Sekarang coba kita ubah skenarionya, andai saja saya tidak memutuskan bekerja atau resign dari salahsatu pekerjaan itu, mungkin saya tidak akan punya pengalaman A, tidak akan pernah kenal dengan si B dan terjadi C, dan tidak akan bisa kerja di D dan mendapat keterampilan E.
Semua mungkin harus seperti itu jalannya. Inilah yang disebut bersatu dan mengalir dengan rencana Tuhan.Â
Sampai sekarang saya masih mempunyai rencana dan tujuan, namun pada saat mengeksekusi dan meraih tujuan itu, saya juga harus mengalir, harus fleksibel bila ternyata realita yang didapat tidak sesuai dengan yang direncanakan, karena mungkin ada rencana Tuhan di situ.Â
Namun saya yakin tidak semua orang berani mengikuti dan percaya pada intuisinya. Beberapa orang kadang takut dan tidak mau ambil resiko padahal peluang besar mungkin sudah menunggu di ujung sana.Â
Contohnya, pagi ini secara tidak sengaja dan seperti sebuah kebetulan, saya menemukan dan membaca sebuah artikel yang relevan dengan bahasan kita kali ini.
Beranikan Bermimpi Besar!
Suatu hari seorang pria mendatangi Bosnya dan mengatakan secara halus bahwa ia ingin mengundurkan diri dari pekerjaannya, ia pun lantas berkata, "Anda tahu, saya akan melakukan hal gila ini dan saya akan memulai perusahaan ini dengan menjual buku secara online".
Lalu si Bos pun menjawab, "Ayo jalan-jalan"
Mereka berdua kemudian berjalan-jalan dan mengobrol di Central Park, Newyork City.
Setelah hampir dua jam mengobrol, si Bos pun akhirnya menanggapi keinginan pria ini. "Kamu tahu, ide itu sebenarnya terdengar sangat bagus bagi saya. Tapi itu akan menjadi ide yang lebih baik untuk seseorang yang belum memiliki pekerjaan. Kamu punya 48 jam untuk memikirkannya sekali lagi sebelum membuat keputusan terakhir!"
Si pria itu kemudian pulang ke rumahnya dan mulai mendiskusikan keinginannya itu dengan istrinya. Apa jawaban istrinya?