@Sughee11 “bacot terus nafasmu bau azab” (Twitter @fadlizon diunggah pada tanggal 21 Januari 2020).
Penanda sarkasme istilah pada komentar akun twitter ini bisa kita lihat pada kalimat “bacot terus nafasmu bau azab”. “bacot” disini berasal dari bahasa jawa yaitu banyak cocot atau banyak bicara. Netizen menganggap bahwa pendapat nya @fadlizon itu hanya sia-sia dan tidak bermutu.
Dalam hal ini gaya bahasa sarkasme sering digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa kita sadari penggunaan bahasa sarkasme digunakan secara terus menerus akan mengakibatkan dampak buruk dalam perkembangan bahasa kita serta dapat mengganggu hubungan sosial antar masyarakat yang akan timbul rasa tersinggung dan sakit hati.
Jadi, dalam menggunakan gaya bahasa yang sarkasme kita harus berhati-hati karena apabila salah penggunaannya justru kita yang akan mendapatkan dampaknya; seperti dibenci, dimusuhi, serta dijauhi oleh orang-orang terdekat atau orang yang mengenal kita.
Untuk menghindari berbahasa sarkasme dalam menggunakan media sosial, penting untuk kita berkomunikasi dengan penuh rasa hormat dan empati. Beberapa cara yang mungkin bisa kita lakukan;
1. Pahami konteks,
2. Pikirkan sebelum berkomentar,
3. Gunakan emosi dengan bijak,
4. Pelajari bahasa tubuh online,
5. Berkembanglah dalam berkomunikasi.
Prinsip yang digunakan dalam penggunaan sarkasme ini yaitu “asas manfaat”, bila sarkasme tidak memberikan manfaat kepada kita maka sebaiknya tidak digunakan sama sekali.