e. Kebijakan perusahaan. Ada pula dukungan secara formal dari perusahaan adalah adanya pembagian waktu kerja atau pergantian shift berdasarkan hari agar karyawan bisa menyeimbangkan kehidupan kerja mereka.
B. Dukungan secara tidak formal :
a. Dukungan keluarga. Waktu untuk keluarga bisa terganggu karena pekerjaan maupun waktu pekerjaan yang tidak teratur. Maka dari itu dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk membantu memantapkan keseimbangan waktu kerja.
b. Dukungan atasan/ senior. Dukungan dari atasan cukup membantu, misalkan apabila kita mengambil cuti, maka atasan kita bisa mengabarkan perihal-perihal apa saja yang perlu kita perhatikan.
c. Dukungan rekan kerja. Apabila dalam perusahaan kita bekerja dalam tim/kelompok, dukungan rekan kerja kita sangatlah penting, selain memberi kabar rekan kerja kita juga bisa membantu mengisi workload yang kita tinggal sementara.
2. Karyawan, faktor karyawan juga berpengaruh dalam keseimbangan waktu kerja, faktor ini meliputi beberapa hal yaitu :
A. Komuniasi dengan keluarga. Sebagaimana kita mengikuti peraturan perusahaan, ada baiknya kita berkomunikasi dengan keluarga tentang waktu kerja didalam perusahaan yang kita tempati, dengan begitu keluarga akan menyetujui dan mengerti work-life kita.
B. Pendapatan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya didalam "kompensasi" kehidupan kerja kita juga bisa dipengaruhi pendapatan. Apabila kita membutuhkan penghasilan yang banyak, jelas kita berpikir untuk mengambil lembur agar mendapat bonus lebih banyak.
C. Manajemen waktu. Sebagai karyawan, apalagi dengan pekerjaan dan waktu yang padat, ada baiknya apabila kita mengatur waktu agar lebih efisien misalnya seperti membuat schedule harian.
3. Pemerintah, faktor pemerintah bisa dilihat dari undang-undang yang ditetapkan mengenai waktu kerja.
Pengaruh work-life balance terhadap karyawan (individu) antara lain :