Di sini, aku tetap merasa sepi tanpamu.
Di tengah keramaian, aku tetap merasakan kesendirian.
Di antara keceriaan, aku tetap merasa gundah.
Ketika memori membawa angan kembali padamu,
bulir air mata kembali terurai membasah di pipi.
Alunan simfoni indah tak ubahnya penghantar nada-nada sepi,
tiap saat kian melarutkan diriku dalam romansa nan syahdu.
Kemilau permata tak menggetarkan hatiku,
celoteh canda malaikat tak membuatku tersenyum.
Aaaahh, semuanya tak mampu membuatku berpaling daripadamu!
Ketika semilir angin hanyalah hembusan tanpa makna,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!