Melupakan seseorang yang terus-menerus datang, susahnya berkali-kali lipat. Itu menyebalkan. Seandainya sejarah berbentuk fosil, bukan berbentuk ingatan di kepala.Â
Tidak semudah itu mengganti segala kenangan menjadi barang yang bisa hilang dengan mudah, dibuang jika sudah tidak berguna, diberikan bagi yang membutuhkan. Tidak seperti itu cara kerja masalalu membentuk sebuah kenangan.
Aku menyayangimu, Bana. Bahkan rasa ini sudah aku rencanakan sejak kamu bilang "kita akan baik-baik saja, sora". Aku menyayangimu. Biarkan perasaan ini ada dan pernah ada.Â
Biarkan sejarah ini menjadikan kamu dan saya pelajaran yang berharga. Bahwa terkadang berbeda tidak melulu dapat bersatu utuh, hanya bisa bertemu dan bisa bersatu jika kata "saling" dilakukan oleh kedua belah pihak.
Hujan semakin deras, menyelimuti kenangan yang tidak akan pernah terulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H