Sayangnya, keluarga Yuni berharap agar dia segera menikah ketika beberapa laki-laki mulai mendekati Yuni dan melamarnya.
Yuni menjadi frustrasi dengan hal ini, terutama ketika dia menjadi pembicaraan di lingkungan sekitarnya karena ia menolak beberapa lamaran dari laki-laki yang sempat melamarnya.
Di lingkungannya, masyarakat sekitar masih mempercayai mitos, "jika seorang wanita menolak lamaran lebih dari dua kali, dia akan menjadi perawan tua."
Di film ini, memperlihatkan bahwa hingga saat ini, masih ada diskriminasi terhadap kaum perempuan di masyarakat.
Yuni digambarkan sebagai salah satu sosok perempuan kuat yang mencoba melawan budaya yang mengekang kaum perempuan.
Di film ini, Yuni memperjuangkan hak dan keadilan dirinya sebagai seorang perempuan.
Selain itu, pesan dan perjuangan kaum perempuan dalam mendapatkan hak dan keadilan dalam gerakan feminimsme juga dimunculkan di dalam film.
Kontroversi Film Yuni
Film ini sempat menjadi kontroversi karena isu yang diangkat cenderung sensitif.
Film ini mengangkat budaya patriarki yang masih sangat kental di masyarakat.