Budaya ini identik dengan kaum perempuan yang mendapatkan diskriminasi di masyarakat.
Selain itu, film Yuni juga mengangkat permasalah sosial, seperti pernikahan dini, LGBT, liarnya kehidupan remaja, tuntutan budaya, dan masih banyak lagi.
Film ini juga sempat menjadi sorotan masyarakat karena adegan seks yang ditampilkan.
Menurut sang sutradara, perjuangan orang-orang dengan orientasi seksual berbeda dan perempuan yang tertindas dalam budaya patriarki juga terekam dalam film Yuni ini, di samping kegelisahan dan kebingungan yang dirasakan remeja perempuan ketika dihadapkan pada tuntutan pernikahan.
Kamila menekankan bahwa film ini adalah tentang emansipasi dan kebebasan diri terutama bagi kaum perempuan.
Untuk menghapus budaya patriarki yang telah mengakar di masyarakat, Kamila mengajak penonton untuk membebaskan diri, suara, pandangan, dan keputusan.
Budaya patriarki yang seharusnya  ditinggalkan sejak lama hanya menghalangi para perempuan untuk maju.
Selain itu, adegan seks yang ditampilkan di film ini menurut Kamila menjadi sebuah pembuktian otonomi Yuni atas dirinya sendiri.
Menurut Kamila, adegan itu diperlukan untuk menunjukkan transformasi Yuni yang akhirnya terbebas dari cengkeraman dan pengaruh orang-orang di sekitarnya.
Pendapat Penonton Film Yuni
Film Yuni ini tayang pada 9 Desember 2021 lalu dan saat ini sudah dapat disaksikan di Disney+ Hotstar. Beberapa penonton pun memberikan pendapat dan komentar mereka terhadap film Yuni ini.