Mohon tunggu...
Revi Masengi
Revi Masengi Mohon Tunggu... -

Saya bukan siapa-siapa, bukan pula jurnalis. Hanya orang biasa yang suka menuangkan isi kepala ke dalam sebuah karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahkan surga sepi tanpamu

31 Maret 2011   00:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:16 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kesunyian serupa hawa dingin yang meresahkan.

Ketika gemiricik air sungai tak membawa rasa damai,

kicau burung tak lagi menjadi melodi pelipur lara.


Semua terasa hambar dan hampa.


Tak ayal kalbuku bergeming dan aku tahu.

Aku hanya butuh kamu, sayangku.

Hanya manis senyummu yang membuatku tenang.

Tiap lembut belaimu memberiku kehangatan.

Cintamu yang menjadi segalanya bagiku.

Puspita, menarilah bersamaku untuk yang terakhir kali.

Karena kebahagiaanku hanyalah kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun