Contoh-contoh terkini adalah kemenangan dalam Pemilu Nasional Belanda untuk memilih perdana menteri di Belanda pada November 2023. Geert Wilders dari VVD, partai ekstrem kanan, memenangkan pemilihan umum. Wilders telah dengan tegas mendorong kebijakan imigrasi yang lebih ketat dan dukungan terhadap kebijakan anti-imigrasi, ini berkemungkinan akan mempengaruhi sikap Parlemen Eropa dalam isu migrasi dan suaka dan pembentukan EU Migration and Asylum Pact. Begitu juga dengan kecenderungan tengah-kanan dari Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, yang adalah anggota dari partai tengah-kanan, Christian Democratic Union (CDU) dan kelompok Eropa terafiliasinya, Â European People's Party (EPP), yang membawa UE semakin ke kanan.Â
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengeluarkan press release mengenai  Migration and Asylum Pact pada tahun 2023 di Brussels menjelang EU Summit. Di press release tersebut, von der Leyen menyampaikan bahwa migrasi tidak teratur yang terjadi di berbagai rute dan negara anggota Uni Eropa adalah sebuah tantangan keamanan yang perlu diselesaikan, hal ini sejalan dengan isu atau ancaman yang dipersepsikan sebagai ancaman terhadap keamanan (Buzan, 1997). Disebutkan juga bahwa tantangan tersebut memerlukan kewaspadaan dan tindakan yang tegas. Selain fokus pada pembentukan kerangka kerja migrasi dan suaka yang berkelanjutan, juga dijelaskan bahwa sudah ada langkah-langkah operasional yang telah dilakukan.Â
Dalam teks tersebut juga diapresiasi upaya dari Presiden Spanyol dan pihak-pihak sebelumnya dalam memajukan Pakta Migrasi dan Suaka. Trilog sedang berlangsung mengenai Manajemen Migrasi dan Suaka, Prosedur Suaka, Eurodac, Screening, dan juga proposal Krisis. Ditekankan pentingnya mempertahankan momentum ini untuk mencapai kesepakatan keseluruhan dalam beberapa bulan ke depan, yang membutuhkan fleksibilitas dan determinasi dalam negosiasi.
Selain bekerja pada Pakta tersebut, tindakan-tindakan telah dilakukan dalam menghadapi peningkatan kedatangan migran tidak teratur pada tahun ini. Beberapa jalur seperti Laut Tengah mengalami peningkatan tertinggi, menunjukkan tekanan besar di Lampedusa pada bulan September. Pelabuhan kecil di Lampedusa penuh sesak dengan armada kapal penyelundup kayu dan logam yang sudah usang, beberapa di antaranya setengah terendam. Jaket pelampung yang sudah tidak terpakai, pakaian kotor, dan botol-botol air plastik mengambang di laut. Itu adalah puing-puing dari ribuan migran yang baru saja tiba di pantai pulau kecil di Italia ini. Lampedusa adalah wilayah Eropa yang paling dekat dengan Afrika Utara, sehingga banyak migran yang melakukan perjalanan berbahaya menyeberangi daratan Mediterania menuju ke sana (NPR, 2023). Masyarakat Lampedusa menunjukan ketidaksukaan mereka terhadap kejadian migrasi ini, diwakilkan oleh Giandamiano Lombardo, presiden asosiasi pengusaha hotel Federalberghi, menyatakan bahwa Lampedusa tidak memiliki turis asing karena persepsi bahwa itu adalah tempat penahanan migran. Dia khawatir jika banyak turis Italia yang biasanya datang ke sana memilih tujuan liburan lain, maka mata pencahariannya dan ekonomi lokal akan terancam. Hal ini telah mendorong beberapa penduduk untuk menjual properti mereka dengan harga di bawah nilai sebenarnya. Lombardo juga menyampaikan kekhawatiran bahwa jika kehilangan ekonomi lokal, masyarakat Lampedusa berpotensi menjadi migran juga (Al Jazeera, 2023). Beberapa peningkatan juga terjadi di Kepulauan Yunani, Siprus, dan Kepulauan Canary. Meskipun secara keseluruhan ada penurunan arus, perubahan pola di rute Balkan Barat menuntut kewaspadaan yang konstan, hal ini sesuai dengan Speech Act Securitization (Buzan, 1997).
Selanjutnya, teks menggarisbawahi pentingnya penguatan kerjasama dalam memerangi penyelundupan migran dan meningkatkan pengembalian migran, penyelundupan migran perlu diperangi atau ditentang karena bisa mengancam kondisi keamanan (Buzan, 1997). Dijelaskan bahwa kerja sama internasional, termasuk di level PBB dengan UNODC, sangat penting untuk memastikan pemahaman yang sama tentang kejahatan penyelundupan manusia dan kerjasama operasional untuk membongkar jaringan penyelundupan. Diutarakan juga rencana penyelenggaraan Konferensi Internasional untuk menciptakan Aliansi Global pada bulan November 2023 untuk terus melakukan pertukaran internasional dalam menghadapi kejahatan penyelundupan manusia yang selalu berubah.
Selain itu, teks membahas penguatan pengendalian batas luar perbatasan dan pencegahan keberangkatan tidak teratur serta peningkatan deportasi, yang mana menggambarkan bahwa UE melihat isu migran ini merupakan ancaman keamanan (Buzan, 1997). Dijelaskan bahwa membina kemitraan strategis dengan negara-negara seperti Mesir, Tunisia, dan negara-negara di Afrika Barat serta menegaskan pentingnya investasi lokal dan kesempatan migrasi legal sebagai bagian dari penguatan kerjasama dalam pengembalian migran.
Teks tersebut juga menyoroti pentingnya memperkuat kapasitas negara mitra dalam melakukan patroli perbatasan dan operasi pencarian dan penyelamatan. Ditekankan pula bahwa perlindungan terhadap migran di sepanjang rute dari situasi yang tidak aman serta pengembalian mereka ke negara asal dengan dukungan untuk membangun kembali kehidupan mereka, merupakan bagian penting dalam membatasi pergerakan ke depan.
Dalam keseluruhan teks tersebut juga dinyatakan bahwa meningkatkan kapasitas pengendalian batas luar dan peningkatan kerjasama dalam menghadapi pergerakan migran tidak teratur adalah bagian penting dari tanggapan kolektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H