Bapak panglima tertinggi, saya bermohon, tolong delapan keluarga korban pembantaian sadis teroris itu supaya diberikan biaya untuk melanjutkan kehidupan mereka selanjutnya sebab mereka telah kehilangan selama-lamanya tiang penopang pencari nafkah dalam keluarga mereka.
Delapan pahlawan itu dan kami orang Indonesia yang beragama Kristen memunyai hak dan kewajiban yang sama dan setara dengan orang Indonesia lainnya yang beragama Islam, Hindu, Budha, Konghucu, Katolik, dan aliran kepercayaan.
Kami diperintahkan oleh Tuhan kami Yesus Kristus supaya mendoakan dan mengusahakan kesejahteraan bangsa di mana kami berada, Yeremia 29:7.
Kami juga diminta untuk meneladani Tuhan kami Yesus Kristus untuk proaktif berkarya bagi bangsa ini untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, membebaskan orang-orang yang tertindas, memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang, Lukas 4:18-19.
Itu semua tupoksi kami selama hidup di dunia ini selaku orang Indonesia yang beragama Kristen. Dan saya percaya orang Indonesia lainnya yang beragama nonKristen punya tupoksi peduli membangun rumah besar Indonesia ini.
Jika tidak, saya yakin kita tidak mungkin lagi bisa bernyanyi lagu: "Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia...." Indonesia bisa pecah sewaktu-waktu! Mari kita perkuat soliditas nasionalisme kita jika tak ingin kapal Indonesia pecah di samudera dunia ini.
Akhirnya saya rindu memberitahukan beberapa hal penting kepada bapak Panglima tertinggi TNI yang saya kagumi dan hormati.
Bahwa sesuai iman Kristiani kami, kami adalah orang Indonesia yang beragama Kristen akan selalu patuh dan taat pada pemerintahan yang sah apalagi yang sungguh-sungguh bekerja demi kesejahteraan rakyat.
Kami buktikan itu dengan ketaatan kami selama ini membayar pajak dan taat hukum yang berlaku demi mendatangkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan dari Pulau Rote hingga Pulau Miangas.
Panglima Tertinggi TNI yang saya hormati. Pemerintah adalah wakil Allah di bumi ini. Pemerintah adalah hamba Allah di bumi ini.
Karena itu negara jangan pernah ragu-ragu apalagi takut untuk menindak dan menghukum siapa pun yang misinya suka membantai manusia Indonesia dengan sangat keji tak berperikemanusiaan.