Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rendahnya Apresiasi Masyarakat Indonesia terhadap Seni Sulap

22 Agustus 2020   12:25 Diperbarui: 22 Agustus 2020   12:22 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahakarya Pentagram Magic Reunion (Sumber: diambil dari akun Instagram Deddy Corbuzier)

Setelah lama tak melihat pertunjukan sulap di televisi, akhirnya kemarin malam (19 Agustus), saya benar-benar puas terhibur oleh pertunjukan dari para master magic diacara Mahakarya Pentagram Magic Reunion yang di gelar live di RCTI.

Belakangan tren pertunjukan sulap yang diadakan di televisi memang sedang menurun, tidak seperti dulu ketika sang Master mentalist Deddy Corbuzier masih aktif menjadi magician. 

Pasca Deddy memutuskan berhenti dari dunia sulap, sontak pagelaran sulap di televisi perlahan-lahan kian padam, dunia sulap seperti kehilangan ikon pentingnya, sehingga perlahan-lahan seni sulap khususnya di Indonesia dianggap sudah tidak se-spektakuler dahulu lagi.

Kini seni sulap kurang mendapat apresiasi dan tidak banyak lagi digemari, sudah banyak sekali yang menganggap sulap sebagai pertunjukan biasa, malah kini banyak para pesulap dadakan di YouTube yang merasa lebih hebat dari para pesulap yang biasa tampil di televisi dengan cara membongkar trik-trik dan rahasia sulap.

Ini yang mungkin menjadi sebab mengapa pesulap sekelas Deddy Corbuzier yang telah mendapat banyak penghargaan memilih banting stir menjadi seorang presenter dan mengakhiri karirnya di dunia sulap.

Seni sulap di Indonesia agaknya kurang mendapat apresiasi dari masyarakat kita, ditambah pemahaman yang kurang terkait sulap menyebabkan dunia persulapan di Indonesia kian padam. 

Bagaimana tidak, masyarakat kita masih saja menyebut sulap sebagai sihir, bantuan jin atau ilmu hitam, padahal sulap merupakan sebuah seni yang bisa dipelajari oleh siapapun. 

Seperti halnya bernyanyi, melukis, bermain alat musik, kita juga bisa menjadi magician profesional jika mau mempelajari triknya, metodenya, karena semua tentu ada Ilmu dan tatacaranya.

Acara Mahakarya Pentagram Magic Reunion begitu memukau saya sebagai penggemar sulap. Ya, I'm Magic Enthusiast. Sudah sejak lama saya sangat menggemari dan senang melihat pertunjukan sulap, bahkan dalam beberapa kesempatan saya pernah belajar sulap :P. 

Sulap yang sederhana saja (itupun dari YouTube), seperti menghilangkan koin, menyambungkan kembali tali yang sudah dipotong, sampai menebak angka jawaban (prediksi). 

Dan itu semua sangat menyenangkan apabila kita bisa menguasainya. Enggak perlu terlalu ahli banget karena tujuannya kan cuma buat bikin gebetan kagum aja hehe. Atau cuma buat hiburan aja dikala sedang kumpul keluarga. :P

Kenapa acara Mahakarya Pentagram Magic Reunion malam itu menurut saya kren? Karena para master-master magician yang turun langsung melakukan pertunjukannya. Bukan pesulap kaleng-kaleng, mereka adalah ahli di masing-masing aliran sulapnya. 

Malam itu yang tampil diantaranya adalah Deddy Corbuzier (Master Mentalist), Romy Rafael (Master Hypnosis), Demian Aditya (Master Ilusionist), Oge Arthemus (Master Escapologhist), dan Bow Vernon (Master Pickpocket). 

Mungkin anda yang kurang menggemari sulap akan kelimpungan memahami gelar-gelar magician tersebut, karena perlu anda ketahui, setiap pesulap memiliki keahlian dan kepakarannya sendiri di bidang sulap, jadi setiap pesulap disetiap pertunjukannya akan selalu memainkan aliran sulap sesuai dengan keahliannya. 

Ibarat seorang gitaris, ada yang mahir memainkan musik Rock, ada yang mahir memainkan musik Jazz, ada yang mahir memainkan musik Blues, ada yang mahir memainkan musik Metal, ada yang mahir memainkan musik Country, ada yang mahir memainkan musik Punk, dlsb. Begitupun dengan pesulap, mereka selalu melakukan show dengan talenta dan keahliannya masing-masing.

Contohnya Deddy Corbuzier yang identik dengan prediksi dan baca pikiran karena dia merupakan seorang Mentalist, tidak seperti Limbad yang kerap melakukan aksi berbahaya seperti berjalan diatas pecahan beling, makan paku, jilat golok, direbus air panas hingga dikubur hidup-hidup, karena dia merupakan seorang Fakir Magician. 

Begitupun dengan Romy Rafael yang lebih sering bermain Hypnosis, karena dia memang merupakan Master Hypnosis, dia lebih tepat disebut sebagai praktisi psikologi, ahli ilmu pikiran, karena disamping mahir dalam melakukan hypnosis dia juga mampu mendeteksi kebohongan seseorang, tentu ini termasuk ranah psikologi, tidak terlalu condong ke arah sulap atau magic, karena kita pun bisa mempelajari Ilmunya. Penasaran bagaimana caranya bisa mendeteksi kebohongan seseorang? Coba simak cara yang dilakukan oleh Romy Rafael dibawah ini.

Beda halnya dengan aliran escapologhist, menurut saya ini merupakan aliran sulap yang sangat beresiko, karena dalam sejarah pernah ada beberapa pesulap yang gagal ketika melakukan aksinya. 

Escapologhist sendiri merupakan seni meloloskan diri. Seorang pesulap beraliran ini biasanya, selalu memberikan pertunjukan yang menegangkan dimana ia biasanya diikat, atau diborgol di suatu tempat tertentu yang sudah disiapkan, kemudian dia harus mampu meloloskan diri dengan alat yang seadanya, seperti jepitan rambut atau alat kecil yang tidak menyerupai kunci. Jika dia tidak berhasil meloloskan diri, maka dia yang akan menjadi korban atas jebakannya sendiri. 

Oge Arthemus merupakan salahsatu pesulap beraliran escapologhist yang paling fenomenal saat ini. Karena ketika dia mengikuti audisi The Master, dia kerap melakukan aksi yang sangat berbahaya, salahsatunya adalah ketika dia dikurung dalam ruangan berbentuk kotak jerami kering yang sudah dilumuri bensin dalam keadaan semua tubuh terantai, terikat dan tergembok kemudian kotak jerami itu dibakar. 

Resikonya ketika dia tidak berhasil meloloskan diri secepat mungkin, maka dia bisa hangus terbakar menjadi gosong dan mempunyai luka bakar yang cukup serius mengingat kobaran api yang begitu besar melahap rumah jerami kering itu dengan cepat.

Beruntungnya pada pertunjukannya saat itu Oge akhirnya berhasil meloloskan diri dan mendobrak pintu rumah jerami itu dalam keadaan wajahnya setengah terbakar dan dilarikan ke rumah sakit. Atas aksi yang menegangkannya itu, akhirnya ia berhasil menjadi juara The Master season 5.

Adapula aliran sulap yang tak kalah menghibur dari mentalist, yaitu pick pocket, bermain pick pocket bukan hanya dibutuhkan keahlian tangan dalam beraksi, melainkan juga harus mampu mengalihkan perhatian partisipan agar aksinya bisa berjalan mulus. 

Pick pocket sederhananya adalah keahlian mencopet. Loh kok sulap malah mencopet? Ya mencopet dalam konteks hiburan tentunya, seorang master pick pocket harus mampu mengambil benda-benda partisipan seperti dompet, handphone, jam tangan atau bahkan ikat pinggang tanpa disadari sama sekali oleh sang partisipan. 

Kemampuan ini tentunya merupakan kombinasi dari keahlian mengalihkan fokus atau perhatian dan kelincahan tangan dalam mengambil benda-benda yang terbilang cukup sulit untuk di ambil. Jika anda penasaran bagaimana seorang master pick pocket beraksi, coba lihat bagaimana Aksi Bow Vernon dibawah ini.


Cukup panjang sekali memang jika menjelaskan beragam jenis aliran sulap, saya pribadi sampai saat ini masih memandang sulap sebagai sebuah seni yang menarik untuk dipelajari dan dipertunjukkan, karena sifatnya menghibur. 

Sama halnya dengan keahlian lain seperti melukis, memahat, atau bermain alat musik, sulap juga membutuhkan proses yang cukup panjang untuk dipelajari hingga benar-benar sampai menjadi mahir memainkannya. 

Namun sayangnya, apresiasi masyarakat kita terhadap seni sulap di Indonesia memang sangat rendah. Sehingga para praktisi sulap saat ini menjadi kehilangan gairah untuk terus berkarya dan menampilkan pertunjukan terbaiknya di bidang sulap. 

Terlalu banyak yang menilai rendah seni sulap, "Halah itu mah cuma boongan!", "Ah gue tau tuh triknya kayak gimana. Di YouTube juga banyak!", "Ah kalo gitu doang mah gue juga bisa!". Meski saya bukan pesulap, namun ketika mendengar kalimat-kalimat seperti itu, saya juga jadi merasa jengkel sih. Orang-orang yang kerap melontarkan argumen seperti itu tidak pernah bisa menghargai sebuah seni. 

Bahwa apa yang dipertontonkan oleh para pesulap diatas panggung tentu adalah sebuah karya yang memang tidak mudah untuk diciptakan. Seorang pesulap bahkan bisa menghabiskan waktu hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk bisa menciptakan trik sulapnya sendiri. 

Sebelum mereka tampil diatas panggung, mereka benar-benar sudah menyiapkan segala sesuatunya, dimulai dari konsepnya, propertinya, bagaimana permainannya, triknya, dlsb. Bayangkan, semua itu memerlukan waktu, tenaga dan pemikiran yang tidak sedikit demi bisa menghibur para penonton. 

Memang tidak ada satupun pertunjukan sulap yang real, ajaib, terkecuali pertunjukan debus atau hypnosis. Pada dasarnya, sulap itu hanyalah permainan trik saja. Tapi bukan berarti kita jadi berhenti untuk mengapresiasi seni sulap lalu dengan sok tahu berkata, "Halah basi banget gue tahu tuh triknya". 

Lah memangnya kalau tahu triknya kenapa? Toh sulap hanya hiburan kok? Sebagai penonton yang perlu kita lakukan hanya tinggal menikmati pertunjukannya saja, tanpa harus mencari-cari bagaimana cara si pesulap melakukan aksi diluar nalarnya itu. 

Seorang Deddy Corbuzier saja sebagai ahli sulap ketika dia sedang menyaksikan pertunjukan sulap, tidak pernah berkata, "Halah itu mah cetek gampang banget gue tau triknya", terus kemudian dia langsung membongkarnya di hadapan umum. 

Tidak, tidak seperti itu karena semua ada kode etiknya. Justru karena ketika kita tidak tahu bagaimana triknya lah yang menyebabkan kita menjadi terlena terpukau dengan pertunjukannya. 

Semakin kita berusaha mencari tahu, justru malah akan membuat hal-hal menarik dalam sulap itu menjadi lenyap lalu menjadi sebuah permainan yang biasa-biasa saja. Jadi cara terbaik agar bisa puas menonton sulap adalah cukup dengan menikmatinya sekalipun kita tahu triknya, karena sulap adalah seni. 

Hargailah para pesulap dengan setiap karyanya. Anda tahu bahwa film Superman bisa terbang itu hanya rekayasa kan? Tapi anda bisa terpukau dan terkagum-kagum sendiri ketika melihat aksinya.

 Padahal, kalau anda secara langsung melihat bagaimana proses pembuatannya dibelakang layar, anda pun pasti akan berkata, "Oh ternyata selama ini cuma bohongan? Ah ternyata cuma rekayasa. Dia bisa terbang karena pakai alat tuh!". Begitupun dengan sulap, harusnya kita cukup menikmati pertunjukannya saja tanpa perlu mencari tahu bagaimana trik dan rahasia permainannya. Bener enggak?

Magic Enthusiast
Reynal Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun