Tentu akan lebih mudah menghentikan kecanduan gawai pada anak yang baru berusia 2 tahun ketimbang anak yang sudah 12 tahun. Beda usia beda pula cara menanganinya.
Karena anak sekarang tuh pintar-pintar dan tidak gaptek loh, ada banyak anak yang baru berusia 2 tahun sekarang sudah eksis main tiktok karena diajari kakaknya atau orang tuanya.Â
Ya, bagaimana anak bisa terhindar dari pengaruh gawai, jika lingkungan nya saja malah menstimulus sang anak untuk kecanduan gawai!
Harusnya kita mengajarkan dan menanamkan program yang positif terhadap anak sejak dini, bukan mengajari sesuatu yang un-fadah, bukan mengajari sesuatu yang kurang bermanfa'at.
Apalagi otak anak yang baru berusia 1-5 tahun itu masih belum mampu menilai mana yang baik, mana yang buruk, mana yang positif mana yang negatif, mana yang bermanfa'at dan mana yang tidak bermanfa'at.
Otak mereka bagaikan spons yang akan menyerap informasi apa saja. Mereka hanya mempunyai kemampuan meniru, merekam prilaku orang-orang sekeliling nya.
Jadi, perlu hati-hati dalam mengajari anak yang baru berusia 1-5 tahun ini. Daripada kita membiarkan mereka sibuk dengan gawai, tentu akan jauh lebih baik jika kita latih kemampuan motorik nya dengan cara melakukan aktivitas yang memberdayakan.
Kita bisa mulai merubah kebiasaan anak bermain gawai itu dengan cara mengajaknya bermain, bangun kedekatan dengan anak, ajak dia berkomunikasi, ajak dia melakukan aktifitas-aktifitas yang mengasah kemampuan motorik dan kepekaan sosial nya.
Sedangkan cara untuk mengubah kebiasaan anak yang sudah mulai memasuki masa remaja adalah dengan membuat peraturan yang jelas dan disepakati antara anda dan sang anak.
Contohnya :
- Peraturan yang disepakati : bermain gawai hanya boleh 2 jam perhari setelah belajar.
- Konsekuensinya jika dilanggar : denda yang diambil dari uang saku sebesar sekian (jumlah sesuai kesepakatan). Atau mengurangi jatah waktu bermain gawai keesokan harinya.
- Hadiah bila peraturan tidak dilanggar selama satu bulan penuh : penambahan uang saku selama seminggu, atau anak boleh membeli mainan atau benda yang dia inginkan selama ini.
Tidak harus membuat peraturan yang sama persis seperti diatas, itu hanya ilustrasi. Anda bisa mencoba membuat peraturan nya sesuai versi anda sendiri yang tentu sudah disepakati antara anda dan sang anak.