Mohon tunggu...
Pelangi Zahra
Pelangi Zahra Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pelangi Zahra adalah nama pena dari Revi Nuraini, S.Pd, seorang guru yang memiliki hobi travelling dan menulis. IG : @Pelangizahra_

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Desaku yang Hilang

23 Oktober 2024   05:54 Diperbarui: 23 Oktober 2024   08:41 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lho bukannya biasa tante buat sendiri ya?" tanyaku lagi penasaran, karena seingatnya tantenya ini memang paling suka membuat tempoyak jika musim buah durian.

"Iya itu dulu. Sekarang buah durian sudah langka"

            Tante pun akhirnya bercerita panjang lebar tentang kondisi dan perubahan desanya saat ini. Banyaknya lahan yang kini disulap menjadi kebun sawit rupanya sudah mengorbankan pohon-pohon durian untuk ditebang. Tidak hanya pohon durian, buah-buahan lainnya pun sekarang mulai sulit didapatkan kecuali ke pasar buah. Tetapi itu tidak menjadi masalah bagi masyarakat yang sudah bersikeras untuk menjadikan lahan mereka kebun sawit.

            Memang tidak ada yang  bisa disalahkan dalam hal ini. Aku pun mulai paham, mungkin karena tuntutan kebutuhan saat ini juga membuat masyarakat berfikir lebih maju. Tetapi seharusnya ada kebijakan dari pemerintah setempat juga yang mengatur tentang pembukaan lahan ini. Sehingga tidak hanya keuntungan material yang didapatkan, namun lingkungan juga tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun