Guys tahu enggak, apa penyebab kamu kerap gagal dalam memilih seseorang dalam hubungan? Atau pernah enggak awalnya kamu merasa dia adalah orang yang paling tepat, namun ujung-ujungnya malah dikecewakan?
Padahal kamu sudah bersedia membuka diri, bahkan sudah berencana ingin merajut hubungan yang lebih serius bersama dia.
Namun sayang seribu sayang, realita menunjukkan hal yang sebaliknya, bahwa dia ternyata bukan orang yang tepat. Dia bukanlah orang yang selama ini kamu kira. Dia tak sesempurna apa yang kamu pikir.
Perasaan itu biasanya muncul pada saat masa-masa perkenalan. Atau kita sering menyebutnya dengan istilah PDKT (pendekatan).
Kamu mungkin baru mengenalnya selama satu minggu, atau satu bulan. Semenjak kamu ngobrol dan kencan berdua dengan nya, kamu sudah merasakan getar-getir cinta, gugup, deg-degan, merasa dia adalah orang yang selama ini kamu cari-cari.
Kamu melewati sepanjang hari bersamanya lewat chating, atau bahkan video call. Semakin lama, perasaan cinta mulai bersemi, kamu semakin yakin dialah satu-satunya orang yang Tuhan kirimkan kepada mu.
Kamu membayangkan hidup penuh bahagia bersamanya, memiliki rumah idaman layaknya istana megah, anak-anak tampan dan cantik dan melewati masa tua dengan penuh cinta tanpa ada satupun konflik pelik.
Pada saat itulah kamu sedang tidak sadar bahwa, sebenarnya kamu sedang mengalami "The One Syndrome". Kamu tahu apa itu "The One Syndrome"?.Â
Mungkin kamu masih asing dengan istilah ini. Jangan khawatir, saya akan coba menjelaskan lebih jauh tentang apa itu The One Syndrome dan gejala-gejala nya lebih lanjut.
The One Syndrome, disingkat "TOS" adalah semacam gangguan yang terjadi secara tiba-tiba, pada saat kamu sedang kasmaran atau baru saja jatuh cinta.
TOS bisa menyebabkan kamu berhalusinasi dan merasa bahwa dialah satu-satunya yang selama ini kamu cari. Dialah "the one-nya" kamu. Dialah orang yang paling tepat buat kamu. Dialah orang yang ditakdirkan untuk mu.