri, dimana perguruan ini merupakan salahsatu perguruan historis yang ikut mendirikan IPSI. Sebuah perguruan silat yang lahir dari riak-riak perjuangan melawan penjajahan dan juga melawan gerakan PKI sekitar tahun 1966.

Soal pencak silat, Indonesia memang memiliki organisasi perguruan silat yang subur. Selain Tapak Suci, masih ada perguruan silat lain dengan keanggotaan yang luas dan banyak seperti, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Pagar Nusa, Perisai Diri, Merpati Putih, PSN Perisai Putih, PPS Putra Betawi dll.

Adalah Ustadz Yusuf Mansyur yang pertama kali membuat publik tahu kalau Syekh Ali Jaber ternyata pernah belajar ilmu beladiri dan merupakan Pendekar dari perguruan Tapak Suci melalui unggahan Instagram pribadinya seperti berikut ini.


Pantas saja, beliau mempunyai insting dan refleks yang cepat ketika menghindari serangan dari pelaku. Alhasil tusukannya tidak jadi mengenai area yang sangat vital seperti leher atau dada.

Bukan hanya soal menghindari serangan saja, hebatnya beliau juga sangat terlihat tenang meski tahu kalau beliau sudah tertusuk. Tidak panik dan bereaksi dengan keras. Ketenangannya dalam menangani situasi patut diacungi dua jempol. Beliau sungguh luar biasa, mempunyai ketahanan fisik dan daya tahan tubuh yang kuat.

Orang biasa, tidak mungkin mampu melakukan tindakan yang serupa. Kalau diserang seperti itu kemungkinan akan bereaksi keras dan melawan. Tapi tidak dengan apa yang dilakukan oleh Syekh Ali Jaber. Bahkan beliau sendiri yang melerai amukan jema'ah yang tengah memukuli pelaku pada saat itu.

Beliau bukan hanya memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, namun juga memiliki kekuatan spiritual yang tinggi. Ketenangan, kesabaran, kesantunan dan sikap pasrah kepada Tuhan inilah yang menjadi kekuatan terbesarnya.

Beliau juga tidak ingin jika kasus penusukan terhadap dirinya ini dikait-kaitkan dengan isu-isu tertentu, atau gerakan tertentu. Beliau merasa bahwa semua nya terjadi karena Takdir Allah dan Allah pula yang menyelamatkan dirinya waktu itu. Beliau juga menerima apapun hasil dari proses hukum yang nanti keluar setelah penyelidikan.

Baca juga : Pencak Silat Tradisi Seni Bela Diri Dari Indonesia

Bagi penulis, beliau telah menjadi inspirasi. Sifat dan tindakannya mencerminkan sikap seorang ksatria sejati. Pribadi yang berhati bersih, santun, pema'af dan berjiwa besar. Sikap seperti itu pula yang seharusnya dimiliki oleh seorang pendekar sejati.

Seorang pendekar sejati bukan hanya memiliki skill dalam bela diri, seorang pendekar sejati adalah dia yang juga memiliki karakter dan budi pekerti yang luhur, serta mempunyai kesucian dan kerendahan hati.

Seperti Motto Tapak Suci berikut ini, "Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat. Tanpa Iman dan Akhlak saya menjadi lemah."

Salam Ksatria
Reynal Prasetya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun