Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Perempuan Tumbuh Dewasa Lebih Cepat dari Laki-laki

6 Januari 2020   22:03 Diperbarui: 7 Januari 2020   03:50 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketika perempuan lebih dewasa dari laki-laki | Sumber : Getty Images

Lalu bagaimana dengan laki-laki (boys)? Sepertinya mereka malah terlantar, bagai seorang diri, sedari kecil laki-laki kurang di perhatikan dan di biarkan terlalu berkeliaran bebas hidup semaunya, tidak banyak tuntutan, dan harapan yang dibebankan padanya sejak kecil, selain harus berani dan tidak cengeng.

Padahal mestinya laki-laki harus di tuntut, di ajari, dididik sedari kecil untuk menumbuhkan elemen-elemen kedewasaan pada dirinya. 

Coba sedari kecil ajarkan ia bagaimana menjadi seorang pemimpin, suntikan padanya paradigma-paradigma kepriaan, ajarkan bagaimana mestinya seorang laki-laki berpenampilan. ajarkan bagaimana ia merawat dirinya dengan baik, ajak dia untuk melakukan sesuatu yang baru dan menantang. 

Temukan juga potensi dan bakat yang ada pada dirinya, tumbuhkan rasa percaya dirinya, ajarkan bagaimana ia menjalin hubungan dan bersosial dengan orang lain, dan banyak lagi hal lain yang perlu ditanamkan pada dirinya, sejak saat ia tumbuh menjelang usia remaja.

Kalau semua hal itu dilakukan, sudah barang tentu ia akan tumbuh dewasa dengan cepat dan menjelma menjadi seorang pria sejati yang dapat menjadi pemimpin bagi pasangan, keluarga, dan lingkungan sosialnya.

Perlu di ingat, bagaimanapun seorang perempuan membutuhkan sosok laki-laki yang dewasa dan bisa memimpin gejolak emosinya.

Kalau kita saja sebagai pria masih saja bertingkah kekanak-kanakan dan masih jauh dari kesan-kesan pria dewasa, bagaimana mungkin bisa menjadi pemimpin baginya?

Tunggu apa lagi sobat, sudah saatnya kita bertransformasi dan membuang jauh-jauh sikap dan tingkah kekanak-kanakan yang menempel pada diri kita. 

Sehingga kita tampil jauh lebih mempesona dan berwibawa menjelma menjadi sosok pria sejati yang dewasa dan dicintai oleh lingkungan sosial kita.

"Maturity is not measured by age, it's an attitude built by experience."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun