Beruntungnya pada pertunjukannya saat itu Oge akhirnya berhasil meloloskan diri dan mendobrak pintu rumah jerami itu dalam keadaan wajahnya setengah terbakar dan dilarikan ke rumah sakit. Atas aksi yang menegangkannya itu, akhirnya ia berhasil menjadi juara The Master season 5.
Adapula aliran sulap yang tak kalah menghibur dari mentalist, yaitu pick pocket, bermain pick pocket bukan hanya dibutuhkan keahlian tangan dalam beraksi, melainkan juga harus mampu mengalihkan perhatian partisipan agar aksinya bisa berjalan mulus.Â
Pick pocket sederhananya adalah keahlian mencopet. Loh kok sulap malah mencopet? Ya mencopet dalam konteks hiburan tentunya, seorang master pick pocket harus mampu mengambil benda-benda partisipan seperti dompet, handphone, jam tangan atau bahkan ikat pinggang tanpa disadari sama sekali oleh sang partisipan.Â
Kemampuan ini tentunya merupakan kombinasi dari keahlian mengalihkan fokus atau perhatian dan kelincahan tangan dalam mengambil benda-benda yang terbilang cukup sulit untuk di ambil. Jika anda penasaran bagaimana seorang master pick pocket beraksi, coba lihat bagaimana Aksi Bow Vernon dibawah ini.
Cukup panjang sekali memang jika menjelaskan beragam jenis aliran sulap, saya pribadi sampai saat ini masih memandang sulap sebagai sebuah seni yang menarik untuk dipelajari dan dipertunjukkan, karena sifatnya menghibur.Â
Sama halnya dengan keahlian lain seperti melukis, memahat, atau bermain alat musik, sulap juga membutuhkan proses yang cukup panjang untuk dipelajari hingga benar-benar sampai menjadi mahir memainkannya.Â
Namun sayangnya, apresiasi masyarakat kita terhadap seni sulap di Indonesia memang sangat rendah. Sehingga para praktisi sulap saat ini menjadi kehilangan gairah untuk terus berkarya dan menampilkan pertunjukan terbaiknya di bidang sulap.Â
Terlalu banyak yang menilai rendah seni sulap, "Halah itu mah cuma boongan!", "Ah gue tau tuh triknya kayak gimana. Di YouTube juga banyak!", "Ah kalo gitu doang mah gue juga bisa!". Meski saya bukan pesulap, namun ketika mendengar kalimat-kalimat seperti itu, saya juga jadi merasa jengkel sih. Orang-orang yang kerap melontarkan argumen seperti itu tidak pernah bisa menghargai sebuah seni.Â
Bahwa apa yang dipertontonkan oleh para pesulap diatas panggung tentu adalah sebuah karya yang memang tidak mudah untuk diciptakan. Seorang pesulap bahkan bisa menghabiskan waktu hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk bisa menciptakan trik sulapnya sendiri.Â
Sebelum mereka tampil diatas panggung, mereka benar-benar sudah menyiapkan segala sesuatunya, dimulai dari konsepnya, propertinya, bagaimana permainannya, triknya, dlsb. Bayangkan, semua itu memerlukan waktu, tenaga dan pemikiran yang tidak sedikit demi bisa menghibur para penonton.Â
Memang tidak ada satupun pertunjukan sulap yang real, ajaib, terkecuali pertunjukan debus atau hypnosis. Pada dasarnya, sulap itu hanyalah permainan trik saja. Tapi bukan berarti kita jadi berhenti untuk mengapresiasi seni sulap lalu dengan sok tahu berkata, "Halah basi banget gue tahu tuh triknya".Â