kesunyian serupa hawa dingin yang meresahkan.
Ketika gemiricik air sungai tak membawa rasa damai,
kicau burung tak lagi menjadi melodi pelipur lara.
Semua terasa hambar dan hampa.
Tak ayal kalbuku bergeming dan aku tahu.
Aku hanya butuh kamu, sayangku.
Hanya manis senyummu yang membuatku tenang.
Tiap lembut belaimu memberiku kehangatan.
Cintamu yang menjadi segalanya bagiku.
Puspita, menarilah bersamaku untuk yang terakhir kali.
Karena kebahagiaanku hanyalah kamu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!