Lalu bagaimana dengan laki-laki (boys)? Sepertinya mereka malah terlantar, bagai seorang diri, sedari kecil laki-laki kurang di perhatikan dan di biarkan terlalu berkeliaran bebas hidup semaunya, tidak banyak tuntutan, dan harapan yang dibebankan padanya sejak kecil, selain harus berani dan tidak cengeng.
Padahal mestinya laki-laki harus di tuntut, di ajari, dididik sedari kecil untuk menumbuhkan elemen-elemen kedewasaan pada dirinya.Â
Coba sedari kecil ajarkan ia bagaimana menjadi seorang pemimpin, suntikan padanya paradigma-paradigma kepriaan, ajarkan bagaimana mestinya seorang laki-laki berpenampilan. ajarkan bagaimana ia merawat dirinya dengan baik, ajak dia untuk melakukan sesuatu yang baru dan menantang.Â
Temukan juga potensi dan bakat yang ada pada dirinya, tumbuhkan rasa percaya dirinya, ajarkan bagaimana ia menjalin hubungan dan bersosial dengan orang lain, dan banyak lagi hal lain yang perlu ditanamkan pada dirinya, sejak saat ia tumbuh menjelang usia remaja.
Kalau semua hal itu dilakukan, sudah barang tentu ia akan tumbuh dewasa dengan cepat dan menjelma menjadi seorang pria sejati yang dapat menjadi pemimpin bagi pasangan, keluarga, dan lingkungan sosialnya.
Perlu di ingat, bagaimanapun seorang perempuan membutuhkan sosok laki-laki yang dewasa dan bisa memimpin gejolak emosinya.
Kalau kita saja sebagai pria masih saja bertingkah kekanak-kanakan dan masih jauh dari kesan-kesan pria dewasa, bagaimana mungkin bisa menjadi pemimpin baginya?
Tunggu apa lagi sobat, sudah saatnya kita bertransformasi dan membuang jauh-jauh sikap dan tingkah kekanak-kanakan yang menempel pada diri kita.Â
Sehingga kita tampil jauh lebih mempesona dan berwibawa menjelma menjadi sosok pria sejati yang dewasa dan dicintai oleh lingkungan sosial kita.
"Maturity is not measured by age, it's an attitude built by experience."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H